5 Golongan yang Tak Pernah Masuk Surga

Keempat Golongan yang Tidak Akan Masuk Surga dalam Islam
Dalam ajaran Islam, surga merupakan tempat kebahagiaan abadi bagi umat yang beriman dan menjalankan amal shaleh. Namun, ada beberapa kelompok manusia yang tidak akan pernah merasakan nikmat surga, bahkan baunya pun tidak akan tercium. Mereka akan kekal di neraka. Siapa saja mereka? Berikut penjelasannya berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis.
1. Orang yang Berbuat Syirik
Syirik adalah dosa terbesar dalam Islam, yaitu menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, baik dalam keyakinan, perkataan, maupun perbuatan. Contohnya seperti menyembah berhala, meminta pertolongan kepada selain Allah, atau meyakini adanya kekuatan yang setara dengan Allah.
Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 48:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
Selain itu, dalam Surah Al-Ma'idah ayat 72, Allah juga berfirman:
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka; tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun."
Oleh karena itu, syirik adalah dosa yang tidak bisa diampuni jika pelakunya meninggal tanpa bertobat.
2. Orang yang Durhaka kepada Orang Tua
Berbakti kepada orang tua adalah salah satu perintah Allah yang sangat utama. Sebaliknya, durhaka kepada orang tua adalah dosa besar yang balasannya sangat pedih.
Dalam hadis riwayat An-Nasa'i, Rasulullah saw. bersabda:
"Ada tiga golongan yang Allah haramkan atas mereka surga: pecandu khamr (minuman keras), anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dan dayyuts (suami yang tidak cemburu pada istrinya)."
Durhaka kepada orang tua bisa berupa membentak, menyakiti hati, atau menelantarkan mereka. Dosa ini sangat berat karena ridha Allah terletak pada ridha orang tua. Jika seseorang tidak meminta maaf dan bertobat, maka ia terancam tidak akan masuk surga.
3. Suami atau Ayah yang Dayyuts
Dayyuts merujuk pada laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap keluarganya. Dalam konteks Islam, dayyuts adalah suami atau ayah yang membiarkan istri, anak perempuan, atau anggota keluarga perempuan melakukan kemaksiatan tanpa mencoba mencegahnya.
Hadis dari HR. An-Nasa'i menyebutkan:
"Ada tiga golongan yang Allah haramkan atas mereka surga, yaitu pecandu khamr, anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dan dayyuts yang membiarkan kemaksiatan pada istrinya (keluarganya)."
Contoh perbuatan dayyuts antara lain: * Membiarkan istri atau anak perempuan membuka aurat di hadapan laki-laki yang bukan mahram. * Membiarkan mereka berduaan dengan laki-laki lain. * Tidak melarang mereka bergaul bebas atau melakukan perbuatan yang dilarang agama.
Sebagai pemimpin keluarga, seorang suami atau ayah bertanggung jawab untuk membimbing dan melindungi keluarganya dari siksa api neraka. Mengabaikan tanggung jawab ini adalah dosa besar yang bisa mengancam keselamatan di akhirat.
4. Orang yang Menyerupai Lawan Jenis (Tasyabbuh)
Dalam Islam, Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan kodrat dan peran yang berbeda. Oleh karena itu, tasyabbuh atau perbuatan menyerupai lawan jenis adalah hal yang dilarang keras.
Rasulullah saw. melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki. Laknat di sini berarti dijauhkan dari rahmat Allah, yang merupakan ancaman serius.
Perbuatan ini tidak hanya terbatas pada penampilan fisik, tetapi juga mencakup: * Pakaian: Laki-laki tidak boleh memakai pakaian yang identik dengan wanita, dan sebaliknya. * Gaya dan Tingkah Laku: Larangan ini juga berlaku pada cara berbicara, berjalan, dan berhias. * Perhiasan: Penggunaan emas dan sutra diharamkan bagi laki-laki.
Larangan ini tidak berlaku bagi orang yang memiliki kondisi bawaan atau kelainan genetik, melainkan ditujukan bagi mereka yang dengan sengaja mengubah kodratnya dan meniru lawan jenis.
5. Orang yang Sombong dan Angkuh
Sombong adalah sikap merasa lebih hebat, lebih baik, atau lebih mulia dari orang lain. Kesombongan adalah sifat Iblis yang membuatnya diusir dari surga karena menolak sujud kepada Adam AS.
Dalam hadis Imam Muslim, Rasulullah saw. bersabda:
"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun seberat biji sawi."
Sifat sombong ini bisa tercermin dari perkataan, perbuatan, dan cara berjalan. Seseorang yang sombong cenderung merendahkan orang lain dan tidak mau menerima kebenaran.
Allah SWT berfirman dalam Surah Ghafir ayat 60:
"Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Semoga kita semua terhindar dari sifat-sifat buruk tersebut dan selalu beriman serta beramal saleh agar kelak bisa menjadi penghuni surga yang abadi.