BI-Fast Melonjak 42,87 Persen, Transaksi Meningkat Pesat di Kuartal-II 2025

BI-Fast Melonjak 42,87 Persen, Transaksi Meningkat Pesat di Kuartal-II 2025

Pertumbuhan Transaksi BI Fast yang Menggembirakan

Seiring dengan berkembangnya sistem pembayaran digital, transaksi melalui Bank Indonesia (BI) Fast Payment System atau BI Fast semakin menjadi pilihan utama masyarakat. Hal ini terlihat dari pertumbuhan yang signifikan dalam volume dan nilai transaksi yang diproses melalui sistem tersebut.

Pada kuartal-II 2025, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-Fast mencapai 1,12 miliar kali, meningkat sebesar 42,87 persen secara year-on-year (YoY). Sementara itu, nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp 2.788,31 triliun selama periode tersebut. Tren positif ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya dan memanfaatkan layanan transfer antarbank yang cepat dan efisien.

BNI: Pemain Utama dalam Pertumbuhan BI Fast

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) salah satu bank yang mencatat pertumbuhan tinggi dalam penggunaan BI Fast. Head of Division Retail Digital Product and Partnership BNI, Mesah Roni Ginting, menyatakan bahwa hingga Juni 2025, transaksi BI Fast di BNI tumbuh sebesar 48% YoY. Dalam perbandingan quarter-on-quarter (QoQ), transaksi BI Fast BNI di kuartal-II 2025 juga meningkat lebih dari 3% dibandingkan kuartal-I 2025.

Mesah menjelaskan bahwa peningkatan ini didorong oleh meningkatnya preferensi nasabah untuk menggunakan Wondr by BNI. Layanan ini memberikan berbagai kemudahan dalam bertransaksi, termasuk akses yang mudah dan cepat.

BNI sangat optimis bahwa tren pertumbuhan transaksi BI Fast akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2025. Mesah memproyeksikan bahwa transaksi via BI Fast di BNI bisa tumbuh lebih dari 50% YoY. Ini menunjukkan komitmen BNI dalam mendukung inovasi digital dan kebutuhan nasabah akan layanan keuangan yang lebih baik.

BTN: Tumbuh Pesat dalam Penggunaan BI Fast

Selain BNI, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN juga mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam penggunaan BI Fast. Hingga akhir Juni 2025, BTN mencatat transaksi via BI Fast mencapai lebih dari 7,7 juta kali dengan total volume melebihi Rp 27 triliun. Penurunan ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan nasabah akan layanan transfer antarbank yang cepat, efisien, dan berbiaya rendah.

SEVP Digital Business BTN, Thomas Wahyudi, menyatakan bahwa kemudahan akses melalui berbagai platform digital BTN turut menjadi faktor pendorong meningkatnya frekuensi penggunaan layanan ini. BTN juga optimistis bahwa volume transaksi BI Fast akan terus bertumbuh hingga akhir tahun. Thomas berharap transaksi BI Fast BTN hingga akhir 2025 bisa tembus lebih dari Rp 60 triliun dengan jumlah transaksi mencapai lebih dari 15 juta kali.

BCA: Kontribusi Signifikan pada Pendapatan

Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah memproses sekitar 512 juta kali transaksi via BI Fast dengan nilai transaksi mencapai Rp 1.434 triliun per Maret 2025. Transaksi BI Fast yang diproses melalui sistem BCA juga turut berkontribusi terhadap pendapatan fee dan komisi perseroan. Hingga Maret 2025, pendapatan fee dan komisi BCA tumbuh 8,1% YoY mencapai Rp 6,8 triliun.

EVP Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, memproyeksikan bahwa volume transaksi BI Fast di BCA akan terus meningkat. “Kami berharap volume transaksi menggunakan BI Fast akan terus meningkat sejalan dengan diimplementasikannya sistem tersebut di sejumlah kanal BCA,” kata Hera.

Kesimpulan

Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa penggunaan BI Fast semakin diminati oleh masyarakat. Berbagai bank seperti BNI, BTN, dan BCA telah mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam transaksi melalui sistem ini. Tidak hanya meningkatkan volume transaksi, BI Fast juga memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan dan kepuasan nasabah. Dengan inovasi dan peningkatan layanan, masa depan BI Fast tampak cerah dan akan terus berkembang.