Mayoritas Bank KBMI 3 Lampaui Pertumbuhan RoE di Semester I-2025

Kinerja Bank KBMI 3 dan KBMI 4 di Semester Pertama Tahun 2025
Kemampuan perbankan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham, yang diukur melalui rasio Return on Equity (RoE), mulai menunjukkan peningkatan. Mayoritas bank KBMI 3 mencatatkan kenaikan RoE pada semester pertama tahun 2025. Sementara itu, bank KBMI 4 memiliki kinerja yang beragam, dengan beberapa bank mengalami penurunan.
Rasio RoE menjadi indikator penting bagi pemegang saham dan calon investor untuk menilai kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang berkaitan dengan pembayaran dividen. Di kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 4, hanya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatatkan peningkatan RoE secara tahunan (year on year/YoY) di semester I-2025, dari 24,8% menjadi 25,2%. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan laba bersih BCA dan entitas anak sebesar 8% YoY menjadi Rp29 triliun. Selain itu, total kredit BCA tumbuh 12,9% menjadi Rp959 triliun per Juni 2025.
Pertumbuhan kredit diikuti dengan perbaikan kualitas kredit, terlihat dari menurunnya rasio loan at risk (LAR) menjadi 5,7% pada Juni 2025, dibandingkan 6,4% pada tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (NPL) juga terjaga di angka 2,2%. EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menyatakan bahwa pertumbuhan RoE dipengaruhi oleh peningkatan profitabilitas yang didukung oleh penyaluran kredit berkualitas serta efisiensi biaya operasional.
"Kinerja perbankan umumnya sejalan dengan kondisi perekonomian. Dengan prospek perekonomian Indonesia yang positif, kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan profitabilitas sehingga rasio RoE BCA tetap stabil," ujar Hera.
BCA berkomitmen untuk terus menyalurkan kredit secara pruden dan sesuai peraturan yang berlaku ke berbagai segmen dan sektor. Target pertumbuhan kredit BCA pada akhir 2025 adalah di atas industri.
Sementara itu, bank KBMI 4 lain seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengalami penurunan RoE secara YoY. RoE BRI turun menjadi 16,6% dari 19,2% di semester I-2024, sedangkan RoE BNI turun dari 14,6% menjadi 12,8%.
Kinerja Bank KBMI 3
Di kelompok bank KBMI 3, mayoritas bank mencatatkan peningkatan RoE pada semester I-2025. Dari enam bank yang telah merilis laporan keuangan, hanya dua yang mengalami penurunan RoE, sementara tiga bank lainnya mengalami kenaikan, dan satu lainnya mencatatkan RoE yang stabil.
Beberapa bank KBMI 3 yang mengalami peningkatan RoE antara lain: - PT Bank Mega Tbk (MEGA): naik dari 13,1% menjadi 13,2%. - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII): naik dari 0,9% menjadi 3,9%. - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN): naik dari 6,6% menjadi 7,0%.
Sementara itu, PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan RoE yang stabil di level 6,3% YoY.
Bank KBMI 3 yang mengalami penurunan RoE antara lain: - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA): turun dari 14% menjadi 13,1%. - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP): turun dari 13,3% menjadi 12,8%.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menjelaskan bahwa penurunan RoE lebih banyak dipengaruhi oleh kenaikan Capital Adequacy Ratio (CAR). Meski demikian, ia menyatakan bahwa guidance RoE hingga akhir tahun tetap berada di kisaran 14%-15%, dengan CAR di kisaran 22%-24%.
Pandangan Ahli tentang Kinerja Bank KBMI 4
Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai bahwa penurunan RoE di jajaran KBMI 4 disebabkan oleh tertahannya pertumbuhan laba akibat peningkatan beban CKPN. Menurutnya, prospek tahun ini untuk bank KBMI 4 secara umum masih tertekan jika laba belum menunjukkan peningkatan.
Trioksa menyarankan agar bank fokus pada efisiensi operasional, menjaga likuiditas, serta mendorong fee based income sebagai katalisator laba selain dari bunga pinjaman. Hal ini menjadi penting untuk meningkatkan kinerja keuangan dan menjaga stabilitas RoE.