BGN Yakin Capai 20 Juta Penerima Sebelum 17 Agustus

Target 20 Juta Penerima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan optimisme terkait pencapaian target program makan bergizi gratis (MBG) yang ditetapkan untuk mencapai 20 juta penerima manfaat sebelum 17 Agustus 2025. Hingga akhir Juli 2025, jumlah penerima manfaat dari program tersebut telah melebihi angka 7 juta orang, tersebar di berbagai Satuan Pelayanan Perbaikan Gizi (SPPG).
“Sejauh ini sudah ada 7.374.135 penerima manfaat yang tersebar di 2.360 SPPG,” ujar Dadan saat dihubungi. Ia menambahkan bahwa tim lapangan kini bekerja lebih cepat dan terkoordinasi dalam menjangkau kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan lansia di daerah tertinggal dan rawan pangan.
Upaya peningkatan akses ke program MBG dilakukan dengan fokus pada percepatan capaian sebelum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 RI pada 17 Agustus mendatang. Untuk bulan Agustus, pihak BGN akan mengintensifkan proses verifikasi dan validasi data. Potensi yang tersedia dinilai cukup untuk mencapai target yang ditetapkan.
Dadan juga menyatakan keyakinan bahwa target tersebut bisa tercapai. “Inshaallah, [optimistis],” kata dia.
Program makan bergizi gratis menjadi salah satu inisiatif utama Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya, ia menargetkan percepatan penyaluran program kepada 20 juta penerima manfaat sebelum peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2025. Target ini dipercepat dari rencana awal yang memproyeksikan capaian tersebut baru tercapai pada akhir Agustus 2025.
Dalam pidatonya pada acara Hari Lahir Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rabu malam (23/7/2025), Prabowo menceritakan pengalamannya saat kunjungan dari Solo ke Klaten. Saat itu, warga dan pelajar antusias menyambutnya, bahkan meneriakkan permintaan akan program makan bergizi.
“Saya dengar anak-anak itu teriak, 'Pak, makan bergizi, Pak!' Saya tanya, 'sudah sekolahmu?' Dijawab, 'belum Pak.' Tersentak hati saya,” ujar Prabowo. Ia merespons situasi tersebut dengan langsung menginstruksikan timnya untuk mempercepat realisasi target.
“Saya telepon staf saya, ‘bagaimana bisa dipercepat?’ Rencana sebelumnya akhir Agustus. Tapi saya minta, pikirkan cara agar bisa sebelum 17 Agustus,” ungkapnya.
Prabowo menyadari bahwa percepatan ini bukan tanpa tantangan. Pengelolaan dana negara yang tertib, pelatihan pengelola dapur, hingga sistem distribusi yang efektif menjadi prasyarat utama. Meski demikian, ia tetap optimistis bahwa target 20 juta penerima manfaat bisa dicapai sebelum Hari Kemerdekaan RI atau 17 Agustus 2025.
Lebih lanjut, Prabowo menargetkan bahwa hingga akhir tahun ini jumlah penerima manfaat bisa mencapai 82,9 juta jiwa. Ia menyebut pencapaian ini akan menjadikan Indonesia sorotan dunia.
“Mantan Presiden Brasil bilang, negaranya butuh 11 tahun untuk menjangkau 40 juta anak. Kita targetkan 82,9 juta dalam satu tahun. Ini nekat, tapi kita buktikan Indonesia bisa,” tegas Prabowo.
Presiden Ke-8 RI itu juga meminta agar dirinya diundang kembali oleh PKB pada akhir Desember atau awal Januari untuk mengevaluasi realisasi dari janji tersebut.
“Supaya apa yang saya bicara hari ini bisa saudara tagih nanti Desember atau Januari,” pungkas Prabowo.