Viral di Bali: Aksi Ekstrem WNA di Air Terjun, Bayi 3 Bulan Tewas Diduga Overdos.

Viral di Bali: Aksi Ekstrem WNA di Air Terjun, Bayi 3 Bulan Tewas Diduga Overdos.

Peristiwa Viral di Bali: Aksi Ekstrem dan Kecelakaan Medis

Dalam sepekan terakhir, berbagai peristiwa menarik telah viral di media sosial, baik dari sisi pariwisata maupun kesehatan. Salah satu yang mencuri perhatian adalah aksi ekstrem seorang warga negara asing (WNA) yang melakukan aktivitas slackline di Air Terjun Sekumpul, Buleleng, Bali.

Aksi tersebut dilakukan oleh pria yang berjalan di atas tali yang menghubungkan dua tebing tinggi. Video aksi tersebut awalnya diunggah oleh akun TikTok @kadeklina2 pada Senin (4/8/2025), lalu diunggah ulang oleh akun Instagram infobali.viral. Dalam video berdurasi 34 detik tersebut, terlihat pria itu berjalan dengan stabil, meski di tengah lingkungan yang sangat rentan terhadap risiko jatuh.

Sayangnya, tidak lama kemudian, pria tersebut kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari tali. Warga setempat yang sedang menonton langsung kaget, tetapi untungnya, pria tersebut menggunakan alat keselamatan. Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, membenarkan bahwa aksi ini terjadi di lokasi wisata Air Terjun Sekumpul.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya bersama Imigrasi Singaraja dan Satpol PP melakukan penelusuran terhadap WNA tersebut setelah menerima informasi tentang aktivitas ekstrem ini. Dari hasil penelusuran, diketahui bahwa aksi tersebut dilakukan oleh WNA yang menginap di salah satu homestay milik warga setempat. Sayangnya, tidak ada data lengkap tentang identitas mereka karena homestay tidak mendokumentasikan paspor atau dokumen lainnya.

Dody menyampaikan bahwa pihak imigrasi memberikan edukasi kepada pemilik homestay agar lebih hati-hati dalam menerima tamu asing. Ia juga menekankan bahwa kegiatan seperti slackline tidak direkomendasikan karena dinilai berisiko dan tidak sesuai dengan nilai budaya dan agama setempat, terutama karena lokasi tersebut dekat dengan pura yang merupakan tempat suci.

Selain peristiwa viral di Air Terjun Sekumpul, sebuah kejadian tragis juga menghebohkan media sosial. Seorang bayi perempuan berusia 3 bulan meninggal dunia di RSUD Sanjiwani, Gianyar. Kejadian ini terjadi pada Rabu (6/8/2025). Bayi tersebut berasal dari Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.

Berdasarkan laporan, bayi tersebut dibawa ke IGD RS Gianyar karena demam tinggi. Setelah pemeriksaan, ia diberi obat melalui anus dan diminta pulang untuk menunggu respons obat. Namun, kondisi bayi memburuk kembali beberapa hari kemudian. Saat dibawa kembali ke rumah sakit, ia diberi obat paracetamol dan ranitidine. Meski kondisinya membaik, saat diberi antibiotik, bayi menangis histeris dan keluarga mulai khawatir.

Pada tanggal 6 Agustus 2025, bayi kembali demam dan diberi obat lagi. Setelah minum obat, bayi kembali menangis dan akhirnya tertidur. Namun, saat seorang suster membawakan obat decease, bayi tersebut mengalami reaksi yang sangat parah. Muka bayi langsung menghitam, dan keluarga sangat panik.

Setelah dua jam penanganan, bayi tersebut tidak tertolong dan meninggal dunia. Keluarga mengungkapkan kekecewaan terhadap pelayanan rumah sakit, termasuk kurangnya pengawasan medis dan prosedur yang tidak lengkap. Mereka meminta pertanggungjawaban dari pihak rumah sakit.

Wadir Umum RSUD Sanjiwani, Putu Awan Saputra, mengakui bahwa bayi tersebut meninggal di rumah sakit, tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar, Dewa Gde Alit Mudiarta, menyampaikan belasungkawa dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan di rumah sakit tersebut.

Orang tua korban, Wayan Eka Saputra, menyatakan bahwa anaknya lahir normal dan sangat bahagia. Ia tidak ingin membuat situasi menjadi lebih buruk, tetapi ingin mengingatkan rumah sakit agar meningkatkan pelayanan. Ia juga menyatakan bahwa dirinya telah mengikhlaskan kejadian ini dan percaya pada karma.