Indonesia Dilanda Spam, Rekor Tertinggi di Asia Pasifik

Indonesia Jadi Negara dengan Tingkat Panggilan Spam Tertinggi di Asia Pasifik
Berdasarkan laporan terbaru, Indonesia menjadi negara dengan jumlah panggilan spam tertinggi di kawasan Asia Pasifik. Data ini dirangkum oleh sebuah perusahaan penyedia layanan perlindungan panggilan asal Amerika Serikat, Hiya, yang mengamati aktivitas panggilan spam selama kuartal pertama tahun 2025 (Januari–Maret). Dalam laporan tersebut, sebanyak 89 persen dari total panggilan dari nomor yang tidak dikenal di Indonesia dikategorikan sebagai panggilan spam.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain di kawasan APAC. Di posisi kedua, Hong Kong mencatatkan 70 persen panggilan spam, diikuti oleh Filipina (55 persen), Singapura (34 persen), dan Malaysia (31 persen). Sementara itu, Australia, Turki, Thailand, India, dan Selandia Baru juga masuk dalam daftar dengan angka yang lebih rendah, masing-masing berkisar antara 7 hingga 30 persen.
Laporan ini didasarkan pada data dari lebih dari 40 negara yang diambil melalui Jaringan Keamanan Suara Hiya. Jaringan ini mencakup berbagai perangkat yang menggunakan fitur Samsung Smart Call serta aplikasi Hiya. Dalam konteks ini, panggilan spam didefinisikan sebagai panggilan yang tidak diinginkan, termasuk penipuan maupun gangguan. Tingkat spam dihitung berdasarkan panggilan dari nomor tak dikenal yang ditandai sebagai "potensial penipuan" atau "diduga spam". Selain itu, data juga berasal dari laporan pengguna Hiya yang melaporkan kategori spam.
Jenis-Jenis Panggilan Spam yang Paling Umum
Secara global, jumlah panggilan spam pada kuartal I-2025 mencapai 12,5 miliar, meningkat dari 11,3 miliar pada kuartal sebelumnya. Rata-rata terdapat sekitar 137 juta panggilan spam setiap harinya di seluruh dunia. Berdasarkan kategori, sebanyak 24 persen dari total panggilan spam merupakan telepon yang mengganggu. Kategori ini mencakup telepon dari debt collector, telemarketing, politik, survei, dan lain-lain.
Sementara itu, 9 persen lainnya adalah telepon penipuan seperti telepon dari pihak yang mengaku sebagai tim dukungan dari merek tertentu, penipuan tentang pajak, dan sejenisnya. Sisanya, yaitu 67 persen, merupakan panggilan spam yang dikategorikan di luar dua kategori tersebut.
Berikut rincian persentase panggilan spam di kawasan Asia Pasifik:
- Indonesia: 89%
- Hong Kong: 70%
- Filipina: 55%
- Singapura: 34%
- Malaysia: 31%
- Australia: 30%
- Turki: 19%
- Thailand: 19%
- India: 16%
- Selandia Baru: 7%
Jumlah Telepon Spam per Orang per Bulan
Jika dilihat berdasarkan jumlah telepon spam yang diterima setiap orang per bulannya, Indonesia menempati peringkat kedua. Rata-rata warga Indonesia menerima sekitar 16 panggilan spam per bulan. Namun, Hong Kong menjadi yang terbanyak dengan rata-rata 21 panggilan spam per bulan. Hal ini membuat warga Hong Kong menjadi yang paling sering terkena spam di kawasan APAC.
Berikut rincian jumlah telepon spam per orang per bulan di beberapa negara:
- Hong Kong: 21 telepon per bulan
- Indonesia: 16 telepon per bulan
- India: 11 telepon per bulan
- Filipina: 11 telepon per bulan
- Australia: 5 telepon per bulan
- Turki: 5 telepon per bulan
- Malaysia: 4 telepon per bulan
- Thailand: 4 telepon per bulan
- Singapura: 3 telepon per bulan
- Selandia Baru: 1 telepon per bulan
Laporan ini disusun berdasarkan sampel representatif dari panggilan yang diteliti selama kuartal I-2025. Data diambil melalui Jaringan Keamanan Suara Hiya, yang mencakup perangkat yang mendukung fitur Samsung Smart Call dan aplikasi Hiya.