Mengapa Kucing Induk Pindahkan Anaknya, Menurut Dokter Hewan

Naluri Keibuan Kucing yang Membuatnya Memindahkan Anaknya
Kucing, meskipun telah menjadi hewan peliharaan, masih mempertahankan sebagian besar naluri liarnya. Naluri ini meliputi berbagai tindakan seperti menyembunyikan makanan, mengubur kotorannya, dan menandai wilayah dengan urine. Salah satu perilaku yang paling membingungkan bagi pemilik kucing adalah ketika induk kucing memindahkan anak-anaknya. Mengapa induk kucing melakukan hal ini? Jawabannya terletak pada naluri keibuan yang kuat.
Naluri Keibuan yang Kuat
Naluri keibuan adalah salah satu faktor utama yang mendorong induk kucing untuk memindahkan anaknya. Dalam alam liar, ketika kucing hamil hampir melahirkan, induk kucing akan mencari tempat aman untuk melahirkan. Hal ini juga dilakukan oleh singa betina, yang dianggap sebagai kucing paling rentan. Setelah melahirkan, induk kucing akan semakin waspada terhadap lingkungan sekitar, karena anak-anaknya sangat rentan terhadap ancaman.
Anak kucing lahir dalam kondisi buta, tuli, dan tidak bisa berjalan. Ini membuat mereka tidak mampu membela diri atau melarikan diri dari predator. Oleh karena itu, induk kucing secara intuitif berusaha mencari tempat yang paling aman untuk anak-anaknya. Meski terlihat berlebihan, naluri ini sangat penting untuk kelangsungan hidup anak kucing.
Tiga Alasan Utama Induk Kucing Memindahkan Anaknya
Meskipun rumah pemilik kucing terasa aman, naluri keibuan tetap mendorong induk kucing untuk mencari tempat teraman. Berikut tiga alasan utama mengapa induk kucing memindahkan anaknya:
1. Tidak Menyukai Sarang atau Kandangnya
Induk kucing mungkin merasa tidak nyaman dengan tempat yang telah kamu siapkan. Bisa jadi tempat tersebut terlalu bising, berbau aneh, atau ada sesuatu yang membuatnya merasa waspada. Bagi kucing, hal-hal ini merupakan alasan sah untuk memindahkan sarang. Bahkan jika sarang sudah dibuat dengan baik, mungkin ada sesuatu yang mengganggu kucing, seperti alas tidur yang tidak nyaman atau aroma yang tidak disukainya.
2. Tidak Suka Perhatian
Pemilik kucing sering kali ingin segera melihat dan memegang anak kucing setelah lahir. Namun, induk kucing tidak ingin perhatian berlebihan dari manusia. Selama periode ini, naluri keibuan induk kucing sedang tinggi, sehingga ia menganggap segala sesuatu selain dirinya sendiri sebagai ancaman potensial. Oleh karena itu, ia cenderung memindahkan anaknya agar tidak terlalu banyak diganggu.
3. Sarang Tidak Lagi Aman dan Nyaman
Setelah beberapa minggu, induk kucing mungkin memutuskan untuk memindahkan anaknya ke tempat lain. Hal ini bisa terjadi karena alasan seperti tempat tersebut tidak lagi bersih, mendengar suara hama, atau tidak lagi nyaman. Pada usia sekitar tiga hingga empat minggu, induk kucing mulai membawa mangsa ke sarang untuk melatih anak-anaknya cara berburu.
Ketika Induk Kucing Membawa Anaknya ke Pemiliknya
Jika induk kucing membawa anaknya ke pemiliknya, ini bisa menjadi tanda bahwa kucing percaya kamu untuk merawat anak-anaknya. Namun, hal ini jarang terjadi karena induk kucing lebih suka anaknya berada di tempat terpencil. Jika terjadi, kemungkinan besar kucing ingin kamu membantunya menemukan tempat yang lebih nyaman dan aman.
Untuk membantu kucing, kamu bisa memeriksa kembali tempat sarang sebelumnya dan mencari alasan mengapa kucing tidak menyukainya. Jika masalahnya tidak jelas, buatlah sarang baru yang lebih nyaman dan biarkan kucing memeriksanya terlebih dahulu. Jika kucing merasa puas, ia akan sering memindahkan anaknya ke sana.
Tempat Tersembunyi untuk Anak Kucing
Induk kucing sangat kreatif dalam mencari lokasi sarang yang ideal. Maka itu, jangan heran jika kamu sulit menemukan anak kucing yang tersembunyi. Untuk mempermudah pencarian, batasi area pencarian ke tempat-tempat yang hangat, gelap, dan aman. Namun, ingat bahwa anak kucing bisa berada di mana saja. Pastikan kamu bertindak hati-hati agar tidak membahayakan mereka secara tidak sengaja. Hindari menyalakan alat tanpa memeriksa terlebih dahulu, jangan memasukkan barang ke lemari tanpa melihat, dan sebagainya.