Danau Dendam: Keindahan Alam dan Legenda Cinta Tragis Bengkulu

Featured Image

Danau Dendam Tak Sudah: Tempat yang Menyimpan Ketenangan dan Legenda

Bayangkan pagi yang tenang, kamu duduk di pinggiran danau yang airnya mencerminkan langit biru, sementara aroma kopi dan jagung bakar mengundang. Itulah suasana yang bisa dirasakan saat berada di Danau Dendam Tak Sudah. Meski namanya terdengar dramatis, danau ini justru menawarkan ketenangan yang luar biasa. Terletak hanya sekitar 6 km dari pusat Kota Bengkulu, danau seluas sekitar 67 hektar ini berada di tengah kawasan cagar alam yang kaya akan anggrek langka dan fauna asli Sumatra.

Di balik ketenangannya, danau ini memiliki legenda yang menarik perhatian. Konon ada legenda tentang buaya buntung yang menghantui permukaan air, serta kisah cinta tragis yang berubah menjadi lintah raksasa. Meskipun begitu, Danau Dendam Tak Sudah kini dirancang menjadi taman wisata alam modern dengan berbagai fasilitas seperti perahu, jalur jogging, dan panggung pertunjukan. Pengalaman menatap permukaan danau justru meredam kegelisahan dan mengundang refleksi sederhana di tengah kesibukan sehari-hari.

Apa Itu Danau Dendam Tak Sudah?

Danau Dendam Tak Sudah adalah ekosistem air tergenang yang dulunya merupakan bagian dari Cagar Alam Danau Dusun Besar. Kini, danau ini resmi menjadi Taman Wisata Alam dengan luas sekitar 88 hektar, terletak di Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu. Luas permukaan danau sendiri sekitar 67 hektar, dan pembentukannya diduga akibat aktivitas vulkanik jutaan tahun silam.

Flora, Fauna & Konservasi Alam

Di sekeliling danau berkembang berbagai flora khas seperti anggrek pensil (Vanda hookeriana), plawi, bakung, pakis, dan lainnya. Faunanya pun sangat kaya, termasuk kera ekor panjang, lutung, siamang, babi hutan, ular phyton, serta ikan langka seperti kebakung dan palau. Kawasan ini juga menjadi tempat perlindungan bagi berbagai spesies yang langka dan dilindungi.

Legenda & Cerita Mistis

Ada beberapa legenda yang mengelilingi Danau Dendam Tak Sudah. Salah satunya adalah legenda buaya buntung, yang menceritakan duel antara buaya asal Bengkulu dan Lampung. Buaya Bengkulu menang, tetapi kehilangan ekornya. Ia kemudian mengatakan bahwa siapa pun yang datang akan kelaparan, sehingga muncul nama Danau Dendam Tak Sudah.

Legenda lainnya adalah kisah Roro Esi dan Buyung, sepasang kekasih yang mencebur ke dalam danau dan berubah menjadi lintah raksasa sebagai simbol cinta yang pahit. Selain itu, ada cerita tentang keramat Pintu Air dan penunggu hutan, yang menyebutkan bahwa ada makam keramat dan kendala pembangunan sekitar danau karena konon dijaga oleh harimau hitam dan rusa kelabu.

Aktivitas Wisata & Kenyamanan

Danau Dendam Tak Sudah menawarkan berbagai aktivitas yang menarik untuk dikunjungi. Pengunjung dapat menikmati ngopi santai sambil duduk di pondokan tepi danau, menikmati degan muda, jagung bakar, atau membeli batu akik khas Bengkulu. Aktivitas seperti boating dan fishing juga tersedia, dengan perahu dayung, kano, bebek kayuh, serta kesempatan memancing di pagi hari.

Selain itu, terdapat jogging track yang sering digunakan oleh komunitas lokal seperti Tobo Berendo untuk mengadakan kopi gratis minggu pagi dan diskusi ringan. Foto sunrise dan pemandangan gunung berkabut di pagi hari juga menjadi favorit pengunjung.

Akses, Tiket & Rencana Pengembangan

Danau Dendam Tak Sudah terletak di Kelurahan Dusun Besar, Singaran Pati, Kota Bengkulu, sekitar 6 km dari pusat kota. Masuk ke danau biasanya gratis atau melalui kontribusi sukarela. Untuk parkir motor, biayanya sekitar Rp2.000–3.000, sedangkan mobil sekitar Rp5.000.

Tahun 2025, danau ini akan mengalami pengembangan lebih lanjut dengan pembangunan fasilitas seperti kios kuliner, panggung pertunjukan, jalur olahraga air, jogging track, dan jalur pedestrian. Tujuannya adalah meningkatkan PAD hingga ratusan juta per bulan.

Danau Dendam Tak Sudah seperti undangan; namanya membuat penasaran, tapi suasananya justru mengundang ketenangan. Ia adalah cermin langit dan kenangan, tempat kata “dendam” bertemu keindahan alam yang lembut dalam air.