Tom Lembong Ceritakan Pengalamannya di Penjara: Tak Bisa Tidur Karena Rindu Air Es

Pengalaman Mantan Menteri Perdagangan di Balik Jeruji Penjara
Mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, berbagi kisah hidupnya selama menjalani masa tahanan akibat dugaan korupsi dalam kasus impor gula. Ia menghabiskan waktu selama sembilan bulan di balik jeruji besi sebelum akhirnya dibebaskan melalui penghapusan hukuman oleh Presiden Prabowo Subianto.
Kisah ini ia bagikan dalam sebuah sesi live bersama mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada hari Kamis (7/8). Zona Kreasi mendapatkan izin untuk menggunakan rekaman tersebut sebagai bahan pemberitaan.
Saat Ditetapkan sebagai Tersangka
Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung pada akhir Oktober 2024. Saat itu, ia datang ke kantor Kejagung untuk pemeriksaan sebagai saksi untuk yang keempat kalinya. Pemeriksaan berlangsung sepanjang siang dan sore hari. Setelah selesai, ia ditinggal sendirian di ruangan selama beberapa jam tanpa kabar apapun.
“Saya hanya pergi ke toilet dua kali,” ujarnya.
Setelah beberapa jam menunggu, penyidik kembali dan memberitahu bahwa ia telah ditetapkan sebagai tersangka. Tom langsung menjalani tes kesehatan dan diberikan layanan pengacara dari Kejagung. Ia juga diberikan rompi tahanan berwarna merah muda.
Pada saat itu, Tom tidak membawa pengacara karena merasa tidak ada masalah. “Saya pikir saya dihadirkan sebagai narasumber atau saksi,” katanya.
Meski curiga akan risiko hukuman, ia tetap berpikir positif. “Saya memilih tersenyum daripada menangis,” tambahnya.
Malam Pertama di Tahanan
Di malam pertama di tahanan, Tom mengaku sulit tidur. Ia mengalami gangguan lambung yang tidak pernah dialaminya sebelumnya.
“Saya tidak pernah punya gejala magh sebelumnya. Tapi tiba-tiba asam lambung,” ujarnya.
Ia mengatakan butuh sepekan untuk kembali stabil secara psikologis. Lingkungan baru di penjara membuatnya merasa tidak nyaman.
Kehidupan Harian di Balik Jeruji
Tom menyebut dirinya cocok dengan kehidupan di penjara. Sebagai seorang introvert, ia merasa nyaman sendirian di dalam sel.
“Ia sering berpikir dan berimajinasi, lalu menulisnya. Ia juga suka berolahraga di malam hari,” ujarnya.
Selain olahraga, Tom juga menjadi instruktur olahraga bagi para tahanan lain. “Ini cara terbaik untuk mengelola stres,” katanya.
Ia juga lebih sering berdoa di dalam sel. Hal ini membuatnya tetap positif meski sedang menghadapi situasi sulit.
Tetap Jaga Penampilan
Salah satu hal yang menarik perhatian adalah penampilan Tom yang tetap rapi meskipun sedang dalam tahanan. Ia selalu menyisir rambut dan menjaga kebersihan diri.
“Saya bangun, sikat gigi, cukur, mandi, dandan, sisir rambut. Semua dilakukan agar hidup tetap terstruktur,” ujarnya.
Ia juga mengatakan makanan di penjara cukup layak, meskipun monoton. “Meskipun sederhana, tapi variasinya cukup baik,” katanya.
Namun, ia merindukan makanan dingin seperti es kopi atau teh es. “Semuanya tawar,” tambahnya.
Setelah bebas, Tom menyebut rindu makanan internasional seperti makanan Arab, Turki, atau Jepang. “Makanan di penjara sangat monoton,” ujarnya.