Kisah Haru Pekerja Migran dengan Pelatihan Gratis di BLK Jateng

Featured Image

Program Pelatihan Gratis di BLK Jawa Tengah Berdampak Positif bagi Pencari Kerja

Program pelatihan gratis yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Jawa Tengah ternyata memberikan dampak yang sangat signifikan bagi para peserta. Salah satu contohnya adalah Indah Purya Ristiani, seorang ibu muda asal Kabupaten Batang. Ia mengaku sering meneteskan air mata saat mengikuti pelatihan tersebut. Saat ditemui di BLK Semarang I, ia mengungkapkan rasa haru dan kebahagiaan atas kesempatan yang diberikan.

Indah menjelaskan bahwa ia menjadi tulang punggung keluarganya yang terdiri dari orang tua yang sudah lanjut usia dan anaknya yang berusia 6 tahun. Kondisi ekonomi keluarga yang tidak stabil memicu semangatnya untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Meski harus bersaing dengan generasi muda, ia memilih untuk bekerja di luar negeri, khususnya Taiwan. Untuk itu, ia membutuhkan persiapan yang matang, mulai dari kemampuan bahasa hingga adaptasi budaya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui program BLK memberikan pelatihan gratis kepada calon pekerja migran Indonesia. Indah menjadi salah satu peserta yang memanfaatkan kesempatan ini. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas pelatihan yang diberikan. “Saya ingin memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. Saya juga ingin membantu orang tua dan melanjutkan pendidikan anak saya,” ujarnya.

Beberapa bulan yang lalu, ayahnya sempat sakit dan menjalani operasi rumah sakit. Sejak saat itu, kondisi ekonomi keluarga semakin sulit. Hal ini membuat Indah semakin yakin untuk merantau ke Taiwan. Kepercayaannya bertambah karena dukungan Pemprov Jateng dalam memberikan pelatihan kepada pencari kerja.

Selain Indah, ada Wulan, seorang peserta lain di BLK Semarang I yang juga berniat bekerja sebagai care giver di Taiwan. Gadis berusia 22 tahun ini ingin membantu memperbaiki ekonomi orang tuanya yang jatuh akibat kebangkrutan usaha ayahnya. Ia mendapatkan pelatihan teori dan praktik, termasuk psikologis, cara mengatur emosi, serta merawat lansia.

Wulan berharap program pelatihan di BLK Pemprov Jateng terus berlanjut. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat dalam mencetak kualitas pekerja yang unggul dan bisa beradaptasi di lingkungan kerja. “Ini program bagus. Semoga terus dilanjutkan,” katanya.

Fasilitas dan Pembekalan yang Lengkap

Menurut Emiliana Bekti Widiningsih, pengampu pelatihan calon pekerja migran Indonesia di BLK Semarang I, semua peserta mendapatkan pembekalan secara gratis. Pelatihan ini didanai oleh APBD dan APBN. Selama masa pelatihan, peserta diberikan fasilitas seperti makan tiga kali sehari dan dua kali kudapan. Mereka juga mendapatkan baju kerja, peralatan pelatihan, dan bahan-bahan pelatihan lainnya.

Pelatihan di BLK Semarang I dilakukan dengan sistem boarding, di mana peserta dapat menginap selama proses pelatihan. Di sini, peserta diberikan pelatihan kejuruan perhotelan dan persiapan sebagai calon pekerja migran Indonesia. Emiliana menjelaskan bahwa program ini selaras dengan komitmen Gubernur Ahmad Luthfi dalam mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah.

Prioritas utama dalam penerimaan peserta adalah warga miskin. BLK bekerja sama dengan pihak penyalur seperti P3MI. Setelah selesai pelatihan, peserta dapat magang atau langsung bekerja. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga membuka peluang kerja yang nyata bagi masyarakat.