Bagaimana Penerapan CASEL dalam Pembelajaran Emosional di Kelas? Cek Jawabannya

Gambaran Penerapan CASEL dalam Pembelajaran Sosial Emosional di Kelas
Pertanyaan tentang bagaimana menerapkan prinsip-prinsip CASEL dalam pembelajaran sosial emosional sering muncul, terutama bagi guru yang sedang menjalani pelatihan. CASEL atau Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning adalah pendekatan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional siswa secara alami melalui kegiatan belajar sehari-hari.
Apa Itu CASEL?
CASEL merupakan kerangka kerja yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan lima kompetensi inti, yaitu kesadaran diri, pengelolaan emosi, kesadaran sosial, keterampilan hubungan, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pengembangan pribadi siswa agar dapat hidup lebih baik di lingkungan sosial.
Cara Menerapkan CASEL di Kelas
Penerapan CASEL bisa dilakukan melalui berbagai aktivitas yang sederhana namun efektif. Contohnya, guru bisa memulai pelajaran dengan menanyakan perasaan siswa hari ini. Pertanyaan seperti ini membantu siswa menyadari emosi mereka sendiri dan mulai belajar mengelolanya.
Selain itu, siswa juga bisa diajak untuk menulis jurnal harian sebelum dan sesudah belajar. Dengan begitu, mereka bisa merefleksikan perubahan suasana hati dan emosi mereka. Diskusi tentang cara memahami perasaan orang lain juga bisa menjadi sarana untuk melatih empati dan kesadaran sosial.
Aktivitas simulasi peran, seperti bertanya “Bagaimana kalau kamu ada di posisi temanmu?” atau membahas isu-isu sosial yang relevan dengan kehidupan siswa, juga bisa menjadi cara untuk melatih kemampuan berpikir kritis dengan empati.
Contoh Jawaban Reflektif
Sebagai contoh, penerapan CASEL dalam pembelajaran sosial emosional sebaiknya tidak dilakukan sebagai pelajaran terpisah, tetapi terintegrasi dalam kegiatan belajar sehari-hari. Misalnya, setiap pagi siswa bisa mengikuti kegiatan “Lingkaran Emosi” atau “Termometer Perasaan”, di mana mereka menyebutkan satu kata atau simbol yang mewakili perasaannya dan alasannya. Hal ini membantu siswa mengenali emosi sendiri dan belajar memahami perasaan orang lain.
Dalam mata pelajaran Matematika, misalnya, saat siswa bekerja kelompok menyelesaikan soal cerita, mereka belajar mengemukakan ide, mendengarkan pendapat teman, dan menyelesaikan tugas bersama. Setelah itu, guru bisa mengajak mereka merefleksikan proses kerja samanya. Dengan demikian, kelas bukan hanya menjadi tempat untuk belajar akademik, tetapi juga menjadi ruang belajar kehidupan—di mana siswa tumbuh sebagai individu yang cerdas secara intelektual dan emosional.
Contoh Nyata Penerapan CASEL
Beberapa contoh nyata penerapan CASEL dalam kelas antara lain:
- Awal pembelajaran: Guru melakukan "check-in emosional" menggunakan kartu warna atau skala perasaan.
- Saat diskusi: Guru mengaitkan isi pelajaran (misalnya cerita rakyat) dengan nilai empati dan tanggung jawab.
- Penutup pelajaran: Siswa menuliskan satu hal yang mereka pelajari hari ini, baik secara akademik maupun sosial-emosional.
Penerapan PSE dengan pendekatan CASEL bukanlah pelajaran terpisah, tetapi terintegrasi dalam kegiatan belajar sehari-hari. Kunci keberhasilan PSE adalah konsistensi, keteladanan guru, dan suasana kelas yang aman secara emosional.
Kesimpulan
Dengan penerapan CASEL yang tepat, siswa tidak hanya belajar materi akademik, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Guru memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan holistik siswa. Dengan langkah-langkah sederhana, guru bisa membantu siswa menjadi individu yang lebih sadar akan diri sendiri, emosinya, serta lingkungan sosial di sekitarnya.