Kondisi Mengerikan SDN Cikalapa: 4 Ruang Kelas Hancur, Siswa Belajar di Perpustakaan dan Musala

Kondisi Sekolah di Kabupaten Bandung Barat yang Mengkhawatirkan
Sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Bandung Barat terus menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Salah satu contohnya adalah SDN Cikalapa, yang kini menjadi sorotan karena kerusakan pada beberapa ruangan kelasnya. Kondisi ini tidak hanya mengganggu proses belajar mengajar, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan siswa.
Di SDN Cikalapa, empat ruangan kelas mengalami kerusakan parah. Dua di antaranya, yaitu Kelas VIB dan IVB, bahkan tidak memiliki langit-langit atau atap sama sekali. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar di Kelas VIB sudah dihentikan sementara. Sementara itu, dinding ruangan Kelas IVB telah rapuh dan tidak bisa dipaku. Hal ini menyebabkan para guru kesulitan dalam menempatkan papan tulis, sehingga mereka hanya menempatkannya dengan ditopang kursi.
Destara, seorang guru kelas di SDN Cikalapa, menjelaskan bahwa dinding ruangan tersebut sangat lemah. Jika dipaku, material tembok akan mudah retak atau lepas. Selain itu, paku yang dipasang pun tidak dapat menancap kokoh dan seringkali lepas. Keadaan ini membuat suasana belajar menjadi tidak nyaman bagi siswa.
Kondisi yang memilukan juga dialami oleh siswa kelas IIIA. Karena kerusakan ruangan, mereka harus belajar di perpustakaan. Para siswa terpaksa belajar dalam kondisi berdempetan dengan rak-rak buku, yang tentu mengganggu konsentrasi mereka. Asep Ahmad Jaelani, guru kelas IIIA, menyatakan bahwa kondisi ini sangat memengaruhi fokus siswa selama proses belajar.
Selain itu, siswa kelas IIIB juga terpaksa belajar di musala. Ruangan yang biasanya digunakan untuk aktivitas keagamaan diubah menjadi kelas dengan menambahkan bangku dan kursi. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya situasi yang dihadapi oleh sekolah tersebut.
Tidak hanya ruangan kelas VIB dan IVB, kerusakan juga terjadi di Kelas IA dan IIB. Neni Sumartini, guru kelas IIA dan IIB, menyebutkan bahwa kerusakan ini sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Meskipun demikian, hingga kini belum ada tindakan perbaikan yang dilakukan.
Kondisi Belajar yang Tidak Menyenangkan
Kondisi yang tidak kondusif ini menyebabkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menjadi kurang efektif. Jumlah siswa di SDN Cikalapa mencapai 298 orang, sehingga setiap kelas memiliki dua rombongan belajar (rombel). Hal ini memperparah kesulitan dalam pengelolaan ruangan dan fasilitas.
SDN Cikalapa menjadi salah satu pilihan utama bagi orang tua siswa untuk menyekolahkan anak-anaknya. Siswa berasal dari berbagai kampung seperti Cikalapa, Warungjambe, Warungtiwu, dan lainnya. Namun, kondisi sekolah yang rusak membuat para siswa kesulitan dalam belajar.
Neni menambahkan bahwa sekolah telah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan perbaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat. Laporan kerusakan juga muncul dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Sayangnya, hingga saat ini, perbaikan masih belum dilakukan.
Daftar Sekolah yang Rusak di Wilayah Cipatat
Kondisi SDN Cikalapa bukanlah yang terbaru di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terdapat sejumlah sekolah lain yang juga mengalami kerusakan serupa. Di antaranya adalah SDN 3 Rajamandalakulon, SDN Margalaksana, SDN Parakankopo, SDN Sindangsari, dan SDN Cimerang.
Bupati Bandung Barat Jeje Richie Ismail sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya akan fokus mengatasi tiga masalah utama, yaitu kerusakan bangunan sekolah, infrastruktur jalan, dan lingkungan. Meski begitu, masih banyak sekolah yang membutuhkan perbaikan segera agar siswa dapat belajar dalam kondisi yang aman dan nyaman.