Pemotor Pilih Jalur Curam, Pelebaran Jalan Tertunda Batu Gunung

Pemotor Pilih Jalur Curam, Pelebaran Jalan Tertunda Batu Gunung

Tumpukan Material Menghambat Penerapan Jalur Satu Arah di Kotabaru

Penerapan jalur satu arah untuk kendaraan roda dua di Tanjakan Baharu, Kabupaten Kotabaru, belum bisa dilakukan meskipun penutupan total dijadwalkan mulai 24 Juli hingga 2 Agustus 2025. Hingga Senin pagi (4/8/2025), tumpukan material dari proyek pelebaran badan jalan masih menumpuk di lokasi pengerjaan.

Seorang operator alat berat yang bekerja di lokasi mengungkapkan bahwa proses pengerjaan terkendala karena adanya batu besar yang sulit diangkat. “Meski menggunakan alat pemecah batu, batu keras ini memakan waktu cukup lama untuk diurai dan diangkut ke tempat pembuangan,” ujarnya.

Kondisi ini menyebabkan masyarakat Kotabaru yang biasa melewati Jalan Suryaganggawangsa harus menunggu hingga pengerjaan selesai. Mereka kini harus mencari jalur alternatif seperti Jalan Batu Silira atau gang-gang sempit untuk sepeda motor.

Salah satu jalur alternatif yang sering digunakan adalah Gang Jambu di Desa Baharu Utara. Jalur ini hanya bisa dilewati kendaraan roda dua, dan di beberapa bagian sempitnya pengendara harus berhenti saat berpapasan. Kepadatan pengendara terlihat jelas pada jam sibuk, seperti pagi hari.

Muhammad No, seorang warga sukarelawan, turut membantu mengarahkan pengendara agar tidak terjebak di kawasan padat penduduk tersebut. "Saya merasa kasihan melihat pengendara yang harus berdesak-desakan, jadi saya bantu mengarahkan," ujarnya.

Gang Jambu menjadi jalur alternatif terdekat bagi warga sekitar dari arah Kecamatan Pulaulaut Sigam menuju pusat kota atau sebaliknya. Sebagai pengendara motor di Indonesia, kita sering menghadapi berbagai jenis jalanan, mulai dari jalan lebar hingga gang-gang sempit di pusat kota. Semua kondisi ini memerlukan teknik berkendara khusus, terutama saat menghadapi jalanan sempit.

Di jalanan sempit, keseimbangan kendaraan sangat penting. Pengendara perlu mengatur bukaan kopling dan gas (untuk motor kopling) atau hanya mengatur gas (untuk motor matik). Selain itu, gestur tubuh seperti menggerakkan tangan atau kaki juga bisa membantu menjaga keseimbangan.

Dalam aspek keselamatan berkendara, teknik ini dikenal sebagai narrow plank. Latihan narrow plank dilakukan dengan melewati sebilah papan tanpa terjatuh atau menurunkan kaki.

Berikut beberapa tips safety riding ketika terjebak di jalanan sempit:

  • Berkendara di jalur kiri: Di jalanan sempit, Anda sebaiknya berada di sisi kiri jalan untuk memberikan ruang bagi kendaraan lain. Cara ini juga membantu menjaga keamanan saat menghadapi tikungan.
  • Gunakan klakson sebagai peringatan: Klakson berguna dalam situasi jalanan sempit, terutama saat berada di blind spot atau belokan. Klakson bisa memberi peringatan kepada kendaraan lain.
  • Jaga jarak aman: Penting untuk menjaga jarak dengan kendaraan di depan, terutama saat jalur menanjak, menurun, atau berkelok-kelok. Jarak pengereman akan lebih panjang, sehingga perlu diperhitungkan.
  • Hindari melewati di malam hari: Jalanan sempit di malam hari lebih berbahaya karena jarak pandang terbatas. Lebih baik hindari melewati jalanan tersebut di waktu gelap.
  • Jaga rem tetap dingin: Saat melewati jalanan sempit dengan banyak kelokan dan tanjakan, selalu jaga sistem rem tetap dingin dengan sesekali berhenti atau menggunakan rem secara efisien. Rem yang panas dapat mengganggu pengereman dan membuatnya blong.

Tips-tips ini bisa membantu pengendara motor tetap aman dan nyaman saat melewati jalanan sempit.