Contoh Jurnal PPG 2025: Topik 1-4, Modul 2

Featured Image

Lima Contoh Jurnal Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) dalam Modul 2 PPG 2025

Bagi peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan (Daljab) 2025, menyusun jurnal merupakan bagian penting dari proses pembelajaran. Jurnal ini harus disusun dan diunggah melalui platform Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (Ruang GTK). Proses pengunggahan dilakukan setelah menyelesaikan berbagai tahapan seperti latihan pemahaman, cerita reflektif, dan post test. Berikut adalah beberapa contoh topik yang bisa menjadi panduan untuk penyusunan jurnal.

Topik Utama dalam Jurnal Modul 2 PSE

  1. Pentingnya Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL)
    Topik ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan pembelajaran sosial emosional yang terintegrasi dengan aspek akademik dan kolaboratif. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan belajar yang lebih harmonis dan efektif.

  2. Pengertian dan Cara Menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional
    Penjelasan praktis tentang bagaimana PSE dapat diterapkan dalam kelas. Guru diberi panduan untuk merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan siswa.

  3. Experiential Learning
    Fokus pada pembelajaran berbasis pengalaman nyata. Aktivitas ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan emosional dan sosial siswa melalui interaksi langsung.

  4. School Well-being
    Membahas pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan mendukung kesejahteraan psikologis seluruh warga sekolah. Hal ini mencakup aspek emosional dan sosial siswa serta guru.

Contoh Jurnal Pembelajaran: Merancang Pembelajaran Sosial Emosional dengan Topik Peran Guru Sebagai Teladan

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era Kurikulum Merdeka, pembelajaran tidak hanya berfokus pada kompetensi akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter dan kesejahteraan murid secara holistik. Salah satu pendekatan yang relevan adalah Pembelajaran Sosial Emosional (PSE). Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD, materi memahami teks narasi menjadi salah satu kompetensi esensial. Teks narasi tidak hanya berisi rangkaian peristiwa, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai moral, karakter tokoh, dan pelajaran hidup yang dapat menjadi media efektif untuk mengintegrasikan PSE.

B. Konsep Pembelajaran Sosial Emosional (PSE), Peran Guru Sebagai Teladan
  1. Pengertian
    PSE adalah proses pengembangan lima kompetensi sosial dan emosional (KSE) dalam diri murid secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Kelima kompetensi tersebut menurut CASEL adalah: Kesadaran Diri, Manajemen Diri, Kesadaran Sosial, Keterampilan Berelasi, dan Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab.

  2. Tujuan
    Tujuan umum PSE adalah mengembangkan murid yang berkarakter, mampu mengelola emosionalnya, memiliki hubungan sosial yang sehat, dan dapat mengambil keputusan yang bijaksana untuk mencapai kesejahteraan psikologis.

  3. Tantangan
    Beberapa tantangan dalam penerapan PSE antara lain konsistensi guru sebagai teladan, keragaman latar belakang murid, pengukuran yang subjektif, dan keterbatasan waktu.

C. Rancangan Pembelajaran Sosial Emosional (PSE)

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Kelas/Fase: IV / B
Materi: Memahami Isi dan Pesan Moral dalam Teks Narasi "Kisah Si Kancil dan Buaya"

  1. Tujuan Pembelajaran
    Murid mampu mengidentifikasi dan memahami emosi tokoh dalam teks narasi, menghubungkan emosi tokoh dengan pengalaman pribadinya, menunjukkan empati terhadap tokoh dalam cerita, bekerja sama secara positif dalam kelompok, dan merefleksikan pesan moral dari cerita.

  2. Asesmen
    Asesmen awal menggunakan teknik "Roda Emosi" untuk mengetahui perasaan murid. Asesmen akhir melalui observasi, produk, dan unjuk kerja.

  3. Kegiatan Pembelajaran
    Kegiatan pembelajaran terdiri dari pendahuluan, inti, dan penutup. Di dalamnya termasuk membaca bersama, diskusi terbimbing, kerja kelompok, dan bermain peran sederhana.

D. Refleksi

Setelah melaksanakan pembelajaran, saya merasa bahwa integrasi PSE membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan hangat. Namun, ada tantangan dalam manajemen waktu dan pengenalan murid yang diam saat diskusi. Umpan balik dari rekan sejawat memberikan masukan untuk perbaikan.

E. Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan refleksi dan umpan balik, saya merencanakan tindak lanjut seperti manajemen waktu, diferensiasi proses, penyederhanaan instrumen, pengembangan materi, dan penguatan apresiasi.

F. Dokumentasi

Meskipun tidak wajib, dokumentasi seperti foto-foto kegiatan pembelajaran dapat digunakan untuk melengkapi jurnal.