Kemiskinan di Maluku Mencapai 287.760 Jiwa
Penurunan Angka Kemiskinan di Maluku pada Maret 2025
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Maluku mengalami penurunan dalam beberapa periode terakhir. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku, sebanyak 287.760 orang termasuk dalam kategori penduduk miskin pada Maret 2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada September 2024 yang mencapai 293.990 orang.
Penurunan tersebut tercatat sebesar 6.200 orang atau 0,67 persen dari bulan sebelumnya. Jika dilihat secara tahunan, angka kemiskinan juga menunjukkan penurunan sebesar 7.620 orang dibandingkan dengan Maret 2024. Persentase penduduk miskin pada Maret 2025 tercatat sebesar 15,38 persen, turun 0,40 poin dari September 2024 dan 0,67 poin dari Maret 2024.
Perbedaan Tingkat Kemiskinan antara Wilayah Perkotaan dan Perdesaan
Penduduk miskin di wilayah perdesaan pada Maret 2025 tercatat sebesar 250.600 orang. Angka ini menurun 4.600 orang dibandingkan dengan September 2024 yang berjumlah 255.160 orang. Dari sisi persentase, tingkat kemiskinan di perdesaan pada Maret 2025 sebesar 24,61 persen, turun dari 25,08 persen pada September 2024. Jika dibandingkan dengan Maret 2024, jumlah penduduk miskin di perdesaan turun sebesar 5.610 orang, meskipun persentase kemiskinan meningkat sebesar 0,18 poin.
Di sisi lain, jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2025 tercatat sebesar 37.160 orang. Angka ini turun 1.700 orang dibandingkan dengan September 2024 yang mencapai 38.830 orang. Persentase kemiskinan di perkotaan pada Maret 2025 sebesar 4,36 persen, turun dari 4,59 persen pada September 2024. Jika dilihat dari Maret 2024, jumlah penduduk miskin di perkotaan turun sebesar 4.310 orang, dan persentase kemiskinan juga turun sebesar 0,78 poin.
Garis Kemiskinan dan Komoditas yang Menjadi Sumbangan Utama
Garis Kemiskinan (GK) merupakan nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Pada Maret 2025, Garis Kemiskinan di Maluku sebesar Rp 757.600 per kapita per bulan. Angka ini naik 2,40 persen dibandingkan September 2024 dan meningkat 6,18 persen jika dibandingkan dengan Maret 2023.
Komponen Garis Kemiskinan terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Pada Maret 2025, komoditi makanan masih menjadi kontributor terbesar untuk GK, baik di perkotaan maupun perdesaan. Beras menjadi komoditi utama dengan kontribusi sebesar 24,40 persen di perkotaan dan 27,07 persen di perdesaan. Rokok kretek filter menjadi komoditi kedua terbesar dengan kontribusi 9,05 persen di perkotaan dan 6,22 persen di perdesaan.
Selain itu, komoditi seperti roti, tongkol/tuna/cakalang, ketela pohon, telur ayam ras, gula pasir, mie instan, bawang merah, serta lainnya juga memberikan kontribusi terhadap GK. Di sisi lain, komoditi bukan makanan seperti perumahan, angkutan, listrik, pendidikan, bensin, perlengkapan mandi, perawatan kulit, minyak tanah, dan kayu bakar juga menjadi bagian penting dalam menentukan Garis Kemiskinan.