Liga BRI Super League Memasuki Era Baru

Featured Image

Era Baru Sepak Bola Indonesia dengan Peluncuran BRI Super League 2025/2026

Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia resmi memasuki masa baru dengan peluncuran BRI Super League 2025/2026. Nama baru ini menjadi simbol transformasi besar yang dilakukan oleh operator liga I League. Perubahan ini tidak hanya menyentuh aspek visual dan branding, tetapi juga mencakup berbagai sektor teknis dan komersial dalam penyelenggaraan kompetisi.

Direktur Utama I League Ferry Paulus menegaskan bahwa peluncuran ini merupakan tonggak sejarah baru dalam perkembangan sepak bola nasional. Di tahun keempat kerja sama dengan sponsor utama, pihaknya membuat terobosan istimewa dengan melakukan perubahan pada sponsor kompetisi. Menurut dia, hal itu adalah bentuk transformasi dengan harapan Super League ini bisa memasuki standar sepak bola internasional.

"Hari ini merupakan satu hari yang sangat istimewa, karena untuk tahun keenam kita bekerja sama dengan BRI. Transformasi yang kita lakukan bukan hanya mengganti nama menjadi BRI Super League, tapi juga mencakup sistem kompetisi, teknologi, hingga transparansi dan profesionalisme," ujarnya di Emtek Grup, kemarin.

I League menargetkan agar kompetisi ini bisa mendekati standar sepak bola internasional, baik dari sisi penyelenggaraan, tata kelola, maupun kualitas tayangan. Salah satu terobosannya adalah peningkatan kualitas pencahayaan stadion, penggunaan kamera untuk broadcast, dan penyempurnaan sistem VAR.

Super League ini juga dinilai CEO BRI Hery Gunardi bukan hanya sebatas ajang olah raga, tetapi juga berdampak positif terhadap ekonomi sosial. Dari kajian yang dibuat BRI Research Institute, Super League berpotensi membantu perputaran ekonomi hingga lebih dari Rp 10,5 triliun.

Dari sisi penyiaran, Direktur SCM Harsiwi Achmad mengungkapkan bahwa performa tayangan liga terus mengalami peningkatan. Bahkan, di musim 2024/2025, lebih dari 50 persen program top di televisi nasional diisi oleh pertandingan BRI Liga 1. Sama dengan musim lalu, musim 2025/26 ini pihaknya juga akan menayangkan 306 pertandingan dari 18 klub, dari 14 stadion dengan jam tayang utama pukul 15.00 dan 18.30.

Perubahan Baru dalam BRI Super League

Dengan memiliki title baru, Super League pun juga mengalami beberapa perubahan. Mulai dari Piala yang baru, regulasi baru, serta jumlah hadiah yang meningkat hingga 40 persen dari pada musim lalu.

"Untuk regulasi, seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, jumlah pemain asing yang didaftarkan maksimal 11, dengan 9 pemain dalam daftar susunan pemain (DSP), dan 7 yang bisa bermain. Kemudian, klub Super League wajib mendaftarkan 5 pemain U-23 kelahiran 2003 ke atas, dan minimal bermain 45 menit. Jadi rasanya cukup," kata Ferry.

Dari sisi hadiah, seperti yang sudah-sudah selalu ada peningkatan. Di mana di musim ini meningkat 40 persen dibanding musim lalu, termasuk kontribusinya. Sehingga mantan Direktur Olahraga Persija itu meyakini pertandingan di musim ini akan lebih kompetitif.

Selain hadian, kontribusi klub pun meningkat, khususnya untuk fixed contribution naik sekitar 70 persen. Variabelnya pun, ujar Ferry meningkat menjadi 100 persen.

Aturan Suporter Away

Sementara itu, terkait suporter away, pihaknya mengatakan dalam 1-2 hari ke depan akan ada keputusan. Dalam proposal yang diajukannya kepada pihak kepolisian dan PSSI, pihaknya membagi pertandingan menjadi tiga kategori rivalitas.

Saat ini masih dalam tahap finalisasi, menunggu satu sampai dua hari ke depan. Pihaknya mengajukan ada tiga kategori rivalitas.

"Kategori 1, yang benar-benar memiliki rivalitas tinggi seperti Persib vs Persija. Kalau yang ini pasti tidak diizinkan suporter away, karena memang di kunci juga oleh FIFA. Lalu, kategori 2, yang semi rivalitas. Ini ibarat 'Lampu Kuning', karena ternyata dari evaluasi musim lalu, ada juga klub-klub yang resistensinya cukup tinggi seperti Persis Solo dan PSIM, itu masuk dalam daftar," tuturnya Ferry.

Lalu, kategori 3, yakni tim yang betul-betul tidak punya rivalitas. Di kategori 3 tersebut, yang menurut Ferry, pihaknya meminta agar kepolisian dan pihak PSSI bisa mengizinkan suporter away.