Ulang Tahun ke-18 DAAI TV: Peluncuran DAAI+ 2.0 dalam Konser Satu Sentuhan Ribuan Inspirasi

Perayaan Ulang Tahun ke-18 DAAI TV di Medan dengan Peluncuran Aplikasi DAAI+ 2.0
Malam perayaan hari jadi ke-18 tahun DAAI TV menjadi momen istimewa dalam perjalanan stasiun televisi yang memiliki tagline "televisi cinta kasih". Di tengah konser DAAI Night bertema "Satu Sentuhan Ribuan Inspirasi", acara ini diselenggarakan pada Sabtu, (2/8) di Tiara Convention Center. Dalam kesempatan ini, DAAI TV meluncurkan secara resmi aplikasi DAAI+ versi 2.0.
Tony Honkley, Manager Operasional DAAI TV Medan, dalam sambutannya mengatakan bahwa peluncuran DAAI+ 2.0 mencerminkan semangat DAAI TV dalam menghadapi tantangan era digital yang semakin global. Ia menjelaskan bahwa saat ini pola menonton masyarakat sudah berubah dari media konvensional ke digital. DAAI TV telah siap menghadapi perubahan ini sejak tahun 2016. “Hari ini, dengan penuh rasa syukur dan semangat untuk menyebarkan kebaikan lewat teknologi, kami mempersembahkan inovasi terbaru platform streaming DAAI+,” ujarnya.
Dalam layanan OTT DAAI+ versi terbaru, masyarakat dapat mengakses berbagai konten inspiratif seperti drama kisah nyata, program dokumenter tentang kearifan lokal Indonesia, program kartun anak dengan nilai budi pekerti yang membangun karakter, serta program kuliner vegetarian dan rekomendasi restoran vegetarian. Aplikasi DAAI+ juga bisa didownload dan diakses secara gratis. Dengan sekali sentuh, masyarakat bisa mendapatkan beragam kisah inspiratif yang bisa dipersonalisasi sesuai minat penonton.
Perayaan DAAI Night 2025 dikemas dengan nuansa hangat dan penuh makna. Acara ini bukan hanya sekadar konser musik, tetapi juga wujud rasa syukur, refleksi perjalanan, sekaligus tonggak baru dalam misi DAAI TV untuk terus menyebarkan kebaikan di tengah perubahan zaman.
Panggung konser DAAI Night menghadirkan tiga artis ternama, yaitu Desy Huang atau Huang Jia Mei, Deddy Chen, dan Rizka Juwita. Masing-masing membawakan lagu-lagu dengan pesan universal tentang perdamaian, kasih sayang, dan harapan, yang menegaskan bahwa nilai kemanusiaan tetap relevan di tengah arus digitalisasi. Total lebih kurang 13 lagu dinyanyikan para artis yang menyajikan lagu-lagu dalam Bahasa Mandarin.
Puncak perayaan terjadi ketika Huang Jia Mei mengajak seluruh penonton menyalakan flashlight dari ponsel dan bersama-sama menyanyikan lagu Min Tian Hui Gen Hao (Esok Akan Lebih Baik). Dalam sekejap, ruangan convention berubah menjadi lautan cahaya yang berpendar lembut.
Rahma Widayanti Mandasari, Ketua Penyelenggara DAAI Night 2025, menuturkan bahwa perayaan ini menjadi ajang silaturahmi yang hangat sambil menikmati konser dan jamuan vegetarian, sekaligus momen penting dalam memperkenalkan inovasi digital DAAI+ versi baru.
“Melalui perayaan ini, kita silaturahmi, kumpul bareng sambil menikmati konser musik dan jamuan vegetarian. Tujuannya untuk merayakan ulang tahun sekaligus mempererat rasa kekeluargaan semua yang mendukung DAAI TV,” ujar Rahma.
Antusiasme penonton terasa sejak awal hingga akhir acara. Stefri Zheng, salah seorang pemirsa setia DAAI TV, mengaku terkesan dengan konsistensi media ini dalam menyuarakan kebaikan. “Harapannya, DAAI TV bisa memberi tayangan yang lebih baik lagi dan menginspirasi banyak orang. Kita jadi tahu di luar sana banyak orang-orang yang melakukan kebaikan. Menurut saya, media yang cuma mau bertahan menyiarkan kebaikan hanya DAAI TV,” kata Stefri.
DAAI Night 2025 di Medan juga dihadiri manajemen DAAI TV Indonesia, yaitu CEO DAAI TV Indonesia Elisa dan BoD DAAI TV Hong Tjin. Kehadiran manajemen DAAI TV Indonesia dalam perayaan ulang tahun sekaligus peluncuran DAAI+ versi 2.0 di Medan ini menjadi bukti keseriusan DAAI TV menghadapi perubahan di era digital.
Penghargaan DAAI Inspiration Awards 2025
Malam DAAI Night 2025 di Medan juga diisi dengan pemberian penghargaan DAAI Inspiration Awards untuk para narasumber DAAI TV yang telah menunjukkan kontribusi nyata dan berdampak luas bagi masyarakat di bidang budaya, pendidikan, lingkungan, kemanusiaan, dan pemberdayaan perempuan.
Penjurian telah dilakukan secara independen oleh tiga orang juri dari akademisi, praktisi, dan perwakilan DAAI TV. “Semua tokoh yang kami nilai memiliki kontribusi luar biasa. Tantangannya justru terletak pada memilih yang terbaik dari yang sama-sama sangat baik,” ujar Junita Setiana Ginting, Dewan Juri dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Lima tokoh terpilih adalah Masda Simanjuntak, Eliana Br Sembiring, Lukman Hakim Siagian, Ihsanuddin, serta Ali Imron.