Xavi Simons Hapus RB Leipzig dari Bio Instagram, Tanda Kuat Bergabung dengan Chelsea

Spekulasi Transfer Xavi Simons ke Chelsea Semakin Menghangat
Spekulasi mengenai transfer Xavi Simons ke Chelsea semakin memanas setelah pemain muda asal Belanda itu memberikan isyarat yang tidak bisa diabaikan. Gelandang serang tersebut baru saja menghapus semua referensi terkait RB Leipzig dari bio Instagram pribadinya, tindakan yang dianggap sebagai kode kuat bahwa ia semakin dekat untuk bergabung dengan klub Premier League.
Langkah ini terjadi di tengah laporan bahwa Chelsea sedang dalam tahap negosiasi lanjutan untuk memboyong Simons secara permanen dari RB Leipzig. Sinyal yang diberikan oleh sang pemain memperkuat dugaan bahwa kepindahannya ke Inggris tinggal menunggu waktu.
Pergerakan Simons di media sosial langsung menjadi perhatian publik. Dalam bio Instagram terbarunya, tidak lagi ada tulisan yang menyebutkan keterkaitannya dengan RB Leipzig, klub yang ia bela selama 18 bulan terakhir sebagai pemain pinjaman dari Paris Saint-Germain sebelum akhirnya dipermanenkan pada Januari lalu.
Kini, bio Instagram Simons hanya mencantumkan kemitraannya dengan merek olahraga Puma serta perannya sebagai duta UNICEF. Meskipun begitu, pemain berusia 22 tahun itu belum menghapus unggahan-unggahan lama yang menunjukkan dirinya menggunakan seragam Leipzig, dan masih mengikuti akun resmi klub Jerman tersebut.
Menurut laporan dari jurnalis Inggris, Ben Sully, tindakan Simons ini dianggap sebagai sinyal bahwa negosiasi antara Chelsea dan RB Leipzig untuk transfer permanennya sedang dalam tahap akhir.
“Langkah kecil yang dilakukan Simons (menghapus nama Leipzig dari bio Instagram) bisa menjadi sinyal kepergiannya yang kian dekat,” tulis Ben Sully.
Faktor Kegagalan RB Leipzig Memengaruhi Masa Depan Simons
Faktor besar yang membuat masa depan Simons di Leipzig semakin tidak menentu adalah kegagalan klub tersebut lolos ke kompetisi Eropa musim 2025/2026. Hal ini menjadi pukulan berat, tidak hanya bagi ambisi klub, tetapi juga bagi para pemain yang ingin tampil di level tertinggi.
Bagi pemain muda sekaliber Simons, tampil di Liga Champions atau setidaknya Liga Europa adalah hal yang krusial untuk perkembangan karier. Ketidakhadiran Leipzig di pentas Eropa membuat Chelsea menjadi pilihan yang sangat menarik, apalagi klub asal London itu tengah membangun ulang skuadnya di bawah komando Enzo Maresca.
Statistik Apik Simons Jadi Daya Tarik Utama
Chelsea memang punya alasan kuat untuk mendekati Xavi Simons. Dalam 73 pertandingan bersama Leipzig di berbagai kompetisi, Simons berhasil mencetak 21 gol dan 23 assist. Hanya di Bundesliga musim lalu saja, ia mencatatkan kontribusi langsung dalam 17 gol dari 25 laga yang dimainkan. Catatan ini mencerminkan betapa vital peran Simons di lini serang.
Performa Simons yang konsisten dan tajam membuatnya dianggap sebagai salah satu talenta muda paling bersinar di Eropa saat ini. Namun, bukan hanya produktivitasnya yang membuat The Blues tertarik. Versatilitas Simons dalam bermain juga menjadi nilai tambah tersendiri.
Ia bisa dimainkan sebagai gelandang serang (nomor 10), maupun winger kiri. Jika nantinya dipasang di posisi gelandang serang, kemungkinan besar Cole Palmer akan digeser ke sisi kanan dalam skema Enzo Maresca.
Dampak Transfer Simons terhadap Komposisi Skuad Chelsea
Jika transfer ini terealisasi, maka Chelsea berpotensi melakukan perombakan besar dalam komposisi lini serang mereka. Kehadiran Simons akan memberikan kedalaman yang lebih baik bagi sektor ofensif, sekaligus menjadi ancaman bagi beberapa nama lama.
Raheem Sterling dan Christopher Nkunku disebut sebagai dua pemain yang kemungkinan akan dilepas. Keduanya dianggap tak lagi masuk dalam proyek jangka panjang Maresca, terutama karena inkonsistensi performa dan masalah kebugaran.
Dengan menjual pemain-pemain tersebut, Chelsea juga bisa membuka ruang dalam struktur gaji dan memberikan kesempatan lebih banyak bagi talenta muda baru seperti Simons untuk tampil reguler.
Enzo Maresca Bangun Proyek Jangka Panjang
Chelsea di bawah Enzo Maresca memang sedang menjalankan proyek jangka panjang. Mantan pelatih Leicester City itu mengusung pendekatan permainan yang mengutamakan kontrol bola, intensitas tinggi, dan perpindahan cepat dari lini tengah ke depan. Gaya bermain ini dinilai sangat cocok dengan karakteristik Simons yang agresif, kreatif, dan memiliki visi permainan tajam.
Maresca diyakini memandang Simons sebagai pemain kunci yang bisa menjalankan filosofi permainannya. Kombinasi Simons, Cole Palmer, dan Noni Madueke berpotensi menjadi trisula lini kedua yang berbahaya bagi pertahanan lawan.
Meskipun baru sekadar menghapus nama klub dari bio Instagram, langkah Xavi Simons tetap memiliki dampak besar di tengah dunia sepak bola yang kini erat kaitannya dengan aktivitas digital. Ketika isu transfer sedang panas-panasnya, satu gerakan kecil di media sosial bisa menjadi isyarat besar akan perubahan besar dalam karier seorang pemain.
Bila tak ada aral melintang, Simons tampaknya tinggal selangkah lagi berseragam biru di Stamford Bridge. Bagi Chelsea, kedatangan Simons bisa menjadi tambahan vital untuk menghadapi musim yang penuh tantangan. Bagi RB Leipzig, ini akan menjadi kehilangan besar, sekaligus tamparan keras setelah gagal membawa klub ke level Eropa.