STIESIA Surabaya dan UNIMAS Malaysia Perkuat Kemitraan Melalui Program Mobilitas Mahasiswa 2025

Kolaborasi Internasional STIESIA Surabaya dengan UNIMAS Malaysia
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya terus memperkuat kerja sama internasional untuk mewujudkan visinya menjadi World Class University. Salah satu inisiatif terbaru adalah pelaksanaan International Student Mobility Program 2025 yang diadakan pada Senin (4/8) hingga Sabtu (9/8). Kegiatan ini melibatkan 28 delegasi dari Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS), termasuk 2 dosen pembimbing dan 26 mahasiswa, serta sivitas akademika STIESIA sebagai tuan rumah.
Program ini merupakan implementasi nyata dari Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua institusi. Tujuannya adalah memperluas wawasan akademik lintas negara, mempererat pemahaman budaya, dan membuka peluang kolaborasi riset serta pengabdian masyarakat internasional. Kegiatan dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan dua negara, Malaysia dan Indonesia, diikuti hymne STIESIA Surabaya.
Pada hari pertama, aktivitas dimeriahkan dengan pertunjukan budaya. Delegasi UNIMAS menampilkan Tari Etnik Borneo dan Tarian Deewani Mastani, sementara STIESIA Surabaya menghadirkan Tari Remo sebagai simbol penyambutan. Ketua STIESIA Surabaya, Prof. Dr. Nur Fadjrih Asyik, S.E., M.Si., Ak., CA. menegaskan bahwa pihaknya terus bertekad mewujudkan capaian visi menjadi World Class University melalui standar dan aktivitas internasional dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
Hingga kini, STIESIA Surabaya telah melakukan student exchange hasil kerja sama dengan berbagai universitas internasional seperti Tatung University, Rajamangala University of Technology Krungthep (RMUTK), Shandong Xiehe University Tiongkok, dan lainnya. Selain itu, dosen STIESIA Surabaya memiliki beragam rekognisi sebagai guest lecture, keynote speaker, dan invited speaker, serta adanya hasil kolaborasi joint research dan joint community services dengan UNIMAS, Liming Vocational University China, Griffith University Australia, Australia Awards Indonesia (AAI), Phuket Rajabhat University Thailand, dan lainnya.
International Student Mobility Program kali ini merupakan inisiatif strategis Wakil Ketua III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Prof. Dr. Triyonowati, M.Si dalam rangka meningkatkan pengalaman dan pengetahuan mahasiswa, mengembangkan kemampuan cultural exchange, memperluas network, dan meningkatkan daya saing global mahasiswa melalui berbagai kegiatan berskala internasional.
Kepala Bagian Kerja Sama STIESIA Surabaya, Sulistyo Budi Utomo, BBA., M.A., Ec., Ph.D., menegaskan bahwa hubungan dengan UNIMAS merupakan salah satu yang paling intens di antara kerja sama internasional lainnya. “Hubungan STIESIA dan UNIMAS memang sangat dekat dalam berbagai program pendidikan,” terangnya. Saat ini, STIESIA Surabaya dalam proses menuju world class university. Untuk itu, mereka aktif menjalin MoU dengan berbagai kampus internasional, termasuk UNIMAS, UTHM, UMK, serta kampus di Tiongkok dan Vietnam. Program ini membuka peluang pertukaran mahasiswa, riset bersama, hingga pengabdian masyarakat berskala global.
STIESIA Surabaya sendiri telah menyelenggarakan kelas internasional berbahasa Inggris dan menerima mahasiswa asing, seperti dari Tiongkok dan Timor Leste. Fasilitas kampus, termasuk hotel milik STIESIA Surabaya, turut mendukung kegiatan internasionalisasi.
Eksplorasi Dunia Industri dan Budaya Lokal
Suasana menjadi semakin hangat dan akrab dalam aktivitas selanjutnya. Diantaranya bermain permainan tradisional bersama, guest lecture, student forum, campus tour, hingga zumba session. Senior Lecturer UNIMAS, Dr. Nur Constance Wah, menjelaskan bahwa alasan utama mengadakan program ini adalah membangun kolaborasi dan keterlibatan mahasiswa, terutama dalam hal budaya, keterampilan komunikasi, serta meningkatkan kemampuan mereka secara keseluruhan.
Global Classroom pada hari kedua mengangkat tema kepemimpinan kontemporer, kewirausahaan digital, serta komunikasi bisnis. Siang harinya, peserta terlibat dalam Cultural Engagement. Mereka membuat kostum tradisional, menari, dan mencicipi kuliner khas Malaysia dan Indonesia. Para peserta juga mengunjungi Pesantren Tahfidz Darul Hijrah Surabaya, menyerahkan bantuan, serta berinteraksi langsung dengan para santri dalam kegiatan CSR.
Berbagai kegiatan menarik terus bergulir. Pada hari ketiga misalnya, peserta mengikuti kunjungan industri ke PT Petrokimia Gresik dan PT Atlantic Biruraya (Cheers) di Pasuruan. Sehingga, mahasiswa mendapat gambaran nyata proses produksi dan praktik bisnis di perusahaan besar Jawa Timur. Momen eksplorasi budaya menjadi yang ditunggu-tunggu. Kegiatan city tour membawa mereka ke ikon sejarah dan budaya Surabaya, seperti Jalan Tunjungan, Museum Siola, Kota Lama Surabaya, dan wisata kuliner ke Bebek Sinjay di Pulau Madura.
Dr. Nur mengungkapkan kesan yang luar biasa terhadap STIESIA. “Saya benar-benar merasakan keramahan yang sangat tulus. Kami ingin kerja sama ini terus berlanjut hingga mahasiswa lulus dan seterusnya.” Ia juga berharap MoU yang telah ada dapat diperpanjang dengan kegiatan lanjutan seperti riset bersama, pengabdian masyarakat internasional, dan konferensi akademik. Dr. Nur mengundang STIESIA Surabaya untuk berkunjung kembali ke UNIMAS.