Tiga Berita Terpanas: Anwar Ibrahim Dihujat, Ancaman Trump ke India

Featured Image

Demonstrasi Besar di Malaysia Tuntut Perdana Menteri Mundur

Pada 26 Juli, ribuan warga Malaysia berkumpul di Dataran Merdeka di Kuala Lumpur untuk mengikuti demonstrasi yang dikenal sebagai "Turun Anwar". Aksi ini dipimpin oleh koalisi oposisi Perikatan Nasional (PN) dan bertujuan menyampaikan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Mereka menuntut pengunduran dirinya dari jabatannya.

Demonstrasi tersebut menarik perhatian banyak pendukung dari berbagai wilayah di Malaysia. Banyak peserta menggunakan seragam partai atau pakaian hitam serta membawa plakat yang mengecam pemerintah saat ini. Dua mantan perdana menteri, Mahathir Mohamad dan Muhyiddin Yassin, turut hadir dalam aksi ini dan memberikan pidato. Mahathir menyoroti kecenderungan media yang terlalu cepat menilai lawan politik serta mempertanyakan efektivitas bantuan tunai RM100 yang diberikan pemerintah.

Selain itu, Presiden Gerakan Dominic Lau mengkritik frekuensi kunjungan internasional Perdana Menteri Anwar, yang mencapai lebih dari 30 kali dalam delapan bulan. Ia menegaskan bahwa warga ingin tindakan nyata, bukan sekadar kesempatan berfoto.

Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia pada 2025

Lembaga penelitian Ethnologue baru-baru ini merilis daftar bahasa yang paling banyak digunakan di dunia pada tahun 2025. Berdasarkan penelitian tersebut, bahasa Inggris menduduki peringkat pertama dengan jumlah penutur sebanyak 1,5 miliar orang.

Bahasa Inggris, yang berasal dari Britania Raya, merupakan salah satu bahasa internasional yang umum digunakan dalam komunikasi global. Bahasa ini termasuk dalam keluarga bahasa Indo-Eropa dan digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan internasional. Penyebarannya tidak lepas dari pengaruh kolonialisme negara tersebut di masa lalu.

Di posisi kedua adalah bahasa Mandarin Cina dengan jumlah penutur sebanyak 1,2 miliar. Bahasa ini berasal dari Tiongkok dan termasuk dalam keluarga bahasa Sino-Tibet. Penggunaannya semakin meningkat, terutama dalam pendidikan dan bisnis. Banyak perusahaan kini mencari penerjemah bahasa Mandarin dengan gaji tinggi untuk lulusan baru.

Ancaman Trump terhadap India Gara-gara Minyak Rusia

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengancam akan menaikkan tarif impor terhadap India. Dalam unggahan di platform Truth Social, ia menuding India membeli minyak Rusia dalam jumlah besar dan menjualnya kembali di pasar terbuka untuk keuntungan besar. Trump menilai India tidak peduli terhadap korban jiwa akibat serangan militer Rusia di Ukraina.

Ia mengklaim akan menaikkan secara signifikan tarif yang dibayar India ke Amerika Serikat jika situasi tidak berubah. Ancaman ini muncul beberapa hari sebelum tenggat waktu 8 Agustus, yaitu batas waktu yang ditetapkan Trump agar Rusia menyepakati gencatan senjata di Ukraina. Jika Putin tidak menghentikan agresinya, Trump mengancam akan memberlakukan tarif hingga 100 persen terhadap negara-negara yang masih membeli produk Rusia, termasuk energi.

Namun, dua mitra dagang utama Rusia saat ini adalah Cina dan India, yang justru sedang diajak berunding oleh pemerintahan Trump untuk menjalin kesepakatan dagang baru.