Penampakan Lahan Relokasi Pedagang Barito di Jagakarsa, Kosong dan Ditumbuhi Rumput

Featured Image

Lokasi Baru Pedagang Pasar Barito di Sekitar Stasiun Lenteng Agung

Lahan yang berada di sisi timur Stasiun Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dikabarkan akan menjadi lokasi baru bagi para pedagang Pasar Barito yang terdampak proyek pembangunan Taman Bendera Pusaka. Lahan tersebut kini sedang dalam proses persiapan dan pengembangan untuk berbagai keperluan, termasuk pendirian kantor pemerintah dan fasilitas umum.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa lahan ini terletak tepat di pinggir Jalan Raya Lenteng Agung. Lahan tersebut dibatasi oleh pagar besi setinggi sekitar satu meter, yang dapat diakses secara bebas oleh masyarakat. Di depan pagar, terdapat tangga kecil yang menuju jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan langsung dengan Stasiun Lenteng Agung.

Di area dekat pagar juga terdapat plang pemberhentian transportasi umum, seperti Transjakarta koridor 4B, D21, Mikrotrans JAK 44, serta angkot konvensional. Halte ini memberikan akses mudah bagi warga dan pengunjung yang ingin menggunakan transportasi umum.

Selain itu, di dekat pagar terpasang plang pemberitahuan bahwa lahan tersebut akan digunakan sebagai Kantor Satpol PP Kecamatan Jagakarsa. Beberapa bagian dari lahan telah disemen, meski belum ada bangunan yang berdiri secara permanen.

Memasuki bagian belakang lahan, permukaan tanah lebih rendah dan tidak rata. Terlihat adanya kemiringan tanah yang menurun ke area yang lebih rendah. Di tempat tersebut hanya terdapat hamparan tanah merah yang ditumbuhi tanaman dan rerumputan hijau.

Di sisi kanan lahan, terdapat lapangan berwarna merah-hijau yang dikelilingi oleh jaring. Sementara di ujung sebelah kiri, terdapat kebun milik warga. Di dekat kebun tersebut, tampak bangunan terbuka beratap seng cokelat yang didukung oleh tiang kayu. Di bawah bangunan itu terdapat kulkas dan meja hitam.

Di belakang kebun yang dibatasi beton dan pagar besi, terdapat gang kecil yang memisahkan antara lapangan dan rumah warga. Berdasarkan informasi dari seorang warga setempat, Dendi, lahan ini memiliki luas sekitar 7.000 meter persegi. Sebelumnya, lahan tersebut pernah berdiri rumah indekos, namun dibongkar sekitar sepuluh tahun lalu.

Dari informasi yang ia terima, lahan tersebut akan digunakan untuk pendirian kantor Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, taman, serta pasar. "Kabar yang saya dengar, lahan 7000 meter ini nanti bakal dipecah, untuk kantor Satpol PP, damkar, pasar buat UMKM," jelas Dendi.

Warga setempat menyambut baik rencana pembangunan tersebut, asalkan mereka diberi tempat untuk membuka usaha. Dendi berharap agar Pemerintah Provinsi Jakarta melengkapi pasar dengan berbagai fasilitas penunjang, termasuk penanganan limbah pasar.

Lina, warga lainnya, juga setuju. Menurutnya, warga akan menyambut baik jika pasar dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap. "Enggak apa-apa sih sebenarnya mereka pindah ke sini, tapi harus dipertimbangkan juga ada sirkulasi untuk kotorannya dan lain-lain, meskipun di sana tempatnya juga terbuka," jelas dia.

Sebagai informasi, rencana pembongkaran Pasar Burung Barito berkaitan dengan proyek pembangunan Taman Bendera Pusaka di wilayah tersebut. Rencananya, pedagang akan direlokasi ke wilayah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Proyek ini merupakan bagian dari rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperluas ruang terbuka hijau (RTH).

Taman Bendera Pusaka nantinya akan menggabungkan tiga taman yang sudah ada sebelumnya, yaitu Taman Leuser, Taman Ayodhya, dan Taman Langsat. Proyek taman ini ditargetkan rampung pada Desember 2025. Pemerintah menyebut taman ini akan menjadi ruang publik baru yang ikonik. Saat Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara, Taman Bendera Pusaka diharapkan menjadi simbol identitas baru Jakarta sebagai Ibu Kota ASEAN, mengingat gedung Sekretariat ASEAN berada di kawasan tersebut.

"Jadi, ini adalah untuk menjadikan kawasan Blok M sebagai pusat transportasi dan perbelanjaan, dan yang kedua sebagai City ASEAN. Jadi, rencananya taman itu akan menunjang taman-taman di ASEAN yang ada di wilayah Jakarta Selatan," kata Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar.