Perjalanan Menyusui Nagita Slavina: Tantangan dan Dukungan

Pengalaman Menyusui Nagita Slavina di Breastfeeding Fest 2025
Di tengah suasana yang hangat dan penuh semangat, Nagita Slavina hadir dalam sesi talkshow di Breastfeeding Fest 2025. Acara ini menjadi bagian dari perayaan International Breastfeeding Week yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menyusui. Ditemui di Tribeca Park, Central Park Jakarta pada Jumat, 2 Agustus 2025, ia berbagi pengalamannya sebagai ibu dengan para peserta acara.
Dengan penampilan santai dalam busana berwarna pastel dan riasan alami, Nagita tampil sangat terbuka saat berbicara tentang perjalanan menyusui anak-anaknya. Ia tidak hanya berbagi kisah pribadi, tetapi juga memberikan motivasi bagi para ibu muda yang sedang menjalani fase ini.
Masa-Masa Awal Menyusui yang Penuh Tantangan
Nagita mengenang masa awal menyusui anak pertamanya, Rafathar, sebagai periode yang penuh tantangan. Ia mengalami berbagai kendala, seperti pelekatan yang kurang sempurna, puting yang lecet, dan kelelahan yang terus-menerus. “Menyusui itu buat aku Alhamdulillah menyenangkan, tapi ya mungkin semua di sini yang pernah menyusui itu pasti beda-beda. Ada yang effortless, cuma tinggal buka terus menyusui kayaknya gampang banget, tapi nggak buat aku,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa proses menyusui anak pertama dan kedua merupakan perjuangan nyata. “Bener-bener berjuang gitu sampai bisa nyusuin tuh pakai keringet, air mata, dan segala-galanya. Makanya bersyukur buat ibu-ibu yang berjuang juga, tapi ya luar biasa sampai bisa kayak gitu,” tambahnya.
Namun, seiring waktu, ia belajar dari pengalaman dan sering berkonsultasi dengan konselor laktasi. Dukungan dari suami dan keluarga juga menjadi faktor penting. Ia menyadari bahwa menyusui bukan hanya tentang memberi ASI, tetapi juga membangun ikatan emosional dan rasa percaya diri sebagai ibu.
Lebih Tenang dan Menikmati Saat Menyusui Anak Kedua
Saat menyusui anak keduanya, Rayyanza, pengalaman Nagita jauh lebih tenang dan menyenangkan. Ia sudah lebih siap secara mental dan fisik. “Yang kedua ini lebih bisa dinikmati karena udah tahu ritmenya dan kenal badannya sendiri,” katanya.
Ia juga merasa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan terkait frekuensi menyusui dan kombinasi dengan pumping. “Bisa menyusui sambil peluk Rayyanza, itu healing banget buat aku,” ujarnya dengan raut wajah haru.
Dukungan dari Suami dan Keluarga Sangat Penting
Nagita menekankan bahwa menyusui bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi butuh dukungan dari seluruh sistem pendukung, terutama suami. Raffi Ahmad disebut sebagai sosok yang sangat membantu di masa sulit tersebut, baik secara fisik maupun emosional.
Ia merasa lebih kuat dan percaya diri ketika tahu bahwa perjuangannya tidak dilalui sendiri. “Kalau tidak didukung, bisa sangat berat rasanya,” ujarnya sambil tersenyum.
Pesan untuk Para Ibu: Tidak Perlu Sempurna
Sebagai figur publik, Nagita ingin melawan ekspektasi bahwa menyusui harus selalu lancar. Ia menegaskan bahwa tidak semua ibu bisa atau harus menyusui secara eksklusif, dan hal itu bukan berarti mereka gagal sebagai ibu.
Ia ingin setiap perempuan merasa cukup dan tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain. “Yang penting adalah usaha dan cinta yang kita berikan ke anak. Sempurna itu bukan soal hasil, tapi prosesnya,” ucapnya yang disambut tepuk tangan audiens.
Breastfeeding Fest 2025 bukan hanya menjadi ruang edukasi, tetapi juga tempat berbagi pengalaman antaribu. Kehadiran figur seperti Nagita Slavina menjadi pengingat bahwa setiap ibu, tak peduli status atau profesinya, memiliki tantangan masing-masing.
Melalui cerita Nagita, para ibu diingatkan bahwa menyusui adalah proses penuh cinta yang layak dirayakan dengan dukungan, bukan tekanan.