Penta Klabs V: Hysteria sebagai Ruang Seni dan Ingatan Kota

Penta Klabs V: Kemeriahan Seni dan Budaya di Kota Lama Semarang
Pesta seni dan budaya tahunan yang digelar oleh Kolektif Hysteria, Penta Klabs V, berlangsung dengan meriah di Kota Lama Semarang. Acara pembukaan yang digelar pada Sabtu (3/8) malam menarik perhatian ribuan pengunjung yang memadati lokasi sejak sore hari. Acara ini menjadi momen penting dalam rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat keterlibatan masyarakat dalam dunia seni dan budaya.
Lokasi dan Pengisi Acara
Acara berlangsung di kawasan Menara Syahbandar, Sleko, Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara. Dua panggung utama disiapkan untuk menghibur para pengunjung, yaitu panggung utama dan panggung DITAMPART. Di panggung utama, acara resmi dibuka oleh MC pukul 19.30 WIB, sementara di panggung kedua, pertunjukan sudah dimulai lebih awal sejak sore hari.
Salah satu daya tarik utama acara adalah tampilnya band ternama, Efek Rumah Kaca (ERK). Para pengunjung antusias menantikan aksi dari band tersebut, bahkan rela mengantri dan melakukan registrasi ulang agar bisa menyaksikan penampilan mereka. Selain itu, banyak pengunjung juga hadir untuk menyaksikan pertunjukan dari band-band lokal dan nasional lainnya.
Dukungan dari Pejabat dan Tokoh Masyarakat
Tidak hanya para pengunjung umum, acara ini juga mendapat dukungan dari sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat. Salah satunya adalah Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Eris Yunianto, yang hadir mewakili Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Ahmad Luthfi yang tidak dapat hadir.
Dalam sambutannya, Eris menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan rangkaian Biennale Penta Klabs V, khususnya kompetisi mural bertajuk City Canvas-Tanda Kota yang telah dilaksanakan sebelumnya. Ia menilai bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai ruang pamer karya, tetapi juga sebagai ajang pertemuan gagasan, kolaborasi, serta bentuk kepedulian terhadap kota, komunitas, dan masa depan bersama.
Eris juga memberikan apresiasi atas konsistensi Kolektif Hysteria dalam menjembatani seni, budaya, dan masyarakat sejak berdirinya pada 11 September 2004.
Diskusi dan Hiburan
Di panggung kedua, gelaran Dengar Kota Talks berlangsung sekitar pukul 20.30 WIB. Dalam sesi diskusi ini, hadir Cholil Mahmud selaku vokalis ERK, Yusak (bassist Morfem), dan Ahmad Khairudin (Adin) dari Hysteria. Cholil Mahmud menyoroti peran Hysteria sebagai komunitas seni visual yang patut ditiru, terutama oleh skena musik Kota Semarang.
Menurut Cholil, keberhasilan Hysteria bukan hanya karena usia komunitas yang panjang, tetapi juga karena konsistensinya dalam kerja kebudayaan alternatif yang menyasar langsung ke akar rumput. Ia menilai bahwa pendekatan Hysteria yang "melawan arus" membuat mereka memiliki bentuk-bentuk karya yang variatif, mulai dari rilisan, buku, hingga intervensi ruang publik yang beragam.
Setelah sesi diskusi, para pembicara kembali ke panggung utama. Adin dari Hysteria menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya event ini. Ia juga mengumumkan bahwa Penta Klabs V belum selesai, karena masih ada pameran yang akan berlangsung selama satu bulan penuh di bulan Agustus 2025.
Rangkaian Kegiatan Berikutnya
Anita Dewi Astuti, Kepala Proyek Penta Klabs V, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan berikutnya akan terdiri dari simposium yang diikuti oleh ratusan pembicara, serta pameran dan aktivasi karya dari 29 komunitas seniman se-Jawa. Program ini berpusat di Kota Lama Semarang, dengan lokasi aktivasi di Gedung Monod Diephuis, Rumah Pohan, dan sejumlah gang.
Anita menegaskan bahwa Penta Klabs V mengambil nama dari konsep 5K: kamu/kalian/kita, kampus, komunitas, kampung, dan kota—sebuah pendekatan lintas batas yang melibatkan berbagai elemen sosial dan budaya dalam satu ekosistem kreatif.
Acara ini didukung oleh Event Strategis Kementerian Kebudayaan RI melalui Dana Indonesiana, dan akan terus berlanjut sepanjang bulan Agustus 2025 di berbagai titik Kota Lama Semarang.