Kinerja Emiten Properti PWON, CTRA, dan BSDE: Siapa Paling Menguntungkan di Semester I?

Featured Image

Kinerja Keuangan Emitter Properti di Semester Pertama 2025

Kinerja keuangan emiten properti menjadi perhatian utama setelah rilis laporan keuangan semester pertama tahun 2025. Tiga pemain utama di sektor ini, yaitu PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), telah mengumumkan hasil capaian selama enam bulan pertama tahun ini. Meski kinerjanya bervariasi, saham ketiga perusahaan tersebut kompak bergerak naik pada perdagangan Selasa (5/8).

Saham BSDE menguat 3,77% ke level 825, PWON naik 3,41% ke level 364, dan CTRA menanjak 2,25% ke level 910. Penguatan ini mengindikasikan optimisme pelaku pasar terhadap prospek sektor properti, meskipun tantangan makroekonomi masih membayangi.

Perincian Kinerja Masing-Masing Emiten

Pakuwon Jati (PWON) Catatkan Kenaikan Laba 34,27%

Pakuwon (PWON) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 34,27% menjadi Rp 1,13 triliun dari Rp 846,33 miliar selama paruh pertama 2025. Kenaikan laba ini didukung oleh peningkatan pendapatan yang melesat sebesar 3,37% menjadi Rp 3,37 triliun dari Rp 3,26 triliun secara tahunan.

Pendapatan tersebut diperoleh dari biaya sewa ruangan dan apartemen sebesar Rp 1,15 triliun serta pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 2,22 triliun. Beban pokok dan penjualan perseroan juga meningkat menjadi Rp 1,49 triliun dari Rp 1,41 triliun secara year on year (yoy).

Ciputra Development (CTRA) Mengalami Peningkatan Laba Bersih

Sementara itu, Ciputra Development (CTRA) juga mengalami peningkatan laba menjadi Rp 1,23 triliun, naik 20,58% dari perolehan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,02 triliun. Kenaikan laba ini didukung oleh kenaikan pendapatan yang melesat sebesar 16,89% menjadi Rp 5,88 triliun dari Rp 5,03 triliun secara tahunan.

Pendapatan tersebut diperoleh dari penjualan kavling rumah, ruko, apartemen, dan kantor sebesar Rp 4,74 triliun serta pendapatan usaha pusat niaga, pelayanan kesehatan, hotel, sewa kantor, lapangan golf, dan lain-lain sebesar Rp 1,13 triliun. Beban pokok dan penjualan perseroan juga meningkat menjadi Rp 3,08 triliun dari Rp 2,58 triliun secara year on year (yoy).

Bumi Serpong Damai (BSDE) Mengalami Penurunan Laba Bersih

Emiten yang tergabung dalam Grup Sinarmas Land, Bumi Serpong Damai (BSDE), mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,28 triliun selama semester pertama 2025. Angka tersebut turun 45% dibandingkan laba bersih perseroan pada periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp 2,33 triliun.

Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh penurunan pendapatan usaha sebesar 12,94% menjadi Rp 6,39 triliun dari Rp 7,34 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). Pendapatan tersebut diperoleh dari lini bisnis penjualan tanah dan bangunan sebesar Rp 5,54 triliun, pendapatan dari pengelolaan gedung sebesar Rp 189,38 miliar, pendapatan jasa pengoperasioan jalan tol sebesar Rp 47,07 miliar, dan pendapatan area kreasi sebesar Rp 47,89 miliar.

Selain itu, pendapatan dari hotel sebesar Rp 33,66 miliar, pelayanan air sebesar Rp 13,70 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 12,17 miliar. Pada semester ini, perseroan tidak mendapatkan pendapatan dari bisnis konstruksi. Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan berhasil ditekan perseroan menjadi Rp 2,33 triliun dari Rp 2,48 triliun dalam periode yang sama tahun lalu.