Mengenal Stephen Miran, Orang "Titipan" Trump yang Akan Bergabung dengan The Fed

Featured Image

Penunjukan Stephen Miran sebagai Anggota Dewan Gubernur The Fed

Presiden Donald Trump mengusulkan Stephen Miran, seorang tokoh penting di balik kebijakan tarif pemerintahannya, untuk mengisi posisi kosong di Dewan Gubernur Federal Reserve (The Fed), secara sementara. Miran, yang saat ini menjabat sebagai ketua Dewan Penasehat Ekonomi (Council of Economic Advisers/CEA), dikenal sebagai kritikus terhadap independensi bank sentral. Ia juga dianggap sebagai arsitek intelektual di balik kebijakan tarif yang luas selama masa pemerintahan Trump.

Posisi yang akan diisi oleh Miran adalah kekosongan yang ditinggalkan oleh Adriana Kugler, yang baru saja mengumumkan pengunduran dirinya tanpa memberikan alasan. Masa jabatan Adriana, yang diangkat pada masa Presiden Joe Biden tahun 2023, seharusnya berakhir pada Januari 2026. Miran menyatakan bahwa kursi tersebut sangat penting bagi Presiden Trump, dan jika disetujui oleh Senat, kehadirannya kemungkinan akan menambah satu suara lagi di The Fed yang mendukung penurunan suku bunga.

Pada pertemuan Juli lalu, The Fed mempertahankan suku bunga acuan untuk kelima kalinya berturut-turut, tetapi beberapa gubernur menyatakan perbedaan pendapat—pertama kali terjadi dalam lebih dari tiga dekade. Masih belum jelas apakah Senat akan segera mengukuhkan Miran sebelum The Fed melakukan pertemuan pada 16–17 September mendatang.

Proses Konfirmasi dan Kemungkinan Jabatan Baru

Brian Gardner, kepala ahli strategi kebijakan Washington di Stifel, mengatakan bahwa proses konfirmasi akan memakan waktu beberapa minggu, mungkin hingga dua bulan. Jika Miran disetujui, ia akan berada dalam posisi yang memungkinkan untuk diangkat sebagai Ketua The Fed. Ia juga menapaki jalur yang sama seperti ketua-ketua The Fed sebelumnya seperti Janet Yellen dan Ben Bernanke, yang pernah memimpin CEA sebelum menjabat sebagai kepala bank sentral AS.

Menurut aturan The Fed, ketua hanya bisa dipilih dari antara gubernur yang sedang menjabat. Jerome Powell, yang telah lama dikritik oleh Trump, hingga kini masih menolak menyatakan apakah ia akan tetap berada di dewan setelah masa jabatannya sebagai ketua berakhir pada Mei 2026. Meski masa jabatannya sebagai gubernur sendiri berlaku hingga 2028, biasanya ketua The Fed akan mundur sepenuhnya dari dewan setelah masa jabatannya berakhir.

Latar Belakang Stephen Miran

Stephen Miran adalah seorang ekonom lulusan Harvard dan akademisi yang telah menerbitkan sejumlah karya. Selama kariernya, ia bekerja di bidang kebijakan fiskal dan perdagangan, baik saat menjabat di pemerintahan maupun saat bekerja di perusahaan investasi. Miran pernah bertugas di Departemen Keuangan AS selama masa jabatan pertama Trump, serta bekerja sebagai peneliti senior di Manhattan Institute—lembaga pemikir konservatif—and sebagai ahli strategi senior di Hudson Bay Capital, perusahaan investasi global.

Nama Miran mulai banyak diperbincangkan di Wall Street sejak makalahnya pada November 2024 yang memaparkan pendekatan berbasis tarif untuk menyeimbangkan defisit perdagangan AS. Dia menjadi pendukung kuat penggunaan tarif untuk membentuk ulang perdagangan global.

Pandangan Miran tentang Kebijakan Tarif dan The Fed

Miran menyatakan bahwa ia mendukung penurunan suku bunga. Ia mengatakan kepada CNBC bahwa Presiden memiliki rekam jejak yang sangat baik soal suku bunga dan akan kembali terbukti benar bahwa suku bunga yang lebih rendah adalah keputusan yang tepat.

Tahun lalu, Miran juga ikut menulis laporan untuk Manhattan Institute yang menyebut independensi The Fed sebagai “mitos lama yang usang”, dan menyerukan masa jabatan yang lebih singkat bagi para gubernur The Fed. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa independensi bank sentral telah lama dianggap sebagai unsur penting dari kebijakan moneter yang sukses. Namun, bank sentral adalah produk dari kebutuhan politik, dan independensi murni hanya ada di buku teks. Independensi juga bisa memberikan kekuasaan tanpa akuntabilitas.