Dua Jenderal Sulsel Gantian Jabat Astamaops Kapolri, Lulusan Akpol Sama-sama

Dua Jenderal Sulsel Gantian Jabat Astamaops Kapolri, Lulusan Akpol Sama-sama

Jabatan Astamaops Kapolri Berganti, Dua Jenderal Asal Sulsel Berperan Penting

Jabatan Asisten Utama Operasi (Astamaops) Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) kembali mengalami perubahan. Dalam rangka penyesuaian struktur dan kebutuhan organisasi, beberapa jenderal polisi terpilih untuk menjabat posisi strategis ini. Dua dari mereka berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu Komjen Verdianto Iskandar Bitticaca dan Komjen Fadil Imran.

Peran Penting Astamaops Kapolri

Astamaops Kapolri memiliki peran sentral dalam mengoordinasikan strategi operasional kepolisian secara nasional. Jabatan ini memastikan bahwa seluruh operasional kepolisian berjalan efektif dan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepolisian RI. Pemilihan jenderal untuk jabatan ini biasanya didasarkan pada pengalaman, kemampuan, dan rekam jejak karier yang cemerlang.

Riwayat Jabatan Astamaops Kapolri

Sebelumnya, Komjen Verdianto Iskandar Bitticaca menjabat sebagai Astamaops Kapolri sejak 20 September 2024 hingga Januari 2025. Setelah itu, jabatan tersebut diisi oleh Komjen Imam Sugianto hingga April 2025. Selanjutnya, Irjen Akhmad Wiyagus dilantik pada 14 April 2025. Terbaru, Komjen Fadil Imran dipercaya menempati posisi Astamaops Kapolri.

Perubahan jabatan ini tertuang dalam Surat Telegram Rahasia Kapolri bernomor ST/1764 MIlKEP/2025 tanggal 5 Agustus 2025.

Profil Komjen Verdianto Iskandar Bitticaca

Komjen Verdianto Iskandar Bitticaca lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada tanggal 4 Januari 1967. Ia menikah dengan Syane Agustiane Anes dan dikaruniai dua orang anak, yaitu Angeliq Badam Putridisya Bitticaca dan Albert Benaya Tomatoto’ Bitticaca. Orangtuanya adalah Drs. Ishak Bangun Bitticaca dan Antoneta Ta’bi Pangala'.

Verdianto lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988-B. Di angkatan yang sama, ia satu kelas dengan Kalemdiklat Polri Komjen Drs. Purwadi Arianto, M.Si. Pendidikan lanjutan yang ia tempuh antara lain PTIK (1997), Sespim, dan Sespimti.

Riwayat kepangkatan Verdianto mencakup Letnan Dua Polisi (1988), Letnan Satu Polisi, Kapten Polisi, Mayor Polisi, Ajun Komisaris Besar Polisi, Komisaris Besar Polisi (2008), Brigadir Jenderal Polisi (04—04—2018), Inspektur Jenderal Polisi (31—08—2020), dan Komisaris Jenderal (2024).

Karier Verdianto telah melalui berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara. Beberapa posisi penting yang pernah ia emban antara lain Danki 5129 Satbrimob Ditsamapta Polda Sumut (1993), Kasat Brimob Polda DI.Yogyakarta (2002), Kapolres KP3 Belawan Polda Sumut (2007), dan Kapolres Binjai Polda Sumut (2007). Ia juga pernah menjabat sebagai Danpaspelopor Korbrimob Polri (2018), Kakorpolairud Baharkam Polri (2020), dan Kapolda Sulawesi Barat.

Pada 2024, Verdianto akhirnya mendapatkan tugas baru sebagai Astamaops Kapolri.

Profil Komjen Fadil Imran

Komjen Fadil Imran lahir di Kota Makassar pada 14 Agustus 1968. Ia lulus dari Akademi Kepolisian tahun 1991 dan memiliki pengalaman luas di bidang reserse. Salah satu program yang sukses ia inisiasi saat menjabat Kapolda Jawa Timur adalah Kampung Tangguh, yang berkontribusi signifikan dalam menekan penyebaran Covid-19.

Fadil Imran pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sejak 2020 hingga 2023. Sebelumnya, ia menggantikan posisi Komjen Arief Sulistyanto yang pensiun. Saat ini, ia menjabat sebagai Kabaharkam Polri, yang membuat pangkatnya naik dari bintang dua menjadi bintang tiga.

Selain Fadil Imran, beberapa jenderal asal Makassar lainnya seperti Irjen Andi Rian Djajadi, Brigjen Awal Chairuddin, dan Brigjen Farid Amansyah juga memiliki karier cemerlang di tubuh Polri.

Fadil Imran memiliki rekam jejak jabatan penting di berbagai satuan kerja kepolisian. Mulai dari Polres KP3 Tanjung Priok, Polres Kepulauan Riau, hingga Mabes Polri. Ia juga pernah menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2008), Kapolres KP3 Tanjung Priok (2009), dan Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri (2017).

Selain itu, Fadil berhasil membongkar kasus besar terkait organisasi siber Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018 silam. Ia juga pernah menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri Jendral Idham Aziz hingga 2020, sebelum akhirnya dimutasi menjadi Kapolda Jatim pada Mei 2020.