Arya Daru Sakit Apa? Polisi Temukan Catatan Medis Rawat Jalan

Arya Daru Sakit Apa? Polisi Temukan Catatan Medis Rawat Jalan

Penemuan Rekam Medis di Tas Ransel Arya Daru

Pihak kepolisian telah menemukan bukti penting terkait kesehatan diplomat Arya Daru Pangayunan. Dalam penelusuran yang dilakukan, ditemukan rekam medis dari dalam tas ransel milik korban. Rekam medis tersebut berisi informasi tentang pengobatan jalan dari penyakit yang dialami oleh Arya Daru.

Rekam medis ini tertanggal 9 Juni 2025 dan berasal dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta. Meski detail isi rekam medis tidak dapat diungkapkan secara lengkap, pihak kepolisian memastikan bahwa dokumen tersebut milik Arya Daru dan berkaitan dengan kondisi kesehatannya.

Temuan ini terjadi setelah Arya Daru ditemukan meninggal di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025). Sebelumnya, ia sempat terekam CCTV naik ke lantai 12 Gedung Kemenlu pada Senin (7/7/2025). Ia membawa sebuah ransel dan kantong belanja, namun kedua barang tersebut ditinggalkan di rooftop Gedung Kemlu.

Setelah ditemukan meninggal, penyidik langsung mencari dan menemukan tas ransel tersebut di samping tangga lantai 12 Gedung Kemenlu. Temuan ini menjadi salah satu petunjuk dalam penyelidikan mengenai kematian Arya Daru.

Penggunaan Obat sebelum Kematian

Selain temuan rekam medis, penyidik juga menemukan fakta bahwa Arya Daru sempat mengonsumsi obat-obatan sebelum meninggal. Berdasarkan hasil pemeriksaan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), ditemukan beberapa obat ringan seperti obat kolesterol dan obat gerd di kamar korban.

Lebih lanjut, ditemukan bahwa Arya Daru meminum dua jenis obat sekaligus. Salah satunya adalah paracetamol, sedangkan yang lainnya adalah CTM yang bisa memberikan efek penenang. Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya penggunaan obat untuk mengurangi stres atau gangguan kesehatan mental.

Penyidik juga melakukan pemeriksaan terhadap CCTV dan plafon kamar Arya Daru. Dari rekaman CCTV, terlihat bahwa korban keluar dari kamar pada pukul 23.23 WIB dengan membawa kantong plastik. Dalam waktu dua menit, ia kembali ke kamar setelah memastikan sistem kunci.

Isi Kantong Plastik yang Dibuang

Kantong plastik yang dibawa Arya Daru ternyata berisi bekas bungkus makanan dan struk pembelian. Menurut informasi, korban sempat memesan makanan online sebelum masuk ke kamar. Makanan tersebut dikonsumsi sebelum ia kembali ke kamar.

Pihak penyidik menyebut bahwa makanan yang dibeli oleh Arya Daru sudah dijadikan sebagai alat bukti. Namun, hingga saat ini, belum ada hasil pemeriksaan lebih lanjut terkait isi makanan tersebut.

Selain itu, penyidik juga menemukan bahwa tidak ada orang lain yang masuk ke dalam kamar Arya Daru. Sidik jari dan DNA yang ditemukan di TKP hanya identik dengan dirinya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa kamar korban tidak pernah disentuh oleh pihak lain.

Proses Otopsi dan Investigasi Lanjutan

Dalam investigasi lebih lanjut, otopsi akan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian Arya Daru. Hasil otopsi akan menjawab apakah korban meninggal akibat overdosis obat, racun, atau faktor lainnya.

Pengacara Hotman Paris juga menyampaikan pertanyaan terkait isi kantong plastik yang dibuang oleh Arya Daru. Menurutnya, sampah tersebut bisa menjadi petunjuk penting dalam kasus ini. Misalnya, bisa saja ada obat yang diminum atau makanan beracun yang menjadi penyebab kematian.

Hasil visum juga akan digunakan untuk membandingkan berbagai kemungkinan penyebab kematian. Dengan demikian, penyidik dapat menentukan apakah kematian Arya Daru merupakan kecelakaan, bunuh diri, atau hal lainnya.