Menunggu Hasil Investigasi Kematian Prada Lucky yang Diduga Akibat Penganiayaan Senior

Prada Lucky Namo Meninggal Dunia Usai Dianiaya, Kasus Ditangani Denpom
Prada Lucky Namo (23), seorang prajurit TNI dari Teritorial Pembangunan (TP) 834 Wakanga Mere Nagekeo, NTT, meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari di Rumah Sakit Umum Daerah Aeramo, Kabupaten Nagekeo, pada Rabu (6/8). Kematian pria muda ini menimbulkan dugaan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh rekan sesamanya.
Menurut seseorang yang sempat mengurus jenazah Prada Lucky, terdapat beberapa luka sayat dan lebam di sekujur tubuhnya. Hal ini memicu penyelidikan lebih lanjut mengenai kondisi kematian korban.
Diduga Dianiaya, Penanganan Dilakukan oleh Denpom
Ayah dari Prada Lucky, Christian Namo, yang juga seorang prajurit TNI dengan pangkat Sersan Mayor, mengungkapkan bahwa anaknya diduga dianiaya oleh sesama prajurit TNI, termasuk senior yang bertugas di dalam ruang Radiologi. Ia menyatakan tidak dapat menerima kematian anaknya yang tidak wajar dan menuntut keadilan serta hukuman berat bagi pelaku.
Kasus kematian Prada Lucky Namo ditangani oleh Denpom Ende. Tim investigasi ini melakukan pemeriksaan terhadap beberapa prajurit TNI yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Empat Prajurit TNI Ditahan
Denpom Ende dikabarkan telah menahan empat prajurit TNI yang diduga terlibat dalam penyiksaan Prada Lucky. Komandan Brigif Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf. Agus Ariyanto, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa jumlah prajurit yang diperiksa masih dalam tahapan penyelidikan. Ia menyatakan bahwa para prajurit tersebut sedang menjalani proses pemeriksaan di Denpom Ende.
Di Jerat Hukum Militer
Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Inf Candra, menyatakan bahwa prajurit yang terlibat dalam kasus penyiksaan Prada Lucky Namo sedang diperiksa. Menurutnya, pihak Subdenpom Kupang saat ini sedang melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap para personel yang diduga terlibat.
Candra belum memberikan informasi tentang jumlah prajurit yang diperiksa. Namun ia menegaskan bahwa TNI akan menindak tegas jika ada prajurit yang terbukti bersalah. Meskipun asas praduga tak bersalah tetap dijunjung tinggi, jika terbukti bersalah maka akan diberikan hukuman sesuai ketentuan hukum militer.
Diperiksa Sebanyak 20 Prajurit
Wakil Kepala Pendam IX/Udayana, Letkol Inf Amir Syarifudin, mengungkapkan bahwa sebanyak 20 prajurit telah diperiksa untuk mengusut kematian Prada Lucky. Seluruh prajurit tersebut merupakan rekan satuan dari korban. Dari jumlah tersebut, empat orang telah ditahan sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Penahanan tersebut dilakukan oleh tim investigasi untuk melindungi para saksi dan memastikan proses penyelidikan berjalan lancar. Amir Syarifudin menegaskan bahwa semua proses dilakukan secara transparan dan mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang bisa mengganggu proses penyelidikan.
Fokus Investigasi, Minta Warga Tak Terprovokasi
Amir Syarifudin meminta publik menunggu hasil investigasi untuk memastikan penyebab kematian Prada Lucky. Ia menegaskan bahwa tim investigasi sedang bekerja dan tidak bisa langsung menjawab apakah kematian korban disebabkan oleh penganiayaan atau faktor lain.
Ia juga menyampaikan bahwa komandan satuan Prada Lucky telah bertemu dengan pihak keluarga. Menurutnya, keluarga korban memahami prosedur investigasi karena ayahnya juga seorang prajurit TNI.
Amir Syarifudin mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh dugaan beredarnya foto-foto yang menunjukkan kondisi tubuh Prada Lucky. Menurutnya, foto tersebut belum tervalidasi dan bisa saja diedit atau diupload oleh orang lain. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk menunggu hasil investigasi resmi.
Proses Transparan Tanpa Intervensi
Amir Syarifudin memastikan bahwa proses investigasi dan hukum dilakukan secara transparan tanpa intervensi. Kodam menegaskan bahwa tidak akan menoleransi pelanggaran hukum yang dilakukan oleh siapa pun. Prinsip kebenaran dan keadilan menjadi dasar dalam menyikapi setiap insiden di lingkungan militer.