Suzuki Grand Vitara vs Honda HR-V & Hyundai Creta: SUV Hybrid Murah dengan Kekurangan

Featured Image

Keunggulan dan Kekurangan Suzuki Grand Vitara yang Perlu Diperhatikan

Suzuki Grand Vitara menjadi salah satu pilihan menarik di segmen mobil Sport Utility Vehicle (SUV) kompak, terutama bagi konsumen yang mencari kendaraan hybrid dengan harga lebih terjangkau. Harga varian tertinggi dari model ini berada di bawah Rp400 juta, sehingga membuatnya menjadi salah satu mobil hybrid paling ekonomis di pasar otomotif Indonesia.

Dibandingkan dengan rival sekelas seperti Honda HR-V dan Hyundai Creta, harga Suzuki Grand Vitara terlihat lebih murah. Namun, meskipun memiliki keunggulan dalam hal harga, masih ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli. Berikut ini adalah tiga kelemahan utama yang sering disebutkan oleh pengguna dan para ahli.

Performa Mesin Mild Hybrid Terasa Kurang Bertenaga

Grand Vitara dilengkapi dengan mesin 1.500 cc kode K15C yang menggunakan teknologi Mild Hybrid Dual Jet. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 103,06 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dengan torsi maksimal 136,8 Nm pada 4.400 rpm. Angka-angka ini cukup memadai untuk penggunaan harian.

Namun, jika dibandingkan dengan rival sekelas, tenaga yang dihasilkan Grand Vitara masih kalah. Contohnya, Hyundai Creta memiliki output 115 PS dan torsi 143,8 Nm, sedangkan Honda HR-V mampu memberikan tenaga hingga 121 PS dan torsi 145 Nm. Performa mesin Grand Vitara terasa lebih "jinak", terutama saat digunakan untuk menanjak atau membutuhkan akselerasi cepat di jalan tol.

Karakter Transmisi Kurang Responsif

Salah satu masalah yang sering dialami oleh pengguna Grand Vitara adalah sistem transmisinya yang kurang responsif, terutama saat berada di mode Sport. Saat melewati tanjakan panjang, perpindahan gigi terasa lambat dan tidak mulus. Masalah ini juga terjadi saat mobil digunakan dalam mode normal.

Menurut beberapa pengguna, kalibrasi drive-by-wire yang terlalu fokus pada efisiensi bahan bakar atau mode ECO menjadi penyebab utama kurangnya responsivitas transmisi. Hal ini membuat pengalaman berkendara terasa kurang optimal, terutama bagi pengemudi yang menginginkan performa yang lebih agresif.

Rem Tangan Masih Manual

Dalam hal fitur kenyamanan dan teknologi, Grand Vitara terlihat sedikit tertinggal dibandingkan pesaingnya. Salah satu contohnya adalah sistem rem tangan yang masih menggunakan model tuas tarik manual. Di segmen SUV kompak saat ini, banyak mobil seperti Honda HR-V dan Hyundai Creta sudah dilengkapi dengan rem parkir elektrik (electronic parking brake).

Kehadiran rem elektrik bisa menjadi nilai tambah dalam hal kenyamanan dan kemudahan penggunaan. Meskipun bukan fitur vital, ketiadaannya membuat Grand Vitara terasa kurang modern, terutama bagi konsumen yang sudah terbiasa dengan fitur-fitur canggih pada mobil keluaran terbaru.

Kesimpulan

Meskipun memiliki beberapa kekurangan, Suzuki Grand Vitara tetap menjadi pilihan menarik bagi pembeli yang mencari mobil SUV kompak dengan anggaran terbatas. Desainnya yang stylish, konsumsi bahan bakar yang irit berkat sistem mild hybrid, serta harganya yang lebih terjangkau dibandingkan pesaing, menjadikannya sebagai alternatif yang layak dipertimbangkan.

Namun, bagi konsumen yang lebih mengutamakan performa mesin, respons transmisi, dan fitur kenyamanan modern, sebaiknya mempertimbangkan ulang atau membandingkan langsung dengan mobil-mobil lain di kelas yang sama seperti Honda HR-V dan Hyundai Creta.