Kredit Hijau Bank Jumbo BBRI, BBNI dan BBCA di Semester I/2025

Featured Image

Kinerja Keuangan Bank-Bank Jumbo di Semester I/2025

Pada semester pertama tahun 2025, tiga bank besar di Indonesia, yaitu BRI, BNI, dan BCA, telah melaporkan kinerja keuangan mereka. Ketiga bank tersebut termasuk dalam Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV dan terus memperkuat komitmennya terhadap pembiayaan hijau meskipun dengan performa yang berbeda-beda.

Pembiayaan Hijau BRI

BRI mencatatkan total pembiayaan hijau sebesar Rp86,9 triliun selama semester I/2025. Meski jumlah ini sedikit turun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, portofolio hijau BRI tetap mencakup investasi pada obligasi korporasi berbasis ESG senilai Rp5,4 triliun.

Portofolio pembiayaan hijau BRI mencakup berbagai sektor strategis. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan menjadi sektor yang paling banyak menerima pembiayaan, yaitu sebesar Rp61,16 triliun. Selain itu, proyek ramah lingkungan lainnya mencapai Rp10,20 triliun, produk eco-efficient sebesar Rp7,8 triliun, dan energi terbarukan sebesar Rp6,47 triliun.

Sektor transportasi hijau juga mendapat perhatian dari BRI dengan nilai kredit sebesar Rp3,55 triliun. Sementara itu, sektor efisiensi energi dan pencegahan polusi masing-masing mencapai Rp2,47 triliun dan Rp500 miliar.

Dalam laporan tersebut, BRI juga menyebutkan bahwa sektor kelistrikan, gas, uap, dan transmisi menjadi kontributor emisi karbon terbesar dengan persentase 56,86%. Untuk mengurangi emisi, BRI menargetkan penurunan sebesar 40,8% dari sektor pembangkit listrik pada 2030.

Total kredit yang disalurkan oleh BRI selama semester I/2025 mencapai Rp1.416,62 triliun, meningkat 5,97% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dari total kredit tersebut, 80,32% diberikan kepada UMKM.

Pembiayaan Hijau BNI

BNI mencatatkan penyaluran kredit hijau sebesar Rp74 triliun pada semester I/2025, meningkat 6,62% dibandingkan dengan Rp69,4 triliun pada semester I/2024. Direktur Manajemen Risiko BNI, David Pirzada, menyatakan bahwa realisasi ini mencerminkan pertumbuhan lebih dari 20% dalam empat tahun terakhir.

Pembiayaan hijau BNI terbagi dalam beberapa sektor, seperti pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan sebesar Rp35,9 triliun, energi terbarukan sebesar Rp11,6 triliun, serta pengelolaan air dan limbah sebesar Rp22,9 triliun. Selain itu, BNI juga menyalurkan pembiayaan penguatan sosial ekonomi sebesar Rp111,2 triliun.

Total portofolio keberlanjutan BNI mencapai Rp185,2 triliun atau sekitar 24,3% dari total penyaluran kredit. BNI juga menargetkan pencapaian nol emisi karbon operasional pada 2028 dan nol emisi pembiayaan pada 2060.

Pertumbuhan Pembiayaan Hijau BCA

BCA menjadi bank dengan pertumbuhan kredit hijau tertinggi di semester I/2025. Emiten bank Grup Djarum ini melaporkan pertumbuhan pembiayaan berkelanjutan sebesar 21,1% YoY menjadi Rp240 triliun. Total outstanding untuk pembiayaan hijau mencapai Rp103 triliun, naik 34,6% dibandingkan dengan Rp77 triliun pada semester I/2024.

BCA juga mencatat pertumbuhan kredit untuk usaha skala kecil dan menengah sebesar 12,6% YoY menjadi Rp136 triliun. Selain itu, pembiayaan untuk kendaraan listrik tumbuh 118% YoY menjadi Rp3,19 triliun, serta pinjaman terkait keberlanjutan (SLL) sebesar Rp2,62 triliun.

Laba bersih konsolidasi BCA pada semester I/2025 mencapai Rp29 triliun, meningkat 8% dibandingkan dengan Rp26,9 triliun pada semester I/2024. Total kredit yang disalurkan BCA mencapai Rp959 triliun, didukung oleh pertumbuhan di berbagai segmen dan kondisi likuiditas yang stabil.

Perkembangan Kredit dan Laba

Secara keseluruhan, BNI membukukan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 7,11% YoY dari Rp726,98 triliun menjadi Rp778,68 triliun pada semester I/2025. Laba bersih konsolidasi BNI mencapai Rp10,09 triliun hingga bulan keenam tahun ini, meskipun terjadi penurunan 5,58% secara tahunan.

BCA juga mencatat pertumbuhan kredit sebesar 12,9% YoY menjadi Rp959 triliun per Juni 2025. Pertumbuhan ini didukung oleh penyaluran kredit di berbagai segmen dan menjaga kondisi likuiditas yang baik. Kredit korporasi BCA tumbuh 16,1% YoY menjadi Rp451,8 triliun, sementara kredit komersial naik 12,6% menjadi Rp143,6 triliun. Kredit UKM meningkat 11,1% YoY hingga Rp127 triliun, dan kredit KPR serta KKB masing-masing tumbuh 8,4% dan 5,2%.