Merawat Luka dengan Tawa dalam Film Dark-Comedy Tinggal Meninggal

Film "Tinggal Meninggal" yang Mengangkat Kematian dengan Balutan Humor
Film "Tinggal Meninggal" karya studio Imajinari, disutradarai oleh Kristo Immanuel, tidak hanya sekadar film komedi biasa. Film ini mengusung genre dark-comedy yang menawarkan kisah tentang kematian, kehilangan, dan luka batin dengan sentuhan humor. Di balik tawa sarkastik dan situasi absurd, terdapat pesan mendalam tentang bagaimana manusia memproses duka, menghadapi rasa sakit, dan belajar menerima takdir.
Nirina Zubir, pemeran Mama Gema atau Ibu Gema dalam film ini, berbagi pengalamannya tentang film tersebut. Menurutnya, "Tinggal Meninggal" adalah "surat cinta" dari Gen Z untuk Gen Z. Berikut beberapa hal penting yang bisa dipahami tentang film ini.
Penggunaan Komedi sebagai Cara Menghadapi Luka Batin
Nirina Zubir menjelaskan bahwa film "Tinggal Meninggal" menggunakan komedi sebagai cara untuk menghadapi luka batin. Dengan genre komedi-getir, film ini mengajak penonton melihat sisi lain dari kesedihan, yakni dengan menertawakannya.
“Film ini menggunakan komedi sebagai coping mechanism, jadi ya sudah kalau hidup kita sedih kita susah, ketawain aja gitu,” ujar Nirina.
Film ini mengangkat tema yang sering dianggap tabu, tetapi justru memberikan sudut pandang baru. Tawa bisa menjadi cara paling jujur untuk merawat luka. Ini membuat film ini memiliki makna yang lebih dalam dibandingkan film komedi biasanya.
Adegan yang Lucu Namun Penuh Getir
Meski banyak adegan yang menggelitik dan lucu, Nirina menegaskan bahwa komedinya memiliki rasa getir yang dalam. Ada momen-momen dalam film ini yang membuat penonton ingin tertawa, namun pada saat bersamaan merasa tidak tega karena menyadari betapa pahitnya situasi yang ditampilkan.
“Makanya ini genre komedi-getir, waktu lagi nonton pun ada part yang lucu banget tapi nggak tega ngetawainnya, getir sekali,” tambahnya.
Dalam hidup yang penuh ketidakpastian, mungkin kita sebagai manusia membutuhkan menertawakan kekacauan agar tetap waras. Film ini mengajak penonton untuk tidak menolak rasa sakit, melainkan menghadapinya dengan cara yang lebih ringan, yakni tawa, meski dalam kepedihan.
Surat Cinta untuk Generasi Z
Bukan sekadar film komedi biasa, "Tinggal Meninggal" menjadi "surat cinta" dari Gen Z untuk Gen Z. Nirina Zubir menilai bahwa film ini memiliki sudut pandang segar yang membantu generasi lain memahami cara pikir Gen Z dalam menghadapi hidup dan luka-lukanya.
“Situasi berdamai dengan kesedihannya dengan balutan komedi udah beda, sudut pandangnya juga dari Gen Z juga. Surat cinta dari Gen Z untuk Gen Z,” kata Nirina.
Ia juga mengajak orang-orang yang ingin memahami pola pikir Gen Z agar tidak melewatkan film ini. Menurutnya, "Tinggal Meninggal" adalah jendela untuk melihat alasan di balik sikap dan cara Gen Z merespons kehidupan.
“Untuk mengerti para Gen Z kamu harus nonton 'Tinggal Meninggal', tayang mulai tanggal 14 Agustus 2025, karena jadi ngerti POV mereka. Kenapa sih mereka melakukan hal gini? Tonton saja 'Tinggal Meninggal' di bioskop,” ajaknya.
Peran Nirina Zubir dalam Film "Tinggal Meninggal"
Nirina Zubir berperan sebagai orangtua toxic dalam film ini. Penampilannya dianggap sangat totalitas dan mampu menyampaikan emosi yang kompleks. Selain itu, ia juga turut serta sebagai sutradara film ini, memberikan dukungan kepada Kristo Immanuel yang memimpin produksi.
Nirina Zubir juga pernah syuting di TPA Bantar Gebang, menunjukkan dedikasinya dalam memerankan karakter yang membutuhkan penggambaran nyata dan realistis. Ia dianggap sebagai salah satu aktris yang sangat berpengalaman dan mampu memberikan nuansa yang kaya dalam setiap perannya.