Letda Thariq Singaruju, Perwira TNI AD yang Diduga Terlibat Penganiayaan Prada Lucky Namo

Featured Image

Penyebab Kematian Prada Lucky Namo yang Mengejutkan

Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), seorang prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, NTT, meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025). Ia diduga menjadi korban kekerasan dari senior-senior di lingkungan militer. Sebelum meninggal, Lucky menjalani perawatan intensif di Unit Perawatan Intensif (ICU) RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.

Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto, membenarkan bahwa salah satu prajurit di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 meninggal. Sosok yang diduga terlibat dalam kasus ini adalah Letda Inf Thariq Singajuru, seorang perwira TNI AD yang kini menjadi sorotan tajam karena diduga menganiaya Prada Lucky hingga tewas.

Perbedaan antara Tamtama dan Perwira dalam Militer

Dalam hierarki militer, perbedaan antara tamtama dan perwira sangat jelas. Tamtama adalah pangkat terendah, dimulai dari Prajurit Dua (Prada) hingga Kopral Kepala (Kopka). Mereka biasanya bertugas sebagai pelaksana teknis di lapangan, menjalankan perintah atasan. Sementara itu, perwira memiliki pangkat lebih tinggi, mulai dari Letnan Dua hingga Jenderal. Perwira memiliki tanggung jawab lebih luas, termasuk merencanakan dan melaksanakan operasi militer serta memimpin pasukan.

Berikut adalah perbedaan utama antara tamtama dan perwira:

Tamtama: - Pangkat: Prajurit Dua hingga Kopral Kepala. - Pendidikan: Dasar dan singkat, fokus pada keterampilan teknis. - Tugas: Pelaksana tugas operasional dan teknis di lapangan. - Tanggung Jawab: Terbatas pada tugas-tugas operasional yang diberikan. - Jenjang Karir: Terbatas dengan peluang promosi yang lebih sedikit.

Perwira: - Pangkat: Letnan Dua hingga Jenderal. - Pendidikan: Melalui pendidikan di Akademi Militer atau sekolah perwira lainnya. - Tugas: Memimpin dan mengawasi pasukan, merencanakan dan melaksanakan operasi militer. - Tanggung Jawab: Lebih luas, mencakup perencanaan, pengawasan, dan pembinaan anggota. - Jenjang Karir: Lebih luas dengan peluang promosi yang lebih tinggi hingga jabatan strategis.

Urutan Pangkat dalam TNI

Berikut urutan pangkat perwira dalam TNI AD dari tertinggi ke terendah: - Jenderal TNI AD - Letnan Jenderal TNI - Mayor Jenderal TNI - Brigadir Jenderal TNI - Kolonel - Letnan Kolonel - Mayor - Kapten - Letnan Satu - Letnan Dua

Urutan pangkat bintara: - Pembantu Letnan Satu - Pembantu Letnan Dua - Sersan Mayor - Sersan Kepala - Sersan Satu - Sersan Dua

Urutan pangkat tamtama: - Kopral Kepala - Kopral Satu - Kopral Dua - Prajurit Kepala - Prajurit Satu - Prajurit Dua

Letda Inf Thariq Belum Diproses Hukum

Meski Letda Inf Thariq Singajuru diduga terlibat dalam kasus ini, ia belum diproses hukum. Saat ini, hanya empat anggota TNI berpangkat Pratu yang sudah diamankan. Hal ini diungkap oleh Komandan Kompi (Danki) C Yon TP 834/WM, Lettu Inf Rahmat. Keempat terduga pelaku tersebut kini berada di Sub Denpom Ende untuk menjalani proses pemeriksaan.

Total pelaku pemukulan terhadap Prada Lucky Namo mencapai 20 orang. Berikut adalah daftar nama-nama pelaku: - Letda Inf Thariq Singajuru - Sertu Rivaldo Kase - Sertu Andre Manoklory - Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie - Serda Mario Gomang - Pratu Vian Ili - Pratu Rivaldi - Pratu Rofinus Sale - Pratu Piter - Pratu Jamal - Pratu Ariyanto - Pratu Emanuel - Pratu Abner Yetersen - Pratu Petrus Nong Brian Semi - Pratu Emanuel Nibrot Laubura - Pratu Firdaus - Pratu Petris Nong Brian Semi - Pratu Ahmad Adha - Pratu Emiliano De Araojo - Pratu Aprianto Rede Raja

Kronologi dan Faktor Pemicu

Menurut laporan yang ditujukan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana, penyebab pemukulan adalah adanya penyimpangan seksual (LGBT) yang dilakukan oleh Prada Lucky dan Prada Ricard Junimton Bulan. Pemeriksaan dilakukan oleh Staf-1/Intel Yonif 834/WM pada Minggu (27/7) pukul 21.45 Wita.

Pada Senin (28/7), Prada Lucky kabur saat ijin ke kamar mandi. Kejadian ini diketahui oleh Serda Lalu Parisi Ramdani, yang kemudian melaporkannya ke Sertu Thomas Desambris Awi. Setelah pencarian, Prada Lucky ditemukan di rumah ibu asuhnya dan dibawa kembali ke Marshalling Area.

Pemukulan terjadi pada Senin pukul 11.05 Wita, ketika beberapa senior datang membawa selang dan memukul Prada Lucky secara bergantian. Pemukulan menggunakan tangan juga terjadi pada Sabtu (2/8) pukul 09.10 Wita.

Setelah kondisi Prada Lucky membaik, ia kembali ke ICU pada Selasa (5/8) setelah kondisi menurun. Pemakaian ventilator dilakukan untuk menunjang pernapasannya. Sayangnya, Prada Lucky tidak berhasil pulih dan akhirnya meninggal dunia.