Akhirnya Terungkap Kebiasaan Buruk Serma Tengku TNI yang Picu Pembunuhan Istrinya

Kasus Pembunuhan Istri oleh Anggota TNI yang Menyedihkan
Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang anggota TNI terhadap istrinya kini telah menarik perhatian publik. Berbagai informasi dan fakta terkait kejadian ini mulai terungkap, termasuk alasan utama di balik tindakan tersebut. Dalam kasus ini, Serma Tengku Dian Anugerah disebut sebagai pelaku yang menghabisi nyawa istrinya, Astri.
Menurut penjelasan dari keluarga korban, kebiasaan buruk Serma Tengku menjadi salah satu pemicu konflik dalam rumah tangga mereka. Salah satu kebiasaan yang sering dikritik oleh Astri adalah kecanduan bermain judi online. Kebiasaan ini sudah ditegur berkali-kali oleh istri, namun justru memicu emosi yang tidak terkendali.
Sejak tahun 2011, Serma Tengku dan Astri menikah dan sempat merasakan keharmonisan dalam hubungan mereka. Namun, keharmonisan itu hanya bertahan selama dua tahun. Sejak tahun 2013, konflik dan ketegangan mulai muncul dalam rumah tangga mereka. Masalah ini semakin memburuk seiring waktu.
Novi, kakak kandung Astri, mengungkapkan bahwa adiknya memilih untuk tinggal terpisah dari suaminya karena tidak tahan dengan perlakuan kasar yang sering dialaminya. Astri kerap mendapat kekerasan fisik, termasuk dipukul oleh Serma Tengku. Hal ini membuatnya memutuskan untuk meninggalkan rumah dan tinggal bersama orang tua.
Ketidakharmonisan yang terjadi selama belasan tahun akhirnya berujung pada tragedi yang sangat menyedihkan. Pada suatu hari, Serma Tengku menikam istrinya dengan sangkur di depan anak bungsunya yang masih balita. Astri menerima 12 tusukan hingga mengalami luka parah. Kejadian ini disaksikan langsung oleh anak bungsunya, yang mengatakan "Mamak ditusuk pakai pisau".
Astri Novinda, kakak kandung korban, mengungkapkan rasa sedih dan kehilangan yang mendalam setelah melihat kejadian tragis ini. Ia juga menjelaskan bahwa kejadian ini diketahui dari tetangga. Setelah mendengar kabar, ia segera pergi ke rumah sakit, namun sayangnya Astri telah meninggal dunia.
Menurut Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Asrul Kurniawan, pemicu utama dari kejadian ini adalah kesulitan ekonomi yang dialami keluarga. Hubungan antara Serma Tengku dan Astri yang tidak harmonis sudah berlangsung sejak tahun 2013 hingga 2025. Terakhir, mereka bahkan memutuskan untuk pisah rumah selama dua bulan terakhir.
Saat ini, Serma Tengku Dian telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Pomdam I Bukit Barisan. Penyidik masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku. Meski demikian, belum ada informasi detail mengenai pasal yang akan dikenakan kepada Serma Tengku.
Kejadian ini menjadi peringatan penting tentang pentingnya menjaga hubungan dalam rumah tangga serta pengelolaan emosi yang baik. Tragedi yang menimpa Astri menjadi contoh bagaimana masalah kecil bisa berujung pada konsekuensi yang sangat besar.