Fakta Pelajar Siram Air Keras ke Siswa di Tanjung Priok, Cari Lawan Tawuran

Peristiwa Kekerasan di Tanjung Priok yang Mengguncang Warga
Sebuah peristiwa tragis terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (1/8/2025). Seorang siswa mengalami luka serius akibat aksi penyiraman air keras oleh sekelompok pelajar lainnya. Insiden ini berlangsung di Jalan Sungai Bambu dan menarik perhatian masyarakat setelah polisi berhasil menangkap para pelaku. Berikut adalah lima fakta penting mengenai kejadian tersebut.
Kronologi Kejadian: Berburu Tawuran di Jalanan
Menurut informasi dari Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Erick Frendriz, para pelaku merupakan siswa dari sebuah sekolah teknik menengah (STM) di wilayah Koja. Mereka sengaja berkeliling menggunakan sepeda motor untuk mencari lawan tawuran. Dalam penjelasannya, Erick menyebut bahwa kelompok pelaku terdiri dari sekitar 10 orang.
Saat melintas di Jalan Sungai Bambu, mereka melihat korban sedang berboncengan dengan dua temannya. Tanpa basa-basi, para pelaku langsung memepet kendaraan korban hingga membuatnya jatuh. Di saat itulah salah satu pelaku menyiramkan air keras ke tubuh korban.
Akibat aksi brutal tersebut, korban dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mendapatkan perawatan intensif. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa kondisi korban sangat mengkhawatirkan.
Kondisi Korban: Luka Serius di Wajah dan Tubuh
Korban berinisial AP, yang masih berusia 17 tahun, mengalami luka bakar cukup parah terutama di bagian wajah dan tubuh. Air keras yang disiramkan pelaku menyebabkan kerusakan serius pada kulit hingga berpotensi menimbulkan cacat permanen. Saat ini, AP menjalani perawatan intensif di RSCM dan belum diketahui kapan ia akan pulih secara total.
Luka di wajah korban mencakup area mata yang sangat sensitif, sehingga pihak medis tetap memantau perkembangan kondisinya. Meski tidak ada penjelasan spesifik dari dokter, pihak kepolisian mengatakan bahwa kondisi medis korban akan dijelaskan lebih lanjut.
Pelaku Ditangkap
Tim gabungan Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara dan Unit Reskrim Polsek Tanjung Priok telah menangkap beberapa pelajar yang terlibat dalam aksi penyiraman air keras. Hingga kini, empat pelajar dari SMK atau STM di wilayah Koja sudah ditangkap dan diperiksa di Mapolsek Tanjung Priok.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz menyatakan bahwa para pelaku ditangkap kurang dari 12 jam setelah melakukan aksinya. Mereka diciduk dari kediaman mereka di wilayah Cilincing, Jakarta Utara, dan Cakung, Jakarta Timur.
Semua pelaku masih berstatus sebagai pelajar. Penanganan kasus ini dilakukan bersama Bapas karena sebagian dari pelaku merupakan anak di bawah umur. Sementara itu, jumlah pasti pelajar yang terlibat dalam penyiraman air keras masih dalam proses penyelidikan.
Niat Beli Air Keras
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz mengungkapkan bahwa air keras yang digunakan bukan dibawa secara kebetulan. Menurutnya, pelaku sudah merencanakan tindakan tersebut sebelumnya. Mereka patungan untuk membeli air keras dan memiliki niat untuk melukai korban.
Cari Lawan Tawuran
Motif di balik aksi penyiraman air keras terhadap seorang pelajar di Jalan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, ternyata berkaitan dengan kebiasaan tawuran antar pelajar. Pelaku, yang juga pelajar SMK dari wilayah Koja, melakukan penyerangan secara acak karena tidak menemukan lawan tawuran usai pulang sekolah.
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menyimpulkan bahwa kejadian ini bersifat random. Mereka sengaja berkeliling setelah pulang sekolah untuk mencari lawan, dan ketika menemukan seseorang yang mereka anggap musuh, langsung melakukan penyiraman air keras.
Korbannya adalah AP (17), pelajar SMK asal Tanjung Priok yang saat itu tengah berboncengan tiga dengan temannya. Sekelompok pelaku, sekitar 10 orang, memepet motor korban hingga membuatnya jatuh. Di saat itulah salah satu pelaku langsung menyiramkan air keras ke wajah AP.