Prada Lucky Namo Dikabarkan Meninggal Usai Disiksa Senior

Kondisi Prada Lucky Namo yang Memilukan dan Pernyataan dari Pihak TNI
Prada Lucky Chepril Saputra Namo mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan setelah menjalani penganiayaan oleh senior di lingkungan militer. Menurut keterangan ibunya, Epi Seprina Mirpey, kondisi anaknya saat tiba di rumah sakit sudah sangat parah, bahkan hingga menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti paru-paru dan ginjal.
Epi mengungkapkan bahwa saat ia pertama kali melihat anaknya di ruang ICU RSUD Aeramo, Nusa Tenggara Timur (NTB), Prada Lucky Namo dalam keadaan koma dan harus menggunakan alat bantu pernapasan. Ia tidak sadarkan diri dan hanya terbaring tanpa bisa bergerak. Padahal, menurut informasi dari Pasi Intel, kondisi anaknya disebut baik-baik saja. Namun, hal itu ternyata jauh dari kenyataan.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Epi menceritakan bagaimana ia merasa tidak percaya dengan penjelasan yang diberikan oleh pihak militer. Ia langsung membeli tiket pesawat untuk segera menemui anaknya. Saat tiba di rumah sakit, kondisi Prada Lucky Namo semakin memburuk. Dokter kemudian memberi tahu Epi bahwa organ tubuh anaknya sudah mulai gagal, termasuk paru-paru yang rusak total dan cairan yang menumpuk di dalam tubuh.
Menurut Epi, penyebab kerusakan tersebut diduga akibat pukulan atau perlakuan kasar yang dialami Prada Lucky Namo selama menjalani proses pendidikan militer. Ia juga menyebut bahwa dokter menyebutkan bahwa kerusakan itu terjadi karena memar.
Tanggapan dari Wakapendam IX/Udayana
Wakapendam IX/Udayana, Letkol Inf Amir Syarifudin, menyampaikan rasa prihatin atas kejadian ini. Ia mengatakan bahwa jika ada penganiayaan yang begitu keras, maka secara logika hal tersebut bisa menyebabkan cedera serius. Namun, ia menolak mengatakan bahwa kerusakan yang dialami Prada Lucky Namo disebabkan oleh benturan dengan barang-barang tertentu.
Amir juga menyampaikan bahwa dugaan penganiayaan mungkin terjadi karena adanya pemicu dari korban. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa proses penganiayaan tidak terjadi secara langsung, tetapi bisa saja terakumulasi sejak awal.
Ia menyarankan agar korban dapat menyadari diri sendiri apakah selama ini telah bertindak baik kepada orang lain atau tidak. Menurutnya, jika seseorang baik, maka orang lain juga akan baik kepadanya.
Penanganan Terhadap Anggota TNI yang Diduga Terlibat
Pihak TNI telah memeriksa 24 anggota yang diduga terlibat dalam kasus ini. Dari jumlah tersebut, empat orang diamankan untuk mencegah terjadinya aksi main hakim sendiri dari rekan, keluarga, atau masyarakat.
Amir menjelaskan bahwa penahanan tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan agar tidak terjadi tindakan lebih lanjut yang merugikan. Ia menegaskan bahwa sampai saat ini, tim investigasi belum memberikan hasil resmi apakah keempat orang tersebut bersalah atau tidak.
Ia juga menekankan bahwa masyarakat tidak boleh langsung menyimpulkan bahwa keempat anggota TNI tersebut bersalah hanya karena isu yang beredar. Jika tidak diamankan, risiko tindakan balasan bisa saja terjadi, yang bisa menyebabkan kerugian lebih besar.
Penutup
Sampai saat ini, pihak TNI masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut mengenai kondisi luka Prada Lucky Namo. Amir juga enggan memberikan komentar lebih lanjut tentang foto-foto yang beredar di media sosial. Ia menyerahkan semua penjelasan lebih lanjut kepada tim investigasi yang sedang bekerja.