Saham JMAS Menggiurkan? Cek Rekomendasi Asuransi Syariah yang Dicari Investor 2025!

Profil Perusahaan dan Kinerja Keuangan Saham JMAS
PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk, yang dikenal dengan kode saham JMAS, adalah salah satu perusahaan asuransi jiwa berbasis syariah di Indonesia. Perusahaan ini telah resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2018 dan menjadi salah satu emiten syariah murni di sektor keuangan non-bank. Model bisnis JMAS didasarkan pada prinsip-prinsip takaful, yaitu sistem asuransi yang berlandaskan saling tolong-menolong (tabarru’), tanpa melibatkan unsur riba, gharar, dan maisir.
Pada kuartal II 2025, laporan keuangan JMAS menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pendapatan kontribusi atau premi mencapai Rp 89 miliar, naik sebesar 22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih juga meningkat menjadi Rp 3,2 miliar, yang merupakan perubahan dari kerugian pada tahun sebelumnya. Rasio solvabilitas (RBC) JMAS mencapai 235%, jauh di atas batas minimum yang ditetapkan oleh OJK sebesar 120%. Selain itu, aset syariah yang dikelola perusahaan mencapai Rp 345 miliar.
Peningkatan laba dan premi ini menunjukkan bahwa strategi JMAS mulai membuahkan hasil, terutama dari segmen asuransi jiwa mikro syariah serta sinergi dengan lembaga keuangan syariah dan BMT (Baitul Maal wat Tamwil).
Alasan Mengapa Saham JMAS Menarik untuk Investor
Ada beberapa alasan mengapa saham JMAS menarik bagi investor. Pertama, potensi pasar asuransi syariah masih sangat besar. Meskipun penetrasi asuransi syariah nasional saat ini masih di bawah 2%, dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, ruang ekspansi masih sangat besar.
Kedua, JMAS termasuk dalam daftar efek syariah resmi OJK, sehingga cocok bagi investor yang ingin menjalankan portofolio berbasis syariah atau investasi halal. Ketiga, harga saham JMAS saat ini relatif murah. Pada Agustus 2025, harga saham JMAS berkisar antara Rp 60 hingga Rp 70 per lembar, dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp 130 miliar. Sebagai saham mikro-cap, JMAS memiliki potensi untuk bangkit jika sentimen positif menghampiri sektor keuangan syariah.
Struktur Pemegang Saham dan Tantangan Masa Depan
Struktur pemegang saham JMAS pada Juni 2025 terdiri dari PT Jasa Mitra Abadi yang memiliki 55% saham, sedangkan sisanya sebesar 45% dimiliki oleh publik atau investor ritel. Komitmen jangka panjang dari pemegang saham pendiri menunjukkan dukungan terhadap pertumbuhan bisnis JMAS.
Namun, JMAS masih menghadapi tantangan serius. Pertama, likuiditas rendah di pasar, dengan volume transaksi harian yang minim. Kedua, persaingan ketat dari asuransi konvensional dan unit syariah besar. Ketiga, edukasi masyarakat yang masih menjadi PR besar dalam mengenalkan asuransi berbasis syariah. Namun, jika strategi digitalisasi dan distribusi mikro terus dikembangkan, JMAS bisa menarik perhatian pelaku pasar.
Apakah Saham JMAS Cocok untuk Investasi Jangka Panjang?
Saham JMAS cocok untuk investor ritel syariah yang ingin portofolio halal murni, serta untuk investasi jangka panjang di sektor yang masih underpenetrated. Namun, tidak disarankan untuk trader jangka pendek karena volatilitas dan likuiditas rendah.
Rekomendasi Analis dan Sinyal Katalis Positif
Meski belum banyak analis besar yang meng-cover saham JMAS karena ukurannya yang kecil, JMAS sering disebut sebagai "hidden gem" syariah di kalangan komunitas investor syariah dan forum saham mikro. Beberapa analis independen menyatakan bahwa jika JMAS mampu menjaga pertumbuhan premi double-digit dan meningkatkan engagement digital, valuasinya bisa meningkat tajam dalam 2–3 tahun mendatang.
Beberapa katalis positif yang bisa mendorong saham JMAS antara lain regulasi pro-asuransi syariah dari OJK dan KNEKS, kampanye literasi keuangan syariah nasional, kerja sama dengan bank syariah dan fintech untuk distribusi produk mikro, serta kenaikan indeks saham syariah (ISSI) yang bisa ikut mengerek harga saham JMAS.
Kesimpulan
Saham JMAS mungkin tidak cocok untuk semua orang, tetapi untuk investor yang mencari exposure ke sektor keuangan syariah, ingin memiliki saham murah dengan potensi turn-around, dan sabar menunggu pertumbuhan kinerja fundamental, maka JMAS layak dikoleksi secara bertahap. Dengan pendekatan jangka panjang dan pengelolaan risiko yang matang, JMAS bisa menjadi bagian penting dari portofolio syariah di bursa.