Zulhas Janjikan Tiga Ambulans untuk Tiga Kabupaten NTT

Featured Image

Zulkifli Hasan Berkomitmen Bantu Tiga Kabupaten di NTT dengan Ambulans

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas, mengungkapkan rencana untuk memberikan bantuan mobil ambulans kepada tiga kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang belum memiliki anggota DPRD dari PAN. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen partai dalam memperkuat pelayanan publik dan mendekatkan diri dengan masyarakat.

“Bagi kabupaten yang tidak ada DPRD, nanti saya bantu mobil ambulans, dan itu akan saya tanggung langsung sebagai Ketua Umum,” ujar Zulhas saat berbicara di hadapan para pengurus DPW PAN NTT, relawan, dan simpatisan di Rumah PAN NTT, Kota Kupang, Jumat (1/8/2025). Ia juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Pangan RI.

Bantuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di wilayah-wilayah yang belum memiliki representasi legislatif. Selain itu, Zulhas menekankan pentingnya kerja keras para kader PAN di NTT agar bisa lebih dekat dengan masyarakat dan membuktikan kehadiran partai melalui program-program kemanusiaan serta pelayanan publik.

Menurut Ketua DPW PAN NTT, Ahmad Yohan, saat ini terdapat tiga kabupaten di NTT yang belum memiliki anggota DPRD dari PAN, yaitu Kabupaten Sikka, Sumba Barat, dan Sumba Tengah. Dengan adanya bantuan ambulans, diharapkan dapat memperkuat struktur partai dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap PAN.

Kunjungan ke Koperasi Desa Merah Putih

Sebelumnya, Zulhas melakukan kunjungan kerja ke Koperasi Desa Merah Putih di Penfui Timur, Kota Kupang. Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda peninjauan mock-up koperasi yang telah dijadikan model nasional dalam pengembangan ekonomi desa berbasis koperasi.

Ketua Koperasi Merah Putih, Gestianus Sino, menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan kelanjutan dari mock-up sebelumnya pada 21 Juli 2025. “Karena Pak Menko ada tugas di NTT, beliau sekalian melihat langsung gerai-gerai dan unit usaha yang kami jalankan di sini,” katanya.

Saat ini, Koperasi Merah Putih memiliki enam gerai utama, seperti gerai sembako, simpan pinjam, apotek, klinik, logistik, dan pergudangan termasuk cold storage. Meskipun begitu, fokus utama koperasi tetap pada usaha pertanian, peternakan, dan perikanan.

Program Bantuan Pangan dan Distribusi Sembako Murah

Dalam kunjungannya, Zulhas meninjau lokasi usaha dan menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada 50 penerima, sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional. Ia juga mendorong seluruh BUMN yang telah bermitra dengan koperasi untuk terus memberikan dukungan agar koperasi bisa berkembang lebih pesat.

Bendahara Koperasi, Dyah Wigati, menjelaskan bahwa koperasi ini beroperasi sesuai regulasi, dengan mengambil barang langsung dari distributor, terutama dari BUMN, dan mendistribusikannya tanpa perantara. Tujuan utamanya adalah memutus rantai tengkulak dan rentenir, sehingga harga sembako sesuai standar pemerintah, seperti minyak goreng seharga Rp15.700 per liter.

Dyah Wigati juga berharap dukungan pemerintah terhadap sarana, prasarana, dan pembiayaan bisa diperluas. Dengan demikian, jangkauan koperasi bisa lebih luas dan menginspirasi desa-desa lain untuk mendirikan koperasi serupa.

Tanggapan Warga dan Rencana Ke Depan

Warga Desa Penfui Timur, Agustina Seno Api, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran koperasi dan program bantuan pemerintah. “Saya dapat bantuan beras 20 kilo. Terima kasih kepada Bapak Prabowo dan Pak Menteri karena telah memperhatikan masyarakat kecil,” ujarnya.

Agustina juga berharap agar koperasi bisa hadir di wilayah-wilayah lain, termasuk di dalam kota, untuk menjangkau lebih banyak warga yang membutuhkan akses terhadap sembako murah dan modal usaha mikro.

Koperasi Merah Putih saat ini memiliki 100 anggota aktif dan dikelola oleh 8 pengurus inti. Ke depan, koperasi ini berencana memperluas jangkauan usaha, membuka lebih banyak gerai, serta mengajak seluruh warga untuk bergabung dan membangun kemandirian ekonomi berbasis komunitas.

“Pesan Pak Menko tadi jelas: koperasi ini adalah bagian dari program prioritas Presiden untuk memastikan harga sembako terjangkau, layanan kesehatan mudah diakses, dan mata rantai distribusi dipangkas. Sekarang tinggal bagaimana kita, para pengurus, menjalankan kepercayaan itu,” tutup Dyah Wigati.