PSSI Ungkap Alasan Timnas Indonesia Tidak Lakukan TC di Luar Negeri Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Alasan PSSI Tidak Menggelar TC di Luar Negeri Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
Timnas Indonesia akan menghadapi babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Dalam ronde keempat, Timnas Indonesia tergabung dalam Grup B bersama Arab Saudi dan Irak. Babak kualifikasi ini akan digelar pada 8-14 Oktober 2025. Setelah ronde ketiga selesai pada 10 Juni 2025, enam tim peserta memiliki waktu empat bulan untuk persiapan.
Namun, berbeda dengan lima tim lainnya di ronde keempat, Timnas Indonesia tidak menjalani pemusatan latihan (TC) di luar negeri. Sebaliknya, mereka akan melakukan uji coba melawan Kuwait dan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada September 2025.
Beberapa negara peserta lainnya telah menjalani persiapan yang berbeda. Misalnya, Arab Saudi mengikuti turnamen Piala Emas CONCACAF di Amerika Serikat pada bulan Juni 2025. Mereka juga akan melakukan uji coba di markas Republik Ceko pada September 2025. Sementara itu, Irak, sebagai pesaing langsung di Grup A, akan bertandang ke Thailand untuk mengikuti gelaran King’s Cup 2025.
Qatar akan melawan Austria dalam agenda pemusatan latihan mereka di Eropa. Uni Emirat Arab juga menjalani TC di luar negeri pada 28 Juli hingga 10 Agustus, dengan melawan Lecce (Italia) dan Mallorca (Spanyol). Oman akan menghadapi Uzbekistan, Oman, dan Turkmenistan di CAFA Nations Cup September 2025 mendatang di Uzbekistan.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan tiga alasan mengapa Timnas Indonesia tidak melakukan TC di luar negeri.
1. Pemilihan Lawan Uji Coba Disesuaikan dengan Kondisi di Ronde Keempat
Pemilihan lawan uji coba dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di ronde keempat. Kuwait dan Lebanon berasal dari kawasan Timur Tengah, yang memiliki gaya permainan mirip dengan Arab Saudi dan Irak, dua pesaing utama Timnas Indonesia.
Erick Thohir menjelaskan, "Kenapa kita lakukan persiapan di Indonesia melawan tim-tim Timur Tengah di Surabaya? Kita mencoba menghadapi tim yang mirip seperti lawan nanti. Walaupun belum tentu mirip tetapi kita akan coba."
2. Surabaya Membangun Atmosfer Semi-Tandang
Pemilihan Surabaya bukan tanpa alasan. Tujuannya adalah untuk membangun atmosfer yang berbeda dari laga kandang sebelumnya. Banyak pemain diaspora yang belum pernah bermain di luar Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta saat laga kandang.
Erick Thohir menjelaskan, "Kita tidak main di Jakarta supaya mereka yang sebagian belum pernah main di luar Jakarta bisa mulai merasakan berkunjung ke kota lain. Mereka merasakan juga suasana dengan stadion berbeda."
"Karena kalau kita ke luar negeri ya belum tentu cukup itu waktunya," tambahnya.
3. Menghindari Risiko Cedera
Dengan sisa waktu dua bulan, PSSI ingin menjaga kondisi fisik para pemain sebelum ronde keempat. Laga di bulan September 2025 diharapkan dapat memperkecil risiko cedera pemain.
"Lebih baik di satu tempat. Mereka jangan sampai cedera, itu sesuatu yang kita coba jaga," ujar Erick Thohir.
"Kalau mereka main di klub bagaimana? Tidak bisa kita larang karena klub yang menggaji mereka," lanjutnya.