Berpindah Saat Lahir, Anak Kaya Jepang Hidup Miskin Selama 60 Tahun

Berpindah Saat Lahir, Anak Kaya Jepang Hidup Miskin Selama 60 Tahun

Kesalahan Maut yang Mengubah Jalannya Hidup

Seorang pria di Jepang menghadapi kenyataan yang sangat mengejutkan. Setelah hampir 60 tahun hidup dalam identitas yang salah, ia mengetahui bahwa dirinya adalah bayi yang tertukar saat lahir dan dibesarkan oleh orang tua yang bukan darah dagingnya. Sementara itu, bayi yang seharusnya menjadi dirinya tumbuh dalam lingkungan yang jauh lebih baik.

Kesalahan ini baru terungkap setelah dilakukannya tes DNA yang menunjukkan bahwa kedua bayi tersebut tertukar setelah dimandikan oleh staf rumah sakit. Penemuan ini memicu rasa penyesalan mendalam bagi pria tersebut. Ia mengungkapkan keinginannya untuk bisa memutar waktu kembali agar tidak terjadi kesalahan tersebut.

Kehidupan yang Berbeda

Pria yang identitasnya dirahasiakan tumbuh dalam kondisi ekonomi yang sangat sulit. Ia tinggal di apartemen kecil tanpa peralatan elektronik dan bergantung pada bantuan sosial dari pemerintah. Kehidupan yang ia jalani jauh berbeda dari saudara kandung biologisnya yang tumbuh dalam keluarga kaya.

Sementara itu, saudara kandungnya yang sebenarnya hidup dalam kemewahan. Ia mendapat pendidikan yang lebih baik, les privat, dan kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi. Akhirnya, ia berhasil memiliki bisnis properti sendiri. Perbedaan kehidupan yang begitu besar hanya karena satu kesalahan di ruang bersalin.

Awal Terungkapnya Kebenaran

Kisah ini mulai terkuak pada tahun 2009 ketika keluarga kaya yang membesarkan pria yang sebenarnya bukan anak mereka mulai curiga. Salah satu dari empat bersaudara tidak memiliki kemiripan fisik dengan anggota keluarga lainnya. Setelah melakukan tes DNA, mereka menemukan bahwa pria tersebut bukan anak kandung mereka.

Penelusuran catatan rumah sakit membawa mereka pada temuan mencengangkan: ada bayi lain yang lahir pada waktu yang hampir bersamaan dan kemungkinan telah tertukar. Pada 2011, pencarian akhirnya menemukan pria yang selama ini menjalani hidup dalam kemiskinan. Mereka adalah saudara kandung yang sebenarnya.

Perasaan Saat Mengetahui Kebenaran

Bagi pria yang tertukar, kabar tersebut datang seperti badai. Ia awalnya meragukan bahwa hal seperti itu bisa terjadi. Namun, setelah hasil tes DNA mengonfirmasi, ia akhirnya menerima kenyataan pahit tersebut. Ia menyampaikan perasaan haru dan sedih saat mengetahui siapa orang tua kandungnya. Setiap kali melihat foto mereka, ia selalu menangis berbulan-bulan.

Putusan Pengadilan dan Ganti Rugi

Pengadilan Tokyo akhirnya memutuskan bahwa Rumah Sakit San-Ikukai harus membayar ganti rugi sebesar 371.000 dolar AS (sekitar Rp 3,6 miliar). Meskipun jumlah tersebut jauh lebih kecil dibanding tuntutan awal, pengadilan mengakui dampak emosional dan sosial yang besar terhadap pihak yang dirugikan.

Hakim Masatoshi Miyasaka dalam putusannya mengatakan bahwa “mustahil untuk mengukur seberapa dalam rasa sakit dan kekecewaan yang dialami baik oleh orang tua maupun pria tersebut.” Mereka kehilangan kesempatan tak tergantikan untuk membangun hubungan darah dan kasih sayang sebagai keluarga sejati.

Hubungan yang Kembali Terjalin

Setelah kebenaran terungkap, pria tersebut rutin bertemu dengan saudara kandung kandungnya. Mereka menjalin hubungan yang sempat hilang puluhan tahun. Mereka biasanya bertemu sebulan sekali, minum bersama, dan mencoba menambal ruang kosong yang tertinggal akibat kesalahan masa lalu.

Meski demikian, ia tetap merawat saudara laki-laki yang tumbuh bersamanya sejak kecil. Hal ini menunjukkan bahwa cinta dan ikatan keluarga tidak selalu dibentuk oleh darah, tapi juga oleh kebersamaan dan kasih yang tumbuh sepanjang waktu.