Pasien Kritis Meninggal Karena Kekurangan Tenaga Medis di Puskesmas

Pasien Kritis Meninggal Karena Kekurangan Tenaga Medis di Puskesmas

Penyebab Kematian Pasien Kritis di Puskesmas Nosu Mamasa Terungkap

Pengungkapan terkait kematian seorang pasien kritis di Puskesmas Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, akhirnya memperjelas situasi yang terjadi. Kejadian ini menimpa Lina Limbong (45), warga Desa Batu Papan, Kecamatan Nosu. Dalam kondisi kritis, ia datang ke puskesmas namun tidak mendapatkan penanganan medis yang sesuai.

Menurut informasi yang diperoleh, saat pasien tiba di puskesmas, petugas jaga shift malam belum tiba. Di sisi lain, ada satu bidan yang sedang menangani proses persalinan di lantai dua. Sementara itu, petugas siang sedang melakukan pengiriman pasien rujukan ke RS Hajja Andi Depu di Polewali Mandar. Hal ini membuat IGD puskesmas dalam keadaan kosong.

Kepala Puskesmas Nosu, Adolfina, membantah adanya ketidakhadiran layanan medis. Menurutnya, kekurangan staf adalah alasan utama. Selain itu, beberapa tenaga medis juga sedang cuti. "Tidak benar kalau tidak ada pelayanan. Kami memang kekurangan petugas karena petugas siang yang berjaga kebetulan sedang antar pasien rujukan ke Polewali saat pasien datang ke puskesmas," ujarnya.

Masalah Struktural di Puskesmas Nosu

Dari hasil investigasi, ditemukan bahwa Puskesmas Nosu mengalami kekurangan tenaga medis. Saat ini hanya terdapat lima orang perawat berstatus PNS. Belum ada dokter tetap yang bertugas di puskesmas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Mamasa, dr Ratna Sari Dewi, menjelaskan bahwa kontrak kerja dokter baru ditandatangani mulai 1 Juli 2025.

Selain itu, tim investigasi gabungan dari Pemkab Mamasa menemukan adanya kelalaian dalam pelayanan. Terutama ketidakhadiran petugas medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) saat pasien tiba dalam kondisi kritis. Menurut kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Mamasa, Baso, IGD harusnya tidak pernah kosong. Fakta ini menjadi bukti pelanggaran standar operasional pelayanan.

Keluarga Marah dan Video Viral

Kejadian ini menimbulkan reaksi keras dari keluarga pasien. Mereka sempat mengamuk karena merasa tidak ada petugas yang memberikan pertolongan. Dalam rekaman video amatir, keluarga menyebut bahwa pasien sudah berada sekitar 15 menit di puskesmas, namun tidak ada satu pun petugas yang memberikan tindakan medis. Akibatnya, Lina meninggal dunia di ruang perawatan tanpa mendapatkan pertolongan.

Video tersebut viral setelah disiarkan melalui akun Facebook bernama Karyaindah Rombelinggi pada Jumat (1/8/2025). Kejadian ini memicu perbincangan luas di masyarakat, terutama mengenai kualitas layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Tindakan Bupati Mamasa

Berdasarkan hasil investigasi, Bupati Mamasa Welem Sambolangi mengambil langkah tegas dengan mencopot dr. Adolfina dari jabatan Kepala Puskesmas Nosu. Keputusan ini diambil setelah tim gabungan Pemkab Mamasa menemukan adanya kelalaian dalam pelayanan. Saat ini, posisi Kapus Nosu sementara dijabat oleh KTU Puskesmas Nosu sebagai Pelaksana Tugas (Plt).

Welem menjelaskan bahwa SK penunjukan KTU sebagai Plt telah dikeluarkan. Ia mengatakan, langkah ini dilakukan untuk memastikan pengelolaan puskesmas tetap berjalan dengan baik.

Kesimpulan

Peristiwa kematian Lina Limbong menjadi peringatan penting tentang pentingnya ketersediaan tenaga medis dan pengelolaan pelayanan kesehatan yang optimal. Diperlukan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan, serta pengawasan yang lebih ketat terhadap standar operasional pelayanan di fasilitas kesehatan.