Polisi London Tangkap 500 Pendukung Aksi Palestina

Featured Image

Demonstrasi Besar di London untuk Mendukung Rakyat Palestina

Puluhan ribu warga London turun ke jalan dalam demonstrasi terbesar yang pernah digelar untuk mendukung Rakyat Palestina. Demonstrasi ini berlangsung di pusat kota, khususnya di Lapangan Parlemen dan sekitar Whitehall, sebagai bentuk protes terhadap keterlibatan pemerintah Inggris dalam konflik di Gaza. Lebih dari 450 orang ditangkap selama aksi tersebut, menjadikannya operasi penangkapan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Kepolisian London mengklaim bahwa jumlah penangkapan mencapai 474 orang, dengan 466 di antaranya terkait dukungan terhadap kelompok Aksi Palestina. Penangkapan tambahan juga dilakukan karena pelanggaran lain, termasuk lima kasus serangan terhadap petugas. Kepolisian menyatakan bahwa situasi tetap aman di area tersebut hingga pukul 21.00 malam.

Peningkatan Kekuatan Polisi

Sebelum acara dimulai, kepolisian meningkatkan jumlah petugas dari pasukan lain untuk membentuk "kehadiran kepolisian yang signifikan". Hal ini menunjukkan tingginya tingkat kekhawatiran terhadap potensi keributan atau tindakan anarkis selama demonstrasi. Meski demikian, banyak peserta demonstrasi mengklaim bahwa suasana tetap damai dan tidak ada tindakan kekerasan yang terjadi.

Peserta Demonstrasi dan Persepsi Masyarakat

Ratusan orang berkumpul di Lapangan Parlemen pada Sabtu sore, dengan diperkirakan 500-600 orang hadir saat aksi dimulai. Namun, sebagian besar peserta tidak terlibat langsung dalam tindakan yang melanggar hukum. Seorang juru bicara dari kelompok Defend Our Juries mengatakan bahwa jumlah penangkapan yang sangat tinggi menunjukkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dan keterlibatan negara dalam konflik di Gaza.

“Fakta bahwa begitu banyak orang berisiko ditangkap menunjukkan betapa jijik dan malunya masyarakat terhadap keterlibatan pemerintah kita dalam genosida yang disiarkan langsung,” ujarnya.

Pernyataan Menteri Dalam Negeri

Menteri Dalam Negeri Inggris, Yvette Cooper, memberikan apresiasi kepada petugas kepolisian dan menegaskan kembali keputusan pemerintah untuk melarang Aksi Palestina. Ia menyatakan bahwa organisasi tersebut bukanlah kelompok non-kekerasan dan bahwa keamanan nasional harus menjadi prioritas utama.

Namun, para peserta demonstrasi menolak label tersebut. Salah satu dari mereka, Zoe, mengatakan bahwa tindakan anggota Aksi Palestina seperti mengecat pesawat Angkatan Udara Inggris adalah aksi protes, bukan terorisme. “Pesawat-pesawat itu adalah teroris. Mereka terbang dan menembak serta membunuh anak-anak,” katanya.

Suasana Damai dan Tidak Ada Teroris

Selama aksi berlangsung, suasana tetap tenang. Banyak peserta mengaku merasa takut namun tetap memilih untuk berpartisipasi. Suzan Broom, salah satu peserta, mengatakan bahwa semua orang yang ditangkap oleh polisi terlihat tenang dan damai. “Saya mengikuti mereka dan mengucapkan terima kasih karena saya terlalu takut,” katanya.

Beberapa peserta juga menggunakan atribut seperti penutup kepala bertuliskan “Yahudi Melawan Genosida” untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap rakyat Palestina. Mereka percaya bahwa banyak orang Yahudi juga menentang genosida dan ingin melihat perubahan.

Penangkapan dan Penggeledahan

Petugas kepolisian melakukan penggeledahan terhadap tas para peserta yang ditangkap. Dalam satu ransel, mereka menemukan beberapa roti dan karton susu berisi air. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta tidak membawa barang berbahaya atau alat yang bisa digunakan untuk tindakan kekerasan.

Demonstrasi ini menunjukkan bahwa masyarakat Inggris masih memiliki kepedulian terhadap isu-isu kemanusiaan, khususnya terkait konflik di Gaza. Meski banyak yang ditangkap, peserta tetap berkomitmen untuk menyampaikan pesan perdamaian dan menentang genosida.