Prajogo Pangestu, Pengusaha Indonesia Pemimpin Daftar Orang Terkaya Asia Tenggara

Prajogo Pangestu, Pengusaha Indonesia Pemimpin Daftar Orang Terkaya Asia Tenggara

Profil Prajogo Pangestu, Orang Terkaya di Asia Tenggara

Prajogo Pangestu menjadi sorotan setelah menempati posisi teratas dalam daftar orang terkaya di Asia Tenggara. Pencapaian ini mengukuhkan perannya sebagai salah satu tokoh bisnis yang paling berpengaruh di kawasan tersebut. Keberhasilannya dalam membangun sebuah grup bisnis yang luas dan beragam menjadikannya seorang pengusaha sukses yang dikenal di seluruh Indonesia dan luar negeri.

Latar Belakang Perusahaan Barito Pacific Tbk

PT Barito Pacific Timber, yang kini dikenal sebagai PT Barito Pacific Tbk (BRPT), awalnya bergerak dalam bidang kehutanan. Namun, seiring waktu, perusahaan ini melakukan diversifikasi bisnis yang signifikan. Kini, BRPT mencakup berbagai sektor seperti petrokimia, energi terbarukan, properti, dan perkebunan. Transformasi ini membuat perusahaan menjadi salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia.

Diversifikasi bisnis dilakukan dengan strategis, termasuk mengakuisisi perusahaan petrokimia Chandra Asri pada 2007. Dengan akuisisi ini, BRPT memperluas cakupan operasionalnya dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Selain itu, perusahaan juga mengembangkan bisnis energi terbarukan melalui Barito Renewables Energy, yang mengendalikan Star Energy, salah satu perusahaan panas bumi terbesar di dunia.

Perjalanan Karier Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu lahir pada 13 Mei 1944 di Bengkayang, Kalimantan Barat. Ia berasal dari keluarga Hakka yang memiliki akar dari Guangdong, China. Sebelum menjadi pengusaha, Prajogo pernah menempuh pendidikan di Sekolah Tionghoa di Indonesia. Pada tahun 1965, ia pindah ke Jakarta dan mulai bekerja di Djajanti Group, sebuah perusahaan kayu yang dimiliki oleh Burhan Uray.

Pada 1970, Prajogo bergabung dengan perusahaan tersebut dan pada 1976 ditunjuk sebagai General Manager PT Nusantara. Namun, ia memilih untuk meninggalkan posisi tersebut dan membangun bisnis sendiri pada 1977. Bisnis yang ia dirikan, Barito Pacific Timber, berkembang pesat dan menjadi perusahaan kayu terbesar di Bursa Efek Indonesia pada 1993.

Pada 2007, nama perusahaan diubah menjadi Barito Pacific untuk mencerminkan perluasan bisnis. Selain itu, Prajogo juga mengakuisisi saham Green Era, sebuah perusahaan swasta di Singapura. Dengan akuisisi ini, ia berhasil mengontrol Star Energy, salah satu perusahaan panas bumi besar di dunia.

Kekayaan Prajogo Pangestu

Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires per Sabtu (9/8/2025), kekayaan Prajogo Pangestu mencapai 33,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 549 triliun. Angka ini menjadikannya orang terkaya di Asia Tenggara, melebihi para pengusaha besar lainnya dari negara-negara seperti Singapura, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Sejarah pertumbuhan kekayaan Prajogo cukup menarik. Pada 2017, nilai kekayaannya mencapai 1,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 29,2 triliun). Angka ini meningkat secara bertahap hingga mencapai 43,3 miliar dollar AS pada 2024, yang setara dengan sekitar Rp 703 triliun. Meskipun terjadi penurunan pada beberapa tahun sebelumnya, pertumbuhan kekayaan Prajogo tetap stabil dan terus meningkat.

Kesimpulan

Prajogo Pangestu adalah contoh nyata dari seorang pengusaha yang mampu membangun bisnis dari nol hingga menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Keberhasilannya tidak hanya terlihat dari kekayaannya, tetapi juga dari kontribusi yang ia berikan bagi perekonomian nasional. Dengan diversifikasi bisnis yang matang dan strategi manajemen yang baik, Prajogo membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih melalui kerja keras dan visi jangka panjang.