Pedagang Bendera Merah Putih di Bekasi Sedih, Omzet Turun Akibat Fenomena One Piece

Pedagang Bendera Merah Putih di Bekasi Sedih, Omzet Turun Akibat Fenomena One Piece

Fenomena Pengibaran Bendera One Piece dan Dampaknya pada Pedagang Bendera Merah Putih di Bekasi

Bendera One Piece, yang awalnya hanya menjadi simbol dari serial animasi populer Jepang, kini mulai menarik perhatian masyarakat Indonesia. Fenomena ini tidak hanya mengundang perdebatan di media sosial, tetapi juga berdampak langsung terhadap aktivitas ekonomi para pedagang bendera merah putih di Kota Bekasi, khususnya menjelang perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia.

Akhmad, seorang pedagang bendera di kawasan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, mengungkapkan bahwa omzet usahanya mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Ia menyebutkan bahwa kondisi saat ini cukup sepi karena banyak orang lebih memilih mencari bendera One Piece daripada bendera merah putih.

“Alhamdullilah normal, tapi lumayan sepi. Soalnya saat ini lagi ramai pro kontra bendera One Piece,” ujar Akhmad saat ditemui di lapaknya, Senin (4/8/2025) pagi.

Menurutnya, penurunan omzet mencapai sekitar 30 persen. Pada tahun lalu, ia bisa mendapatkan pendapatan hingga Rp 500 ribu per hari pada tanggal yang sama, namun kini hanya Rp 300 ribu. Ia menjelaskan bahwa banyak calon pembeli yang lebih tertarik mencari bendera One Piece ketimbang bendera nasional.

Beberapa dari mereka adalah para sopir truk yang ingin memasang bendera tersebut di kendaraan mereka. Meski begitu, Akhmad masih belum tahu secara pasti alasan para sopir truk tersebut memilih bendera One Piece.

Sementara itu, Didi Supriadi, pedagang bendera lainnya di sekitar Danau Duta Harapan, Bekasi Utara, juga mengalami fenomena serupa. Ia mengatakan bahwa banyak anak muda yang datang menanyakan apakah dirinya menjual bendera One Piece. Menurut Didi, hal ini disebabkan oleh tren yang sedang digandrungi oleh generasi milenial dan Gen Z.

“Mungkin sudah ada tujuh orang ya yang nanyain apakah saya jual bendera One Piece. Katanya jual bendera One Piece enggak bang? Filosofinya gimana gitu,” ujarnya.

Didi sendiri mengaku tidak tahu secara detail tentang makna bendera One Piece. Ia merasa tidak ada hubungan antara simbol bajak laut dari anime tersebut dengan semangat kemerdekaan bangsa. Namun, ia menduga fenomena ini hanya sekadar tren sementara yang diikuti oleh kalangan muda.

Munculnya Bendera One Piece sebagai Simbol Kritik Publik

Fenomena pengibaran bendera One Piece tidak hanya menjadi isu viral di media sosial, tetapi juga dianggap sebagai bentuk kepekaan publik terhadap situasi sosial yang semakin kompleks. Peneliti Kebijakan Publik, Riko Noviantoro, menyebutkan bahwa pengibaran bendera tersebut merupakan simbol kritik terhadap pemerintahan saat ini.

“Munculnya bendera One Piece merupakan simbol kritik publik terhadap situasi sosial. Tentu kritik itu lebih ditujukan kepada pemerintah sebagai penyelenggara negara,” kata Riko dalam wawancaranya.

Ia menjelaskan bahwa fenomena ini mirip dengan munculnya simbol 'Indonesia Darurat' beberapa waktu lalu. Seperti halnya simbol tersebut, pengibaran bendera One Piece juga dianggap sebagai masukan bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan.

Beberapa unggahan di media sosial menunjukkan bahwa bendera One Piece dikibarkan di berbagai tempat, seperti mobil truk, pagar rumah, perahu kayu, dan atap rumah. Banyak pemilik akun menyampaikan bahwa pengibaran bendera ini adalah bentuk kekecewaan terhadap kinerja pemerintah, tetapi bukan terhadap negara Indonesia.

“Wujud ekspresi diri karena kecewa dengan kondisi pemerintahan dan negara saat ini. Untuk 80 tahun Indonesia 'Tetap cinta dengan negaranya, tapi tidak dengan pemerintahnya,'” tulis salah satu akun Instagram.

Tren yang Mengubah Pola Konsumsi Masyarakat

Dari berbagai sudut pandang, fenomena pengibaran bendera One Piece tampaknya telah menjadi bagian dari dinamika sosial yang tidak bisa diabaikan. Dari segi ekonomi, dampaknya terlihat pada penurunan omzet para pedagang bendera merah putih. Sementara dari segi politik dan sosial, bendera ini menjadi simbol kritik yang diungkapkan melalui cara yang kreatif dan tidak konvensional.

Meski demikian, fenomena ini juga menunjukkan bahwa masyarakat, terutama generasi muda, semakin sadar akan pentingnya ekspresi diri dan kritik terhadap sistem yang berlaku. Dengan demikian, bendera One Piece bukan hanya sekadar simbol dari anime, tetapi juga representasi dari perasaan dan aspirasi masyarakat yang ingin diperhatikan.