BSU Jutaan Belum Diambil, Cek Penerima di Bsu.kemnaker.go.id, Ambil di Kantor Pos

Featured Image

Penyaluran BSU Ketenagakerjaan 2025 Masih Berlangsung Hingga Akhir Tahun

Pemerintah terus memastikan bahwa bantuan subsidi upah (BSU) yang diberikan kepada pekerja dapat tersalurkan secara merata dan tepat sasaran. Batas akhir penyaluran BSU Ketenagakerjaan telah diperpanjang hingga 6 Agustus 2025. Saat ini, sekitar satu juta penerima belum mencairkan bantuan senilai Rp 600.000 tersebut. Untuk itu, masyarakat diminta untuk segera mengambil bantuan tersebut di Kantorpos terdekat.

Cara Mendapatkan QR Code dari Aplikasi Pospay

Untuk mencairkan BSU, penerima perlu mendapatkan kode QR melalui aplikasi Pospay. Berikut langkah-langkahnya:

  • Unduh dan buka aplikasi Pospay.
  • Klik ikon huruf "i" berwarna oranye di kanan bawah layar utama.
  • Pilih opsi "Bantuan Subsidi Upah Tahun 2025" pada kolom "Silakan pilih jenis bantuan".
  • Masukkan NIK KTP Anda dan klik "Cek Status Penerima".
  • Jika data sesuai, Anda akan diminta memfoto e-KTP. Pastikan foto jelas agar terbaca sistem.
  • Lengkapi seluruh data pribadi penerima Pospay BSU.
  • Klik "Lanjutkan", akan muncul QR Code untuk pencairan dana di kantor pos. Simpan QR Code tersebut untuk ditunjukkan pada petugas kantor pos.

Cara Cek Penerima BSU Ketenagakerjaan Secara Online

Pemerintah juga menyediakan cara cek penerima BSU secara online melalui situs resmi. Berikut langkah-langkahnya:

  • Akses situs https://bsu.kemnaker.go.id atau https://bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id.
  • Login ke akun Anda. Jika belum punya akun, silakan registrasi terlebih dahulu.
  • Setelah berhasil login, sistem akan menunjukkan status Anda. Jika muncul pesan “ditetapkan”, maka Anda resmi ditetapkan sebagai penerima BSU.

Syarat Penerima BSU Ketenagakerjaan 2025

Untuk bisa menjadi penerima BSU, warga negara Indonesia harus memenuhi beberapa syarat, antara lain:

  • Memiliki NIK yang aktif.
  • Terdaftar aktif di BPJS Ketenagakerjaan sampai April atau Mei 2025.
  • Memiliki gaji atau upah maksimal Rp3,5 juta atau sesuai UMP/UMK.
  • Bukan penerima bantuan sosial lainnya seperti PKH, kartu prakerja, atau yang berstatus sebagai ASN, TNI, atau Polri.
  • Termasuk pekerja dari sektor prioritas seperti industri padat karya, pariwisata, transportasi, dan guru honorer.

Peninjauan Langsung oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama Menteri Ketenagakerjaan Yassierli melakukan peninjauan langsung penyaluran BSU di Kantor Pos Indonesia, Jalan Sriwijaya, Punia, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Peninjauan ini dilakukan sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi pelaksanaan program BSU 2025. Di Lombok, sebanyak 126.298 orang pekerja telah menerima BSU (93,80 persen), sedangkan di Kota Mataram sebanyak 44.064 orang pekerja (94,33 persen) telah menerima bantuan tersebut.

Peran Kantor Pos dalam Penyaluran BSU

Pemerintah memilih Kantor Pos sebagai salah satu sarana penyaluran BSU karena lebih mudah diakses oleh pekerja berpenghasilan rendah di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Petugas kantor pos diminta untuk aktif mendatangi langsung penerima bantuan, terutama di lokasi seperti pelabuhan nelayan dan wilayah perkebunan.

Selain itu, Pos Indonesia juga menyediakan sistem distribusi BSU melalui komunitas ke perusahaan tempat penerima bekerja. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penerima mengambil BSU tanpa harus jauh-jauh datang ke Kantorpos. Selain itu, Pos Indonesia juga menyediakan aplikasi Pos Giro Cash (PGC) sebagai solusi untuk pembayaran di lokasi yang sulit sinyal atau bahkan tidak terjangkau oleh jaringan internet.

Pengambilan Dana BSU Ketenagakerjaan 2025

Penerima BSU ketenagakerjaan 2025 dapat mengambil dana dengan membawa beberapa persyaratan, antara lain e-KTP asli dan kode QR BSU Digital. Jika penerima mengalami kesulitan dengan e-KTP asli, mereka dapat menggunakan Kartu BPJSTK dan Surat Keterangan dari Perusahaan sebagai identitas pendamping e-KTP asli.

Pesan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa proses pencairan BSU di Lombok berjalan lancar hampir 100 persen. Ia meminta agar tidak ada pemotongan dalam proses pencairan. Selain itu, ia meminta para penerima bantuan untuk menggunakan dana secara bijak, terutama untuk kegiatan yang produktif. Ia juga mengingatkan agar dana tidak digunakan untuk judi online.

Pentingnya Inklusi Keuangan dan Keamanan

Distribusi BSU 2025 menjadi momentum untuk meningkatkan inklusi keuangan dan daya beli masyarakat. Namun, masyarakat diminta tetap berhati-hati karena momentum ini juga bisa menjadi target bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.