Kelaparan di Gaza: Bagaimana Tubuh Berjuang Tanpa Makanan?

Kondisi Kelaparan di Gaza yang Mengancam Jiwa
Di tengah situasi krisis yang terus berlangsung, kelaparan telah menjadi ancaman serius bagi warga Gaza. Dalam lima minggu terakhir, puluhan nyawa telah melayang akibat kekurangan gizi. Hal ini diperparah oleh pembatasan bantuan kemanusiaan yang masuk ke wilayah tersebut, yang telah diberlakukan sejak perang meletus hampir dua tahun lalu.
Pada Minggu (3/8/2025), enam orang dewasa dilaporkan meninggal akibat kekurangan nutrisi. Angka ini menambah total korban dewasa yang mencapai 82 orang dalam kurun waktu lima minggu. Sementara itu, jumlah anak-anak yang meninggal karena kelaparan yang dipaksakan secara sistematis mencapai 93 orang sejak awal konflik.
Bagaimana Tubuh Manusia Merespons Kelaparan?
Dokter gawat darurat dr. James Smith, yang pernah menjadi sukarelawan di Gaza dua kali, menjelaskan bahwa kelaparan adalah bentuk penderitaan yang sangat mengerikan bagi tubuh manusia. Ia mengatakan bahwa kelaparan merupakan cara membunuh yang tidak bermartabat dan biadab. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk memperpanjang penderitaan dan memaksimalkannya.
Pada tahap awal, tubuh akan mulai memecah otot dan jaringan untuk mempertahankan fungsi dasar. Metabolisme melambat, pengaturan suhu tubuh terganggu, dan fungsi ginjal menurun. Di Gaza, sistem imun juga melemah drastis. Akibatnya, tubuh kehilangan kemampuan melawan penyakit yang biasanya bisa diatasi, seperti diare, infeksi saluran napas, atau luka trauma. Malnutrisi yang disertai infeksi sering menjadi penyebab kematian.
Ketika cadangan energi habis, organ vital seperti jantung dan paru-paru mulai melemah. Otot menyusut, tubuh menjadi sangat lemah, dan akhirnya kematian terjadi ketika jaringan tubuh rusak sepenuhnya.
Siapa yang Paling Rentan Terhadap Kelaparan?
Anak-anak, lansia, dan mereka yang hidup sendirian memiliki risiko paling tinggi terkena dampak kelaparan. Dr. Ghassan Abu-Sittah, ahli bedah Palestina-Inggris, menjelaskan bahwa anak-anak lebih rentan karena kehilangan otot dan lemak secara cepat. Ribuan anak yatim piatu kini berkeliaran di Gaza tanpa ada yang memberi makan atau menjaga mereka.
Ia menambahkan bahwa tidak ada yang mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan makanan bagi anak-anak ini. Akibatnya, mereka lebih cepat meninggal dibandingkan kelompok lain.
Berapa Lama Orang Bisa Bertahan Tanpa Makanan?
Studi ilmiah tentang durasi bertahan hidup tanpa makanan terbatas karena alasan etika. Namun, diperkirakan bahwa orang dewasa yang sehat dan memiliki gizi baik dapat bertahan hidup tanpa makanan antara 45 hingga 61 hari. Namun, kondisi di Gaza berbeda. Hampir semua penduduk kini hidup dalam kekurangan makanan dan terpapar berbagai penyakit menular.
Bukti Kelaparan Sistematis di Gaza
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Februari 2024 melaporkan bahwa satu dari enam anak di bawah usia dua tahun di Gaza, khususnya di wilayah utara yang terkepung, mengalami malnutrisi akut. Laporan ini menunjukkan bahwa ancaman kelaparan kini tidak hanya mengintai kelompok rentan, tetapi juga seluruh populasi.
Israel telah membatasi jumlah makanan yang masuk ke Gaza selama bertahun-tahun dengan dalih keamanan. Dokumen resmi menunjukkan adanya penghitungan kebutuhan kalori minimal yang diizinkan masuk ke wilayah tersebut. Setelah Hamas mengambil alih Gaza pada 2007, Israel memberlakukan blokade pertama. Meskipun menyatakan tidak akan membuat warga kelaparan, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya.
Dokumen yang terungkap dalam sengketa hukum antara sebuah LSM Israel dan pemerintah menunjukkan bahwa antara 2007 hingga 2010, Israel sengaja menurunkan jumlah bantuan makanan ke tingkat “subsisten minimal”.
Dr. Abu-Sittah menjelaskan bahwa kerusakan akibat malnutrisi bersifat permanen. Dampaknya bisa memengaruhi perkembangan fungsi otak dan memicu berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan jantung. Dr. Smith juga mencatat peningkatan angka bayi lahir dengan berat badan rendah dari ibu yang kekurangan gizi. Dampak ini menurun dari generasi ke generasi.
Meskipun ada pengiriman bantuan terbatas dalam beberapa pekan terakhir, badan-badan kemanusiaan menyatakan hal tersebut tidak cukup untuk mencegah bencana kelaparan besar yang telah lama diperingatkan para ahli. Kelaparan kini tidak hanya menjadi masalah kemanusiaan, tetapi juga menjadi simbol kehancuran fisik dan psikologis bagi jutaan warga Gaza.