Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 60: Aktivitas 3.1 Tadarus

Memahami Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk Siswa SMA/SMK Kelas X
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, siswa SMA/SMK kelas X diajak untuk menanamkan nilai-nilai akhlak yang mulia. Salah satu materi penting yang diberikan adalah tentang menjalin kehidupan yang bermanfaat dengan menghindari sikap-sikap tercela seperti berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad. Materi ini terdapat dalam Bab 3, khususnya pada Aktivitas 3.1: Ayo Tadarus.
Aktivitas ini tidak hanya meminta siswa untuk membaca Q.S. Luqman/31: 16–19 secara tartil selama 5–10 menit, tetapi juga mengajarkan pentingnya memperhatikan makhraj dan hukum tajwid dari ayat tersebut. Dengan demikian, siswa dapat lebih memahami arti dan makna ayat-ayat Al-Qur’an serta melatih kemampuan membacanya secara benar.
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
- Menganalisis manfaat dari menghindari perilaku tercela.
- Membuat kutipan inspiratif (quote) yang bisa dibagikan di media sosial sebagai bentuk dakwah digital.
- Memperkuat karakter melalui pemahaman akan nilai-nilai agama.
Berikut adalah penjelasan mengenai tajwid dari Q.S. Luqman Ayat 16–19:
Tajwid Q.S. Luqman Ayat 16–19
Ayat 16:
- Mad Ashli (Mad Thabi‘ī): "يَا بُنَيَّ" – fathah bertemu alif penguat, sehingga dibaca panjang 2 harakat.
- Mad Jaiz Munfashil: "إِنَّهَا إِنْ تَكُ" – mad bertemu hamzah pada kata terpisah, dibaca panjang 2–5 harakat.
- Ghunnah: "إِنَّ" – huruf nun tasydīd dibaca dengung 2 harakat.
- Idgham Bi Ghunna: "حَبَّةٍ مِّنْ" – tanwīn kasrah bertemu mim bertasydīd, dibaca dengung 3 harakat.
- Idzhar Halqi: "مِّنْ خَرْدَلٍ" – nun mati menghadapi huruf kha, dinaca jelas tanpa dengung.
- Alif Lam Syamsiyah: "فَتَكُنْ فِي" – lam bertemu sin bersuara tasydīd, sehingga lam tidak dibaca.
- Alif Lam Qamariyyah: "أَوْ فِي الْأَرْضِ" – lam bertemu hamzah, maka lam dibaca jelas.
- Mad ‘Arid Lissukūn: "لَطِيفٌ خَبِيرٌ" – lam didahului fathah dibaca tebal.
Ayat 17:
- Mad Ashli: "الْإِنسَانَ" dan "بِوَالِدَيْهِ" – fathah bertemu alif, maka dibaca panjang 2 harakat.
- Mad Layyin (Lin): "بِوَالِدَيْهِ" – ya sukun setelah shaddah, dibaca lembut panjang 2 harakat.
- Ghunnah Musyadaddah: "أُمُّهُ" – huruf mim atau nun tasydīd, maka dibaca dengung maksimal 3 harakat.
Ayat 18:
- Mad Thabi‘ī: "وَلَا تُصَعِّرْ" – alif mati setelah fathah, maka dibaca panjang 2 harakat.
Ayat 19:
- Qalqalah Sughra: "وَاقْصِدْ" dan "صَوْتِكَ" – huruf qof atau dal sukun di tengah kata.
- Mad Thabi‘ī (Mad Ashli): "مَشْيِكَ" – ya mati setelah kasrah dibaca panjang 2 harakat.
- Ikhfa Haqiqī: "مِنْ صَوْتِكَ" – dibaca dengung samar 3 harakat.
- Alif Lam Qamariyyah: "الْحَمِيرِ" – lam terang bertemu huruf qomariyyah, maka lam dibaca jelas.
Dengan memahami tajwid dan makhraj dari ayat-ayat Al-Qur’an, siswa tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca, tetapi juga memperdalam pemahaman terhadap pesan-pesan agama. Selain itu, mereka juga diajak untuk membagikan kutipan-kutipan inspiratif di media sosial sebagai bagian dari dakwah digital.
Catatan: Jawaban yang disajikan di atas bersifat terbuka dan tidak mutlak. Siswa dapat mengembangkan jawaban tersebut lebih lanjut sesuai dengan pemahaman masing-masing.