Pacar Prajurit Kirim Foto Prada Lucky Babak Belur, Ginjal Hancur Diduga Dipukul Senior

Pacar Prajurit Kirim Foto Prada Lucky Babak Belur, Ginjal Hancur Diduga Dipukul Senior

Kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo: Tanda Tanya yang Masih Mencengkeram

Kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) masih meninggalkan banyak pertanyaan. Diduga, ia tewas akibat dianiaya oleh seniornya. Sebelum meninggal dunia, Lucky mengalami luka di seluruh tubuhnya. Informasi ini berasal dari keluarga korban dan saksi mata yang berusaha memahami peristiwa tersebut.

Lusi Namo, kakak dari Lucky, mengungkapkan bahwa ada kesaksian dari pacar salah satu prajurit TNI yang mengirim pesan melalui DM Instagram. Dalam pesan tersebut, disebutkan bahwa pacarnya pernah mengirim foto yang hanya bisa dilihat sekali. Foto itu menunjukkan wajah Lucky dan rekannya sedang dipukul hingga berdarah. Namun, nama pacar tersebut tidak tercantum dalam daftar 20 pelaku yang diketahui.

Dokter menyatakan bahwa ginjal dan paru-paru Lucky sudah rusak parah, sehingga membutuhkan tiga kantong darah. Menurut Lusi, kekerasan terjadi saat pergantian piket dari Senin hingga Jumat. Di dalam sel, korban dan rekannya tidur di lantai tanpa tempat tidur.

Lusi juga menyebutkan bahwa Richard, rekan Lucky, juga menjadi korban. Namun, kondisi Lucky lebih parah. Ia melihat bekas sepatu di perut Lucky, yang menunjukkan kemungkinan ia diinjak.

Beberapa hari sebelum koma, Lucky masih berkomunikasi lewat panggilan video dan tampak dalam kondisi baik. Ia bahkan sempat bercerita pernah dipukul senior meski sedang sakit. Senior mengira dia pura-pura tidak mau kerja di dapur.

Kabar masuknya Lucky ke rumah sakit diterima keluarga dari pihak rumah sakit yang diminta tolong oleh almarhum untuk menghubungi orang tuanya di Kupang. Lusi mengaku terkejut karena selama hidup bersama keluarga, adiknya tidak pernah mengalami sakit parah.

Ia menyayangkan sikap atasannya yang tidak memberikan informasi jelas kepada keluarga. Menurut Lusi, Dansi adalah orang yang paling ia benci karena tidak memberitahu kondisi adiknya.

Sebagai kakak, Lusi merasa menyesal tidak bisa selalu berada di dekat adiknya. Lucky dikenal sebagai anak dengan pergaulan luas dan sangat dekat dengan ibunya. Bahkan, ia pernah meminta Lusi untuk pindah ke Nagekeo.

Saat ini, keluarga berharap pihak berwenang mengusut tuntas dugaan kekerasan yang dialami Lucky hingga menyebabkan kematiannya.

Penanganan Kasus oleh Pihak Berwajib

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menjelaskan bahwa 24 orang telah diperiksa, termasuk terduga pelaku. Hingga saat ini, lebih dari 24 orang sedang diperiksa, baik sebagai terduga pelaku maupun saksi.

Kasus ini ditangani oleh Polisi Militer Kodam IX/Udayana. Hasil pemeriksaan akan menentukan sejauh mana para pelaku akan dihukum. Sanksi terberat akan ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Militer.

Lucky merupakan prajurit TNI AD yang bertugas di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.

Tindakan Tegas dari Kodam IX/Udayana

Kodam IX/Udayana akan menindak tegas prajurit yang terbukti terlibat dalam dugaan penganiayaan hingga menyebabkan tewasnya Lucky. Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Candra menyatakan bahwa tidak ada ruang di tubuh TNI AD bagi tindakan kekerasan atau penyalahgunaan wewenang.

Saat ini, proses penyelidikan dan pemeriksaan terhadap para personel yang diduga terlibat sedang dilakukan oleh Subdenpom Kupang. Pihaknya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah terhadap terduga pelaku. Namun, jika nanti terbukti bersalah, maka akan ditindak tegas sesuai hukum dan ketentuan yang berlaku di lingkungan militer.

TNI AD tidak mentolerir tindakan kekerasan, penyalahgunaan wewenang, atau perilaku menyimpang lainnya. Pimpinan mereka telah berkomitmen penuh untuk menegakkan disiplin serta memastikan bahwa seluruh prajurit menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan kemanusiaan dalam pelaksanaan tugas.

Identitas Pelaku Penganiayaan

Terduga pelaku pemukulan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pemukulan menggunakan selang dan pemukulan menggunakan tangan. Total pelaku sebanyak 20 orang.

Pemukulan Menggunakan Selang: - Letda Inf Thariq Singajuru
- Sertu Rivaldo Kase
- Sertu Andre Manoklory
- Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie
- Serda Mario Gomang
- Pratu Vian Ili
- Pratu Rivaldi
- Pratu Rofinus Sale
- Pratu Piter
- Pratu Jamal
- Pratu Ariyanto
- Pratu Emanuel
- Pratu Abner Yetersen
- Pratu Petrus Nong Brian Semi
- Pratu Emanuel Nibrot Laubura
- Pratu Firdaus

Pemukulan dengan Tangan: - Pratu Petris Nong Brian Semi
- Pratu Ahmad Adha
- Pratu Emiliano De Araojo
- Pratu Aprianto Rede Raja