Renungan Harian Kristen: Amsal 14:26-27, Takut Tuhan, Sumber Kehidupan

Renungan Harian Keluarga Kristen: Takut Akan Tuhan, Sumber Kehidupan
Pembacaan Alkitab hari ini terdapat pada Amsal 14:26-27. Tema renungan kali ini adalah “Takut Akan Tuhan, Sumber Kehidupan”. Dalam kitab Amsal, raja Salomo sudah menegaskan bahwa takut akan Tuhan adalah kunci untuk hidup berkenan kepada-Nya dan mendapatkan belas kasihan serta pemeliharaan dari Allah.
Salomo menyampaikan bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan dan juga permulaan hikmat. Kitab Amsal yang penuh dengan ajaran tentang hikmat, kebijaksanaan, dan pengetahuan, menjelaskan bahwa segala hal yang diberikan oleh Tuhan hanya bisa diperoleh melalui kehidupan yang takut akan Tuhan. Dalam amsalnya, Salomo kembali mengingatkan umat manusia bahwa takut akan Tuhan merupakan kunci bagi seluruh umat manusia.
Jika seseorang ingin hidup tenteram dan memperoleh perlindungan dari Allah, maka ia harus hidup dalam ketakutan akan Tuhan. Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang tidak menginginkan ketenteraman. Ketenteraman membuat manusia merasa nyaman, dapat menjalani hidupnya dengan damai, sukacita, dan kebahagiaan. Selain itu, manusia juga menginginkan perlindungan yang sempurna dan jaminan dalam hidupnya.
Agar Tuhan berkenan menjaga dan melindungi hidup seseorang, Salomo menasihati umat manusia untuk menjaga kekudusan hidup dengan taat kepada Tuhan dan menunjukkan sikap hidup yang takut akan Tuhan. Tuhan sangat mengasihi anak-anak-Nya yang setia kepada-Nya. Oleh karena itu, kuncinya adalah takutlah akan Tuhan. Tidak ada cara lain selain hidup takut akan Tuhan agar manusia terpelihara dalam segala hal.
Salomo juga menjelaskan bahwa jika anak manusia menjaga hidupnya terus takut akan Tuhan, maka hidup mereka seutuhnya dijamin oleh Tuhan. Artinya, takut akan Tuhan merupakan sumber segala sumber kehidupan. Jika umat takut akan Tuhan, pasti dilindungi dan diselamatkan serta terhindar dari segala jerat maut.
Takut akan Tuhan bukan berarti menghindar atau lari dari Tuhan. Bukan juga karena Tuhan seram dan menakutkan. Takut akan Tuhan justru karena kita kagum, takjub, bangga, hormat, dan mengagungkan Tuhan. Selain itu, takut akan Tuhan juga berarti setia dan taat melakukan segala firman Tuhan serta kehendak atau perintah-Nya.
Karena itu, takut akan Tuhan berarti mau datang menyembah dan memuliakan nama Tuhan, rajin beribadah, dan tidak mau menjauhkan diri dari Tuhan. Hidup takut akan Tuhan berarti mau datang kepada-Nya terus berpaut kepada Dia, mengasihi sesama tanpa pilih kasih, sebagaimana yang diajarkan oleh Tuhan Yesus.
Bahkan musuh sekalipun harus dikasihi, karena manusia adalah ciptaan dan gambar Allah. Maka, manusia harus diampuni dan dikasihi dengan hati yang tulus dan murni. Menurut Raja Salomo, jika umat Tuhan atau seluruh umat manusia hidup takut akan Tuhan, maka pasti ada ketenteraman besar dalam hidupnya. Kita akan dilindungi dari berbagai marah bahaya, sehingga aman dan damailah hidup kita.
Jadi, jika kita benar-benar hidup takut akan Tuhan, kita terhindar dari berbagai jerat maut, karena Dia adalah Sumber segala sumber kehidupan kita yang menjamin segalanya dalam hidup umat manusia.
"Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut." (Amsal 14:26-27)
Sahabat Kristus, sebagai umat kesayangan Allah, marilah kita hidup akan Tuhan. Wujudkan kasih kepada sesama, jauhkan yang jahat, dan terus menjaga kekudusan hidup dengan cara hidup baik, benar, dan penuh ucapan syukur kepada Tuhan serta tekun beribadah.
Inilah yang menyenangkan hati Tuhan. Maka kita akan menuai kasih sayang-Nya yang sempurna dan tak terbatas dalam hidup kita. Sebab hidup takut akan Tuhan membuat hidup kita tenteram, aman dalam lindungan Tuhan, dan terhindar dari jerat maut.
Karena Tuhan menjamin hidup kita ada dalam naungan kasih-Nya yang ajaib, heran, dahsyat, dan luar biasa. Amin.
Doa: Tuhan Yesus, tuntun kami agar terus hidup takut akan Tuhan, sehingga tenteram dan damailah hidup kita, di bumi maupun dalam kekekalan. Terpujilah nama Tuhan kekal selamanya. Amin.