Krisis di Balik Mutasi Krishna Murti, Mantan Atasan Ferdy Sambo

Profil dan Karier Irjen Pol. Krishna Murti
Irjen Pol. Krishna Murti kini menjadi sorotan publik setelah diangkat sebagai Staf Ahli Manajemen (Sahlijemen) Kapolri. Mutasi ini dilakukan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 5 Agustus 2025, yang menandai perubahan dalam jalur karier sang jenderal bintang dua. Sebagai Staf Ahli Kapolri, Krishna Murti akan bertugas sebagai pengawas dan pembantu pimpinan di bawah Kapolri. Tugas utamanya adalah mengkaji berbagai aspek manajemen Polri.
Mutasi ini tertuang dalam dua surat resmi, yakni Nomor Kep/1186/VIII/2025 dan Nomor ST/1764/VIII/KEP./2025. Dalam perubahan jabatan ini, terdapat 61 perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) Polri yang juga dimutasi. Salah satu dari mereka adalah Irjen Pol. Krishna Murti, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri. Jabatan tersebut kini diisi oleh Brigjen Pol. Amur Chandra.
Latar Belakang dan Rekam Jejak
Krishna Murti lahir di Ambon, Maluku, pada 15 Januari 1970. Ia memiliki seorang adik yang kini menjadi jenderal di TNI AD, yaitu Letjen TNI Mohammad Fadjar. Ayahnya, Brigjen TNI (Purn) H. Bom Soerjanto, merupakan purnawirawan TNI AD. Krishna Murti lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991, satu angkatan dengan Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia juga meraih gelar S3 jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Padjajaran (Unpad) pada tahun 2024. Nama lengkapnya adalah Irjen Pol. Dr. Krishna Murti, S.I.K., M.Si.
Karier Krishna Murti di Korps Bhayangkara sangat menjanjikan. Berbagai jabatan strategis telah ia emban sejak awal kariernya. Contohnya, ia pernah menjabat sebagai Pama Polda Jateng (1991), Kapolsek Randudongkal Polres Pemalang Polda Jateng (1993), Pengasuh Taruna Akpol (1994), Komandan Kontingen Pasukan Perdamaian Polri (1996), dan Kanit Serse Polwiltabes Surabaya Polda Jatim (1997). Selain itu, ia juga pernah menjadi Sespri Kapolda Metro Jaya (2000), Kapolsek Metro Penjaringan (2001), Koorspripim Kapolda Metro Jaya (2004), Kasat Reskrim Polres Metro Jakut (2005), dan Wakapolres Metro Depok (2006).
Karier Mengajar dan Jabatan Strategis
Pada tahun 2009, Krishna Murti mulai mengajar sebagai Dosen Lemdikpol. Setahun kemudian, ia dipindahkan menjadi Penyidik Madya Unit II Dit II/Eksus Bareskrim Polri. Pada tahun 2011, ia diangkat sebagai Kapolres Pekalongan Polda Jateng. Di tahun yang sama, ia ditugaskan sebagai Staf Perencanaan PBB di New York. Satu tahun kemudian, ia menjadi Penerjemah Utama Divhubinter Polri. Sejak saat itu, karier mantan atasan Ferdy Sambo ini semakin meningkat.
Pada tahun 2015, Krishna Murti dipercaya untuk menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya. Kapolri saat itu, Jenderal Pol Tito Karnavian, memutuskan untuk memindahkannya sebagai Wakapolda Lampung pada tahun 2016. Tak lama kemudian, ia ditugaskan sebagai Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri. Pada 2017, ia menjadi Karomisinter Divhubinter Polri. Pada 2022, ia diangkat sebagai Kadiv Hubinter Polri. Dan akhirnya, pada Agustus 2025, ia dimutasi menjadi Staf Ahli Kapolri.
Aksi Heroik di Peristiwa Bom Sarinah
Krishna Murti pertama kali menjadi perhatian publik saat aksinya dalam menumpas kejahatan teroris di sekitar Plaza Sarinah Jakarta Pusat bersama anak buahnya, Ferdy Sambo. Saat peristiwa Bom Sarinah pada Januari 2016, Krishna Murti berada di barisan depan saat baku tembak dengan pelaku teroris di Thamrin. Gaya dan penampilannya saat itu membuatnya menjadi idola banyak orang, khususnya kaum hawa. Ia terlihat gagah dengan kacamata hitam, rompi anti peluru, kemeja hitam, dan celana warna 'khaki'. Krishna Murti selalu berada di depan dalam peristiwa bom Sarinah, memberi aba-aba kepada anak buahnya, termasuk Ferdy Sambo, untuk bisa menertibkan situasi.