Jejak Prof Basu Swastha, Mertua Arya Daru yang Lelah Usai Kematian Menantu

Profil Prof Basu Swastha Dharmmesta, Mertua Arya Daru yang Tewas dalam Kamar Kos
Prof Basu Swastha Dharmmesta adalah seorang tokoh akademis ternama yang memiliki peran penting dalam dunia pendidikan dan penelitian. Ia dikenal sebagai guru besar pemasaran di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM). Selain itu, ia juga menjadi sosok penting bagi keluarga Arya Daru Pangayunan, yang merupakan menantu dari Prof Basu. Arya Daru, seorang diplomat, meninggal dunia dalam kondisi yang masih membingungkan, setelah ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Kematiannya yang tidak terungkap menyebabkan keluarga merasa lelah dan kecewa. Prof Basu mengungkapkan perasaan tersebut saat bertemu dengan Komnas HAM di rumahnya. Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini, keluarga belum menerima informasi apapun tentang hasil penyelidikan dari kepolisian. “Kami capek lahir dan batin,” ujarnya pada Rabu (23/7/2025).
Sementara itu, Ketua Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan keluarga korban. Namun, ia enggan memberikan informasi lebih lanjut tentang hasil pertemuan tersebut. Hal ini dilakukan karena masih dalam proses penyelidikan.
Latar Belakang Prof Basu Swastha
Prof Basu Swastha memiliki latar belakang pendidikan yang sangat kuat. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1976. Setelah itu, ia melanjutkan studi Magister Administrasi Bisnis di Northwestern State University, Amerika Serikat pada tahun 1984. Gelar Doktor Filsafat ia peroleh dari University of Strathclyde pada tahun 1992.
Sebagai dosen dan peneliti, Prof Basu aktif dalam berbagai bidang penelitian, terutama tentang perilaku konsumen dan pemasaran. Ia juga pernah menerima penghargaan internasional seperti “Highly Commended” dari Emerald Literati Award. Selain itu, ia juga aktif dalam organisasi-organisasi seperti Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Forum Pemasaran Indonesia, dan Akademi Ilmu Pemasaran, AS.
Dari pernikahan Meta Ayu dengan Arya Daru, Prof Basu memiliki dua cucu. Kepergian Arya Daru tentu meninggalkan duka mendalam bagi seluruh keluarga.
Temuan Kompolnas dalam Kasus Kematian Arya Daru
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) melakukan investigasi terhadap kasus kematian Arya Daru. Hasil pemeriksaan TKP menunjukkan beberapa temuan penting:
-
Seluruh CCTV Berfungsi Komisioner Kompolnas Choirul Anam memastikan bahwa seluruh CCTV di indekos Arya Daru berfungsi baik. Pemeriksaan dilakukan secara detail dan membandingkan data yang ada dengan informasi dari penjaga kos.
-
Alasan Penjaga Kos Tidak Mengetuk Pintu Dalam pemeriksaan, Kompolnas menanyakan alasan penjaga kos tidak mengetuk pintu Arya Daru. Anam menjelaskan bahwa ada konteks tertentu yang membuat penjaga kos hanya mondar-mandir di depan kamar tanpa mengetuk pintu. Meski begitu, alasan lengkapnya masih dalam penyelidikan.
-
Tidak Ada Kerusakan Plafon Pemeriksaan kondisi kamar Arya Daru menunjukkan bahwa plafon dan saluran air dalam keadaan mulus. Tidak ada kerusakan yang terlihat.
-
Slot Manual Posisinya Terkunci Dari pemeriksaan fisik, diketahui bahwa kamar Arya Daru memiliki dua jenis kunci. Salah satunya adalah slot manual yang hanya bisa dibuka dari dalam. Pernyataan penjaga kos sesuai dengan video yang direkam saat pintu dibuka.
-
Tidak Ada Suara Mencurigakan Penghuni kos lain yang masih terjaga pada malam kejadian mengatakan bahwa tidak ada suara mencurigakan. Kondisi ruangan terlihat normal.
-
Isi Kresek Hitam Terungkap Anam mengungkap bahwa ia mengetahui isi kresek hitam yang dibuang oleh Arya Daru. Namun, ia tidak mengungkapkan isi tersebut kepada media, karena masih dalam proses penyelidikan.
Meskipun banyak temuan baru, Kompolnas masih belum dapat menyimpulkan penyebab kematian Arya Daru. Dugaan utama akan didasarkan pada hasil visum dan otopsi yang dilakukan.